18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Balada “Gelebeg” – [dengan rasa hormat kepada almarhum bapa]

I Wayan ArtikabyI Wayan Artika
May 30, 2020
inEsai
Balada “Gelebeg” – [dengan rasa hormat kepada almarhum bapa]

Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

33
SHARES

Yeh memesu (mata air) di antero barat kaki Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, yang mencapai ratusan, besar kecil, bersumber dari danau kembar (Buyan dan Tamblingan), tepatnya di timur laut desa. Alas tutupan (hutan lindung) dan kawasan hutan lainnya memberi kontribusi besar pada pasokan air sepanjang tahun. Sungai dan pangkung berhulu di perkebunan kopi atau perbatasan hutan, dijadikan sumber air sejumlah subak.

Esai pendek ini bercerita tentang berakhirnya sejarah ekonomi padi hanya dalam 250 tahun saja.

Catatan yang saya buat menunjukkan bahwa usia subak di kaki Batukaru adalah 250 tahun (2020, anak saya generasi VI). Ayah kompyang saya adalah generasi pertama, memulai ngebet alas (membuka hutan untuk sawah), menemukan mata air, membangun empelan, telabah, aungan serta mendirikan Bedugul (pura subak) atau Pura Jero Sedahan.

Ngebet atau mencetak sawah tidak butuh waktu lama. Namun menjadikan sawah siap berproduksi yang didukung oleh terbangunnya habitat sawah, terbentuknya lumpur, tumbuhnya rumput dan gulma yang khas, berkembangbiaknya aneka siput (pici pici, binga binga, buit buit, kakul), lintah, ikan (nyalian bengkeng, gajor), dan yang paling khas adalah lindung; dibutuhkan waktu yang sangat lama.

Sejak waktu mulai ngebet (generasi I) dan masih dikembangkan lagi oleh generasi II) membutuhkan waktu 100 tahun. Pada masa ini subak belum siap atau sudah mendekati siap berproduksi yang merupakan masa perintis. Namun demikian pada masa ini subak sudah bisa memberi kehidupan walaupun tetap ada ancaman sayah atau paceklik. Pada masa ini pula generasi II telah mengenbangkan berbagai teknologi kerta masa (sistem atau pola tanam), pengolahan lahan, tata ekonomi (sistem upah kerja yang dibayar dengan padi atau beras), numerasi (seping, tanggapan, sibak, cekel, tegen, tenah, ceeng, bokoran), aturan subak, teknologi pascapanen (penyimpanan, gelebeg), berbagai upacara (membenih, menanam, persiapan panen, panen, dan pascapanen).

Maka kejayaan atau masa emas subak atau ekonomi padi dicapai oleh generasi III dan IV (kakek dan bapak saya). Pada masa ini ekonomi padi benar-benar satu-satunya dan segala. Desa tanpa uang, tanpa urbanisasi, tanpa pendatang, padi/beras menjadi komoditas dan alat tukar, aturan subak terjaga, pasokan air aman, mandiri tanpa campur tangan pemerintah, berbagai varietas padi terpelihara dengan baik, hama terkendali, biaya tenaga kerja masih rasional, subak menjadi sentra kehidupan sosial, tanpa pupuk kimia dan pestisida, sapi menjadi tenaga utama, seluruh kerja subak dilakukan oleh tangan manusia (membenih, mengolah lahan, panen, pengolahan hasil panen, pengangkutan).

Generasi saya (V) bertepatan dengan Revolusi Hijau Orde Baru dan Pembangunan Nasional. Di depan mata direntang janji dan harapan sehingga saya hanya tinggal di desa sampai setamat SD dan ikut kerja di sawah ketika libur sekolah, yang nyatanya setelah tamat sarjana tidak pernah lagi karena kerja di Singaraja sebagai dosen. Di bagian lain, Bali menyediakan kerja baru: pariwisata. Urbanisasi melanda kaki Batukaru. Tenaga muda yang kuat untuk kerja di sawah tidak ada lagi, menjadi awal krisis tenaga kerja tani. Pembangunan Nasional dalam bidang hidup sehat mengambil jatah air subak untuk proyek air bersih. Yang mana nyatanya air jauh lebih penting ketimbang semenisasi empelan, jangkaan, dan telabah dalam sistem instalasi air. Semua ini memang menjadi perhatian Bapak Soeharto namun apa gunanya saluran irigasi yang bagus anti bocor jika tiada air?

Generas V menghadapi sejumlah persoalan pelik yang pada akhirnya tidak terpecahkan: krisis tenaga kerja karena urbanisasi, tawaran berbagai kerja baru dan penggunaan uang sebagai alat pembayaran atau upah, serta krisis air. Selain itu, Revolusi Hijau sendiri menimbulkan persoalan baru: kimianisasi, masuknya aneka varietas baru, punahnya varietas padi lokal. Ego sektoral juga menimbulkan persoalan pelik di kaki Batukaru, antara sektor pertanian atau perkebunan dan sawah. Ketika harga komoditas panili, cengkeh, atau kopi meroket, para petani mengubah sawah jadi kebun.

Salah satu ciri kejayaan ekonomi padi yang dikembangkan di atas sistem subak, adalah bangunan gelebeg yang menjadi simbol kekayaan atau status sosial. Gelebeg telah melampaui status sekadar menjaga ketahanan pangan keluarga atau desa. Maka berlomba-lomba membangun gelebeg saka (bertiang) empat atau enam dari kayu kelas tinggi, yang mungkin bisa didapat dari dalam alas tutupan Batukaru.

Gelebeg juga menjadi pertanda kehancuran ekonomi padi-subak. Memasuki generasi VI, satu per satu gelebeg dibeli oleh kolektor barang antik. Alasan utama menjual karena tidak cukup lagi padi disimpan akibat produksi merosot. Dalam kondisi ini, muncul asumsi baru: kebutuhan lahan pemukiman bagi keluarga urban yang sukses di kota dan ingin menunjukkannya di desa dengan membangun rumah baru (walaupun kecil, berhimpit).

Generasi VI, anak saya, mungkin akan menghadapi persimpangan jalan. Kemanakah Revolusi Industri 4.0 akan membawanya? Apakah di tangannya kejayaan subak generasi III (kompyangnya) akan kembali, tentu dengan memanfaatkan teknologi revolisi 4.0.

Menyimak video dokumenter Ekspedisi Indonesia Biru tentang Kasepuhan Cipta Gelar di kaki Gunung Halimun, di mana ekonomi padi tetap menjadi basis, wajar jua saya bertanya, “Mengapa usia ekonomi padi kaki Batukaru sedemikian pendek?” [T]

Tags: Gunung Batukarupadipertaniantabanan
Previous Post

Sanggah Setengah Jadi dan Ritual yang Kembali Sederhana

Next Post

Kakek-Nenek Sayang Cucu Boleh Saja, Tapi… Yuk Belajar Parenting, Biar Tak Sesat Pikir

I Wayan Artika

I Wayan Artika

Dr. I Wayan Artika, S.Pd., M.Hum. | Doktor pengajar di Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha Singaraja. Penulis novel, cerpen dan esai. Tulisannya dimuat di berbagai media dan jurnal

Next Post
Kakek-Nenek Sayang Cucu Boleh Saja, Tapi… Yuk Belajar Parenting, Biar Tak Sesat Pikir

Kakek-Nenek Sayang Cucu Boleh Saja, Tapi… Yuk Belajar Parenting, Biar Tak Sesat Pikir

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co