22 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Sakit Maag Lama dan Sulit Tidur, Bisa Jadi Psikosomatis

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ by dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
May 15, 2020
in Esai
316
SHARES

Kali ini saya ingin menulis tentang satu gangguan yang sering sekali muncul di tengah situasi yang serba tidak pasti seperti sekarang.

Banyak perubahaan mendadak yang tidak pernah orang rencanakan. Karena pandemi Covid-19 pekerjaan kita berubah, pola hidup kita berubah, bagaimana kita berhubungan dengan kawan-kawan dan keluarga juga berubah.

Dan, itu menimbulkan suatu kecemasan. Memang benar, kecemasan adalah reaksi wajar yang bisa dialami oleh semua orang. Termasuk saya juga bisa mengalami cemas, dan itu penting bagi diri kita. Karena dengan cemas membuat kita lebih berhati-hati, lebih waspada dan mengantisipasi apapun kesulitan yang bisa muncul dalam kehidupan kita.

Tetapi kalau itu berlangsung terus-menerus, tanpa pencetus yang jelas, ada gejala-gejala pada perasaan kita yang cemas berlebihan, apapun yang dipikirkan selalu hal negatif, hal yang buruk. Misalnya, perasaan “jangan-jangan saya sebentar lagi mati, jangan-jangan saya mengalami sakit berat. Jangan-jangan saya tidak bisa mengendalikan diri lagi.”

Kemudian, fokus berpikir hilang, tidak bisa berkonsentrasi. Dan yang paling sering adalah kecemasan ini mengakibatkan keluhan-keluhan fisik, misalnya asam lambung naik yang sering muncul sehingga mengakibatkan orang sakit maag yang berlangsung lama dan kambuh-kambuhan. Padahal hal ini sebenarnya dipicu oleh kecemasan.

Ciri lain misalnya, dada berdebar, padahal ketika diperiksa fungsi dan kondisi organ jantung dalam keadaan baik. Nafas tersengal-sengal, pendek, kepala rasanya berputar, tapi tidak jelas, tidak seperti gejala vertigo sesungguhnya adalah contoh lain gangguan fisik akibat kecemasan.

Juga, kaki lemas dan gemetar serta keluar keringat dingin dan sering kali mengalami sulit tidur; entah sulit memulai tidur atau bisa tidur tapi terbangun lagi. Bila hal itu sampai menganggu aktivitas kita dan berlangsung terus-menerus, itu adalah gangguan kecemasan yang bersifat psikosomatis di mana keluhan fisik yang mendominasi.

Maka, yang biasanya terjadi pada pasien psikosomatis adalah doctor shooping atau “belanja dokter”. Jadi pergi ke banyak dokter secara bergiliran. Misalnya, Dokter A mengatakan normal tapi justru pasien tak puas dan datang ke Dokter B, dan seterusnya hanya untuk mengecek hasil laboratorium terus-menerus.

Kemudian, menjadi internet junkies. Sering googling tentang informasi-informasi kesehatan. Dan, semakin di-googling atau dicari semakin membuat diri kita cemas. Pada beberapa orang sebenarnya mereka menyadari bahwa gejala fisik yang dialami ada hubungannya dengan kecemasan dan kemudian mendiagnosis diri sendiri.

Tetapi, walaupun tahu diri mereka mengalami psikosomatis, bahkan ikut dalam grup-grup survivor psikomatis  mereka tidak mau terbuka untuk menterapi. Ini unik sekali, kita tahu ada masalah tersebut tetapi kita tidak punya kemauan atau keberanian menyelesaikannya dengan jalan terapi. Padahal, itu ditanggung oleh BPJS. Jadi, konsultasi kesehatan mental termasuk psikosomatis ditanggung oleh jaminan kesehatan atau lebih dikenal dengan BPJS.

Terapinya pun bersifat holistik atau menyeluruh. Apa sih yang menyebabkan psikosomatis atau gangguan kecemasan? Sebetulnya, masalahnya bukan di jantung, lambung, atau paru-paru. Dan benar saja, ketika organ-organ tersebut diperiksa keadaanya baik. Masalah sebenarnya ada di otak kita. Dan itu bersifat nyata.

Bahwa, ada yang berfungsi sebagai alarm di dalam otak kita namanya Amigdala. Ketika dia terlalu sensitif, cetusan apapun yang sebetulnya bukan ancaman dipersepsikan oleh otak kita menjadi sebuah ancaman. Dan dia memberi sinyal ke seluruh tubuh kita. Ketika kita merasa cemas kemudian asam lambung akan naik, paru-paru mengambil oksigen lebih cepat, jantung memompa darah ke seluruh tubuh berdetak dengan kencang.

Hal tersebut berpengaruh pada zat kimia di dalam otak kita. Obat berfungsi untuk menyeimbangkan kadar zat kimia itu. Walaupun ada terapi-terapi lain misalnya kalau ada hubungannya dengan trauma ada hipnoterapi, ada terapi melatih gelombang otak dengan neuro-feedback brain gym.

Itu hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi psikosomatis. Sehingga, kita bukan berfokus mengobati hal-hal yang normal misalnya jantung kita keadaannya normal tapi kita ingin diobati. Atau banyak orang yang sakit maag bahkan selama bertahun-tahun berobat tapi keadaanya tak kunjung membaik.

Padahal obat-obat maag diciptakan bukan untuk jangka panjang tetapi untuk jangka tertentu. Sedangkan obat-obat yang digunakan untuk psikosomatis aman untuk digunakan berkelanjutan tetapi tidak untuk selamanya. Nanti akan perlahan-lahan menurun dan pada akhirnya tidak memerlukan obat lagi.

Jadi itulah hal atau gangguan yang sering sekali muncul pada situasi ketidakpastian seperti pandemi saat ini. Apabila Anda atau keluarga ada yang mengalami seperti ini tentu akan sangat baik apabila kita segera menuntaskannya. Jadi ketika pandemi Covid-19 selesai, kita  mempunyai kesehatan termasuk kesehatan mental yang sangat baik dan siap menghadapi tantangan apapun di masa kini dan masa mendatang. [T]

Tags: kesehatankesehatan jiwa
dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, Pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali dan Komunitas Teman Baik

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Esai

Tak Ada Jaminan Kesehatan Hari Ini – Catatan Novel Monster Kepala Seribu

"Jawaban yang mereka berikan kepada kami terus berubah-ubah; kadang mengulur-ulur, kadang membatasi; tapi pada dasarnya secara sistematis mereka menolak kami..."  ...

April 9, 2020
Foto: Hanamura Yosuke
Opini

“Akun Cantik”, Promosi Wajah di Media Sosial?

MEDIA Sosial tentunya memberikan banyak manfaat. Mulai dari sarana untuk mengekspresikan diri, bertukar informasi, mencari lebih banyak teman, bahkan untuk ...

February 2, 2018
Di depan kampus Universitas Macau
Perjalanan

Macau Bukan Hanya Kasino – Ada Tragedi, Komedi dan Hal Lain Tentang Manusia

Ketika saya mengunggah perjalanan ke Macau di social media, banyak yang bertanya, ngapain kau ke Macau? Main kasino? Tentu saja ...

November 13, 2019
Sunday Reggae Santay
Kilas

Betapa Santai “Sunday Reggae Santay” di Antida Soundgarden

Antida SoundGarden dan Bali Reggeaneration mempersembahkan gelaran acara Sunday Reggae Santay pada Minggu malam, 02 Februari 2020, di halaman rumah ...

February 2, 2020
Foto-foto; Kardian Narayana
Esai

Janger Menyali, Setelah Rekonstruksi, Setelah PKB, Setelah Bulfest, Lalu Apa?

  PROSES rekonstruksi Janger Menyali tunai sudah. Setelah berproses sejak Februari 2017 lalu, kesenian ini akhirnya dipentaskan pada Pesta Kesenian ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Bulelang Barat

by Sugi Lanus
January 21, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1354) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In