13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kolaborasi LPD dan Pekerja Migran Membangun Desa

I Nengah SuarmanayasabyI Nengah Suarmanayasa
April 19, 2020
inEsai
Kolaborasi LPD dan Pekerja Migran Membangun Desa

Pekerja Migran Indonesia (PMI) baru datang dari luar negeri

18
SHARES

Berbicara desa membuat pikiran imajinatif pembaca mengarah pada sebuah kondisi yang memperihatinkan. Seperti rendahnya kualitas SDM, terbatasnya infrastruktur, sedikitnya pertokoan, sedikitnya ragam profesi seperti dokter, pengacara, dosen, hakim, dominannya profesi sebagai petani, bahkan banyak menjadi petani gurem, karenanya angka kemiskinan lebih banyak terdapat di desa. Demikian wajah desa secara umum yang ada di Indonesia.

Karena itu pula, saat ini fokus dan lokus pembangunan Indonesia diarahkan ke desa. Desa diyakini sebagai harapan baru dalam mewujudkan Indonesia maju. Undang-undang No.6/2014 tentang desa memberi semangat baru kepada warga desa. UU ini hadir sebagai bentuk keberpihakan negara kepada desa. Dana desa sebesar Rp 1 M per desa per tahun yang digelontorkan pemerintah pusat membuat wajah desa berubah. Infrastruktur makin baik, sekolah-sekolah TK makin banyak, kantor kepala desa makin megah, penataan pasar desa makin baik, internet mulai masuk desa, dan banyak lagi perbaikan yang sudah terjadi.

Bali yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata dunia juga mengalami perubahan. Disamping terbantu oleh suntikan dana desa dari APBN, desa di Bali khususnya desa adat banyak terbantu oleh LPD (Lembaga Perkreditan Desa). LPD didirikan untuk membantu warga desa dalam akses keuangan. Adanya LPD membuat warga desa yang awalnya tidak memenuhi syarat meminjam uang di bank (bank umum dan BPR) menjadi mendapat pinjaman di LPD.

Kelonggaran syarat yang ada di LPD membuat warga desa mendapat pinjaman/kredit. Kondisi ini menjadikan warga desa lebih berani membuat perencanaan hidup menuju kehidupan yang lebih baik. Misalnya perencanaan setelah tamat SMA. Umumnya, anak muda di desa bersekolah sampai jenjang SMA saja (wajib belajar 12 tahun). Keputusan itu diambil karena alasan ekonomi sehingga tidak berani melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Di samping itu, jika pun dipaksakan untuk kuliah, maka setelah lulus belum ada jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Begitulah cerita-cerita atau obrolan yang biasa diobrolkan warga di desa saat bertemu di sawah maupun saat ngobrol di balai banjar.

Hadirnya LPD di desa membuat cerita hidup berubah. LPD menciptakan program yang memberikan kredit/pinjaman yang disesuaikan dengan kondisi peminjam/debitur. Sebagai contoh, banyak LPD terutama yang berada di pinggiran membuat program dengan nama kredit kapal pesiar bagi warga yang akan berangkat ke kapal. Skema kreditnya adalah membiayai seluruh biaya keberangkatan warga desa yang akan berangkat ke kapal.

Ada juga LPD yang memberi kredit sejak warga desa mulai sekolah di sekolah kapal pesiar (jenjang D1) sampai keberangkatan. Angsuran boleh dibayar setelah debitur mendapat gaji pertama setelah bekerja di kapal. Debitur dapat mengirimkan angsurannya dari tempatnya bekerja. Program ini benar-benar membantu warga desa. LPD bersinergi dengan anak muda yang akan berangkat demi kebaikan bersama. Program ini adalah simbiosis mutulalisme. LPD memeroleh pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan, anak muda mendapat kepastian biaya untk keberangkatan. Hal ini sejatinya adalah bagian dari upaya untuk membangun desa. Biasanya dengan sekali atau dua kali keberangkatan, semua utang di LPD akan lunas.

Umumnya, setelah berangkat yang 3 kali, perubahan hidup mulai dirasakan. Perubahan diawali dengan pembuatan rumah untuk orang tuanya, membeli mobil, kemudian untuk persiapan menikah. Setelah keberangkatan kelima maka sudah mulai memikirkan investasi. Apakah membeli tanah di Denpasar atau membuat usaha (bisnis). Dua atau tiga kali keberangkatan, keluarga yang di kampung sudah mulai merasakan perubahan hidup.

Kiriman uang perbulan mulai datang, orang tuanya yang rata-rata seorang petani mulai menggunakan baju bermerek luar negeri, menggunakan celana bahkan sudah terbiasa membawa handphone kemana-mana. Orang tua sudah tidak berutang lagi di warung, sudah bisa bayar peturunan di desa adat dengan lancar, dan cerita lainnya yang menunjukkan adanya perbaikan secara ekonomi.

Yang paling penting, adanya seorang kakak yang berangkat ke kapal pesiar membuat sang adik yang masih sekolah baik di SMA atau di SMP menjadi memiliki jaminan untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Umumnya, jika adik dari seorang pekerja kapal pesiar sedang duduk di bangku SMA, sang adik akan mengikuti jejak sang kakak. Caranya juga hampir mirip dengan cara kakaknya.

Dimulai dengan sekolah di sekolah kapal pesiar selama 1 tahun, berikutnya meminjam uang di LPD sekitar Rp 40 juta untuk persiapan keberangkatan. Surat panggilan keberangkatan (job letter) dijadikan jaminan dan pembayaran angsuran dilakukan setelah mulai bekerja di kapal. Cerita berikutnya akan mirip dengan sang kakak. Dan keluarga yang bersangkutan kian mengalami peningkatan kualitas hidup.

Cerita sukses kakak beradik yang bekerja ke kapal pesiar akan berkabar ke tetangga yang ada di desa maupun di luar desa. Cerita ini akan membius semangat anak muda lainnya untuk mengikuti jejaknya.

Pertanyaan-pertanyaan mulai diajukan, seperti dimana sekolah agar bisa berangkat ke kapal? Siapa yang membantu sehingga bisa kerja di kapal? Berikutnya disusul pertanyaan, berapa biaya yang dihabiskan kalau mau berangkat ke kapal? Pertanyaan kunci, dimana atau bagaimana caranya mendapatkan uang tersebut agar bisa berangkat ke kapal?

Jawaban atas pertanyanaan-pertanyaan tersebut dibagi dengan riang gembira oleh para orang tua yang anaknya sudah duluan berangkat. Sampailah pada cerita bahwa LPD-lah sebagai pembuka pintu perbaikan hidup. LPD membantu semua biaya untuk keberangkatan. LPD berkolaborasi dengan calon pekerja kapal pesiar untuk membangun desa. Intinya LPD hadir sebagai solusi.

Layanan yang diberikan LPD akhirnya diadopsi oleh LPD-LPD di luar desa sehingga banyak LPD yang memberikan layanan kredit untuk calon pekerja ke kapal pesiar. Tidak heran jika di Bali banyak dijumpai sekolah kepal pesiar. Tidak heran juga jika banyak dijumpai anak muda yang umurnya di bawah 25 tahun sudah beberapa kali berangkat ke kapal pesiar.

Hampir di semua kabupaten di Bali banyak anak mudanya yang bekerja di kapal pesiar. Jumlah anak muda yang bekerja di kapal pesiar tiap tahun kian bertambah seiring adanya harapan dan kepastian untuk perbaikan hidup. Dan biasanya anak muda yang bekerja di kapal pesiar adalah anak muda yang berasal dari desa. Bahkan desa yang ada di pinggiran. Ini sangat berbeda dengan pilihan anak muda yang tinggal di kota yang lebih memilih melanjutkan kuliah setelah lulus SMA.

Seminggu belakangan ini media online maupun media cetak saling berlomba memberitakan orang yang bekerja di kapal pesiar. Awalnya orang yang bekerja di kapal disebut TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Belakangan sebutannya berubah menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia).

Salah satu surat kabar memberitakan bahwa saat ini (April 2020) setidaknya ada 78.000 orang Indonesia yang bekerja di kapal pesiar, dari jumlah tersebut, sebanyak 22.000 orang berasal dari Bali. PMI asal Bali menyumbang devisa sebanyak Rp 12 Triliun per tahun. Angka ini sangat besar dan sangat bermakna bagi perekonomian Bali. Berkat jasa tersebut, tidak berlebihan jika PMI disebut pahlawan devisa.

PMI biasanya bekerja di kapal antara 4-6 bulan, setelah itu kembali ke kampung halaman, Bali. Orang tua, sanak saudara, istri, anak, bahkan tetangga pun merasa bahagia mendengar berita jika ada salah satu anggotanya yang pulang dari kapal. Mereka bahagia karena akan segera berjumpa dan kebahagiaan dibarengi dengan adanya kepastian membawa lembaran uang dollar.

Orang rumah akan mendapat oleh-oleh yang semuanya berbau luar negeri. Mulai dari parfum, baju, celana, kaca mata, sepatu dan sebagainya. Intinya semua merasa bahagia tatkala PMI pulang kampung. Hadirnya teror Covid-19 membuat cerita menjadi mendadak berubah. Semoga Covid-19 segera kabur sehingga cerita-cerita bahagia saat seorang PMI pulang kampung segera terdengar kembali. PMI adalah harapan keluarga, pejuang desa sekaligus pahlawan devisa. Terima kasih PMI. [T]

Tags: desakapal pesiarLPDpekerja migran
Previous Post

Stigma & Stigmata

Next Post

“The Flu”, “The Contagion”, dll. — Menonton Film Pandemi untuk Selamat dari Pandemi

I Nengah Suarmanayasa

I Nengah Suarmanayasa

Staf pengajar di FE Undiksha-Singaraja

Next Post
“The Flu”, “The Contagion”, dll. — Menonton Film Pandemi untuk Selamat dari Pandemi

“The Flu”, “The Contagion”, dll. -- Menonton Film Pandemi untuk Selamat dari Pandemi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co