30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Saat Sang Murid Telah Siap, Sang Guru Akan Tiba – [Kebijaksanaan Zen]

dr. Ketut Suantarabydr. Ketut Suantara
April 11, 2020
inEsai
Si Perantau Tanggung: Asal Tabanan, Lahir di Buleleng, Domisili Negaroa
47
SHARES

Sebelum pencerahan

Menimba air, membelah kayu

Setelah pencerahan

Menimba air, membelah kayu

___(ajaran Zen)


Kalimat ini saya baca beberapa tahun yang lalu, dan tetap tak bisa saya pahami sampai detik ini. Kebijaksanaan Zen telah ada di Asia timur (Jepang, China) sejak ratusan tahun yang lalu. Dan banyak yang percaya bahwa ajaran ini  salah satu yang menjiwai keseharian mereka, seperti yang terlihat oleh kita yang jauh dari sana. Banyak buku ditulis tentang ajaran Zen dalam bahasa Indonesia. Untaian kalimat seperti yang tertulis diatas akan banyak kita temui disana.

Salah satu kalimat lain yang mungkin telah dapat saya rasakan kebenarannya adalah yang tertulis seperti ini : “ Saat seorang murid telah siap, maka sang guru pun akan datang “.

Akal sehat kita pasti akan sulit mengartikan kalimat ini. Apa tandanya seseorang telah siap? Dan apakah guru itu pasti hadir saat seseorang telah merasa siap? Apakah ungkapan ini sejalan dengan sistem pendidikan kita saat ini. Satu yang pasti, ungkapan ini pasti tak cukup layak untuk dijadikan pedoman bagi sang menteri muda untuk merumuskan kebijakan beliau terkait pendidikan kita. Ungkapan ini lebih tepat untuk sebuah pendidikan informal, untuk jiwa jiwa yang tetap dahaga menambah pengetahuan dan ketrampilan baru yang membuat hidup mereka lebih bermakna.

Pandemi Covid 16 memberi sedikit hikmah untuk keseharian kita. Kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga tercinta pasti adalah salah satunya. Bagi saya sendiri waktu luang tersedia untuk mengenang masa masa indah yang telah lewat dan selama ini luput dari pantauan kita. Teman masa kecil saya meninggalkan ibukota karena situasi ini, dan kami berdua bisa melewatkan malam bersama mengenang masa kecil kami di puncak perbukitan yang dingin ini.

Sambil mendengarkan lagu lagu lama kesukaan kami dulu, kami berbincang tentang banyak hal, baik yang ringan ataupun menjurus serius.       

“Tut Nik,“ katanya malam itu. “Tidakkah Ketut merasakan di masa masa sekarang ini kita kehilangan sosok panutan? Sosok guru yang memberikan kita nasehat, petuah dan cerita cerita bijaksana tentang kehidupan?“

Dia lalu menyebut beberapa nama yang kita ingat, seorang guru senior (almarhum ) yang sangat berwibawa, lalu dia menyebut juga nama almarhum bapak saya yang memang dulu sangat gemar mengumpulkan anak anak kompleks kami di malam hari untuk didongengkan cerita-cerita pewayangan.

Berbilang malam kami berkumpul mengelilingi lampu petromaks untuk mendengarkan cerita beliau tentang jalannya perang Barata Yuda, matinya sang Karna dan banyak cerita lain yang tak bisa saya ingat. Jujur saya sangat terharu mendengarnya, ternyata apa yang menurut saya sesuatu yang biasa saja, ternyata dianggap sebuah kenangan indah oleh sahabat saya.

Saat itu saya bersepakat dengan keprihatinannnya tentang kerinduan kita akan sosok teladan, sosok guru, yang bisa kita gugu dan tiru selain guru guru formal kita di sekolah.

Tetapi setelah merenung lama, dan menyimak berbagai tulisan bijak di buku dan jagat maya yang sering juga memberikan pencerahan. Saya merasa teman saya terjebak dalam sebuah romantisme masa lalu yang indah tapi dangkal.

Saya coba membandingkan situasi saya saat ini dengan dua kegemaran  yang menghiasi keseharian saya. Bermain tenis dan menulis. Hari hari ini, ditengah situasi yang  tak bersahabat ini, salah satu kebahagiaan saya adalah saat bisa ke lapangan, dan sempat menulis yang kemudian tulisan itu bisa dibaca oleh khalayak luas. Kebahagiaan ini tak akan bisa saya nikmati tanpa kehadiran seorang guru. Seorang senior tempat saya berkeluh tentang tulisan yang belum dimuat dan tetap memberi dorongan untuk tak patah semaangat.

Senior lainnya tempat mengadu saat saya tak diajak main oleh teman di lapangan tenis karena saya baru belajar, dan selalu punya cara untuk menyemangati saya agar tak putus asa dan tetap terus berlatih. “Makin banyak keringat keluar saat latihan,makin sedikit yang tertumpah saat pertandingan, “ katanya pada suatu waktu.

Mereka berdua barangkali adalah guru guru yang disediakan alam untuk saya dalam meningkatkan ketrampilan, maupun menambah kebijaksanaan kita. Tanpa menafika peran pihak lain, teman di lapangan, rekan sesama penyuka tulisan. Mereka pun adalah guru guru lainnya yang ikut membentuk saya sampai pada kemampuan (bermain dan menulis) seperti sekarang. Mereka pun adalah guru guru untuk kita dalam skala yang lebih kecil.

Tapi saya tak akan mendebat teman saya tentang kerinduannya akan sosok guru ataupun panutan. Saya hanya akan menceritakan kepadanya sebuah fragmen dalam drama Galileo yang dikutip Goenawan Mohamad di salah satu tulisannya. Saat itu Galileo sedang diinterogasi oleh tim inkuisitor gereja terkait pandangan barunya yaitu Helio sentris, yang menyatakan bahwa pusat dari tata surya atau dunia ini adalah matahari. Dimana saat itu gerja masih meyakini bahwa pusat dari alam semesta adalah bumi.

Saat interogasi berlangsung sampai tengah hari, Galileo ditunggui oleh para muridnya yang setia di luar gereja. Tepat saat petang menjelang terdengar lonceng gereja yang menyatakan kemenangan gereja atas Galileo, artinya Galileo menarik pandangan heliosentris tersebut dan bertekuk lutut atas kekuasaan gereja. Begitu pintu dibuka, terdengar kencang sang murid, Andrea Sarti berteriak “ Betapa malang sebuah negeri yang tak mendapatkan pahlawan “

Sambil menoleh, Galileo membalas ringan : “Lebih malang lagi sebuah negeri yang mengharapkan hadirnya seorang pahlawan.“

Tulisan Zen tentang guru tadi yang kita dapat dari Timur, dan ungkapan Galileo yang saya rasa mewakili semangat barat tentang kebebasan berpikir. Menurut saya adalah pilihan jawaban untuk teman saya itu, dan pasti jawaban untuk kita semua yang masih terjebak pada romantisme masa lalu dan selalu ingin adanya kekuatan dari luar untuk sesuatu yang semestinya kita bisa lakukan sendiri.

Jangan terlalu berharap lingkungan akan menyediakan kita apa yang kita perlukan sesuai keinginan kita. Alam pasti punya caranya sendiri untuk melakukannya. Dan seandainya pun tidak, kita masih punya hadiah terindah Tuhan untuk kita yaitu akal budi.

Akhirnya, untuk saat ini saya masih bisa mempercayai ajaran Zen, tanpa menyepelekan kebebasan pikiran ala Galileo, Tabik.

Tags: kehidupanrenunganZen
Previous Post

Gerakan Lumbung Pangan Keluarga: Bertanam Pangan di Halaman

Next Post

Upah “Negen Blesengan” Jadi Gamelan Gong Kebyar – [Nostalgia dari Serongga Tengah, Gianyar]

dr. Ketut Suantara

dr. Ketut Suantara

Dokter. Lahir di Tista, Busungbiu, Buleleng. Kini bertugas di Puskesmas Busungbiu 2 dan buka praktek di Desa Dapdaputih, Busungbiu

Next Post
Upah “Negen Blesengan” Jadi Gamelan Gong Kebyar – [Nostalgia dari Serongga Tengah, Gianyar]

Upah “Negen Blesengan” Jadi Gamelan Gong Kebyar – [Nostalgia dari Serongga Tengah, Gianyar]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co