3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Apakah Bali Kebal Wabah Covid-19?

Sugi LanusbySugi Lanus
March 21, 2020
inEsai
Apakah Bali Kebal Wabah Covid-19?

Tari Canglongleng {foto oleh Bendesa Desa Pakraman Dukuh Penaban, Karangasem.]

283
SHARES

Mari kita buka naskah lontar-lontar dan ingatan sejarah Pulau Bali:

1.            Dalam berbagai lontar usada (lontar pengobatan) disebutkan kosa kata wabah:

—Mrana. Kata ini berarti wabah, baik wabah yang menyerang tumbuhan, hewan, dan manusia.

—Gering Agung. Kata ini berarti terserang wabah penyakit menular, yang datang bisa sesuai musim. Lontar Usada Manut Sasih mengelompokkan berbagai penyakit menular sebagai sakit musiman yang memiliki siklus, dan sakit yang datang dalam pancaroba yang panjang, cuaca tidak menentu, berlalu lokal serta global (gumi kageringan).

—Gerubug. Artinya wabah yang menelan kematian mendadak dan serempak, tidak ditemukan gejala lama, langsung mewabah dan menewaskan. Kata gerubug bisa dipakai ketika ternak mati mendadak serempak, dan juga kematian manusia yang terjadi serempat dan mewabah.

—Sasab. Artinya wabah demam menular yang mematikan, menular secara cepat.

2.            Istilah gerubug disebut dalam lontar-lontar Bali. Dari sekian banyak lontar usada di Bali, seperti: Usada buduh, Usada Rarae, Usada Kacacar, Usada Tuju, Usada Paneseb, Usada Dalem, Usada Ila, Usada Bebai, Usada Ceraken Tingkeb, Usada Tiwang, Usada Darmosada, Usada Uda, Usada Indrani, Usada Kalimosada, Usada Kamarus, Usada Kuranta Bolong, Usada Mala, Usada Rukmini Tatwa, Usada Smaratura, Usada Upas, Usada Yeh, Usada Buda Kecapi, Usada Cukil Daki, Usada Kuda, Usada Pamugpug, dan Usada Pamugpugan, dan lain-lain; kita mengenal ratusan penyakit (gering) yang pernah menimpa masyarakat Bali. Lontar ini adalah bukti kalua Bali pernah terpapar berbagai wabah. Salah satunya yang sangat ditakuti adalah gerubug.

3.            Lontar Taru Pramana adalah salah satu lontar yang disebutkan sebagai ajaran suci dari Bhatari Ghori (Durga) yang diturunkan ke Mpu Kuturan ketika dunia dilanda gerubug. Dunia dilanda wabah cakbyag (mati di tempat) yang memakan korban sebagian warga. Dalam suasana itu sedih dan tergerak hati Mpu Kuturan. Ia melakukan tapa memuja Bhatara agar diberi kekuatan penyembuhan. Ajaran yang diterima dalam tapa itu dikenal sebagai lontar Taru Pramana. Lontar ini menyebutkan setidaknya 202 tumbuhan di sekitar kita adalah obat yang mujarab yang bisa dipakai ketika masyarakat dilanda wabah.

4.            Terekam dalam Geguritan Jayaprana. Geguritan ini bukan salah hanya hayalan penduduk dan bukan cerita sebelum tidur biasa. Ini adalah rekaman peristiwa wabah penyakit menular yang sempat menghancurkan kehidupan di masa lalu yang lokasi kejadiannya di desa Kalianget, kecamatan Seririt, Buleleng. Ingatan komunal ini yang dirangkai dalam kisah yang terus dikenang dalam cerita rakyat, drama gong, seni pertunjukan lainnya, dan diabadikan secara tertulis dalam lontar Geguritan Jayaprana.

5.            Tidak jauh dari Desa Kalianget, terdapat kisah cerita rakyat asal usul nama Desa Sidatapa yang juga punya kenangan tentang wabah yang menghancurkan desanya. Mereka menyebutnya sebagai Gering Grubug Bah Bedeg. Menurut cerita orang-orang tua ada wabah besar terjadi di Desa Sidatapa. Secara temurun dikisahkan dahulunya desa Sidatapa bernama desa Gunung Sari. Cikal-bakalnya ada kelompok keluarga yang terpisah-pisah tinggal di kawasan pedusunan Leked, Kunyit, dan Sengkarung. Ketiganya ini bergabung membentuk desa. Dinamakan Desa Gunung Sari. Tidak dikisahkan setelah berapa tahun kemudian, desa yang tenang ini berubah mencekam. Banyak kematian tiba-tiba. Warga ketakutan. Kematian terjadi secara tiba-tiba dan tidak masuk akal. Datang pertapa membantu. Setelah sang pertapa memasuki alam tapa, beliau mendapat petunjuk dan berhasil menyelamatkan sebagian warga yang terkena wabah. Desa ini kemudian namanya diganti menjadi Desa Sidatapa. Dimaksudkan sebagai desa yang selamat karena seorang pertapa ‘siddha’ (berhasil) melakukan ‘tapa’.

6.            Disamping penduduk Sidatapa, desa Pedawa juga mengenal kisah gerubug. Di barat Kalianget, di desa Banjarasem dan Kalisada juga mengenal kisah yang sama. Juga dikenal wabah itu sebagai Gering Bah Bedeg. Kesemuanya ada di Bali Utara.

7.            Masyarakat desa Julah (dan juga Sembiran), kecamatan Tejakula, punya kisah mendalam tanaman gerubug, sakit gede, bah bedeg dan gering agung. Mereka sampai, kalau penduduknya keluar desa membawa daun intaran atau mimba (Azadirachta indica). Menurut sejarahnya daun ini menyelamatkan masyarakat Julah dari gerubug. Intaran (Mimba) menjadi tanaman yang wajib ada di setiap rumah masyarakat. Tanaman ini di Julah sangat disakralkan, karena jasa menyelamatkan leluhurnya, dan khasiatnya sampai sekarang terbukti menyembuhkan berbagai penyakit. Intaran terus dipakai sampai saat ini sebagi sarana upacara seperti tepung tawar. Bisa juga daunnya diusapkan di tangan untuk mematikan bakteri.

8. Bendesa Desa Dukuh Penaban, Karangasem, menjelaskan kalau desanya punya punya tari Canglongleng. Tari ini mengisahkan ketika Dukuh Penaban mengalami grubug. Lalu ada orang pintar di desa mendapat pawisik untuk mengusir grubug itu. Dilakukan upacara mecaru /suguhan dengan mengogong Ida Bhatara dengan busana poleng /hitam putih. Sambil bersorak sorak “aahh iiihhh uuuhhh..”. Setelah itu dilakukan grubug pun hilang. Bendesa Dukuh Penaban menyebutkan tarian itu sampai saat ini selalu ditarikan setiap ada upacara /aci di Pura Puseh Desa Dukuh Penaban.

____

Tari Canglongleng mengisahkan ketika Desa Dukuh Penaban, Karangasem, mengalami grubug. Lalu ada orang pintar di desa mendapat pawisik untuk mengusir grubug itu. Dilakukan upacara mecaru /suguhan dengan mengogong Ida Bhatara dengan busana poleng /hitam putih. Sambil bersorak sorak “aahh iiihhh uuuhhh..”. Setelah itu dilakukan grubug pun hilang. Bendesa Dukuh Penaban menyebutkan tarian itu sampai saat ini selalu ditarikan setiap ada upacara /aci di Pura Puseh Desa Dukuh Penaban. [Foto: oleh Bendesa Desa Pakraman Dukuh Penaban, Karangasem]

____

Dari lontar-lontar, kisah rakyat, ingatan turun-temurun, kita diajak siap melihat masa lalu: Gerubug pernah menyerang Bali. Gerubug pernah memporak-porandakan Bali, tidak dilupakan demikian saja, masih diingat sebagai cerita, sebagai mitos, bahkan masuk menjadi bagian pementasan kesenian tradisional.

Artinya: Bali tidak kebal dari wabah. [T]

+++ Tulisan ini disarikan dan diringkas dari tulisan berjudul: “Bali Gerubug, Jayaprana Yatim-Piatu” oleh Sugi Lanus, dimuat di terbitkan online Tatkala.Co, 16 Maret 2020

Tags: balicovid 19lontarMuseum Pustaka Lontar Dukuh Penabanvirus corona
Previous Post

Tawur Kasanga versus Uncal Balung (2) – Pertarungan Rezim Kalender Sasih dan Kalender Pawukon

Next Post

Corona atau Pandemi Ketakutan?

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Corona atau Pandemi Ketakutan?

Corona atau Pandemi Ketakutan?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co