2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga: Usaha Mendekati Relita Utuh

Agus WiratamabyAgus Wiratama
March 9, 2020
inUlasan
Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga: Usaha Mendekati Relita Utuh

Tokopedia

16
SHARES
  • Judul : Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga
  • Penulis : Gunawan Tri Atmodjo
  • Penerbit : DIVA Press
  • Tahun Terbit : 2019 (Cetakan Pertama)
  • Jumlah Cerpen: 17
  • Jumlah Hlm. : 192

____

Apa jadinya bila seseorang menerima kabar bahagia hanya dari sebelah telinganya? Kita sepakati dulu bahwa telinga adalah instrument, maka kata “dari” tepat dalam konteks ini. Meski berita baik, mungkin tidak baik menerimanya dari sebelah telinga saja. Sama dengan membawa hanphone tanpa daya, hanphone hanya menjadi hiasan yang sungguh merepotkan. Tapi, bagaimana bisa kita mendapat kabar dari sebelah telinga sementara kabar biasa kita dapat dari ucapan yang berasal dari mulut? apa tujuan Gunawan Triatmodjo memilih Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga sebagai judul buku?

Saya pikir bukan sebuah cerita pendek yang paling menarik dari kumpulan cerpen terbukukan, tetapi sebagai sebuah judul “Dongeng Bahagia dari sebelah telinga” mampu mewakili isi buku ini secara garis besar.

Apa yang membahagiakan? Secara sederhana, “cinta” lah jawabannya. Siapa yang tidak ingin dicintai atau mencintai? “aku” dalam cerpen “Foto Keluarga” pun rela naik bus bolak-balik meski membuatnya mabuk dengan jarak tempuh berjam-jam demi bertemu keluarga yang dicintainya. Mungkin sebuah hal yang tidak wajar bila seseorang justru marah-marah ketika dicintai atau sebaliknya. Tetapi bagaimana bila benar cinta itu berjalan secara tidak normal seperti halnya kita mendengar kabar gembira dari sebelah telinga?

Kumpulan cerpen yang terdapat dalam buku Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga ini sebagian besar berbicara masalah cinta. Tetapi, jangan berharap bertemu dengan kisah cinta sebagaimana Serial film bersambung pada saluran Tv komersial. Dalam cerpen ini, Gunawan Triatmodjo merajut cerita dengan sangat lihai. Cerita cinta berusaha ditampilkan secara utuh dari berbagai sudut pandang serta kejutan yang menyebabkan pembaca cengar–cengir sendiri.

Cerpen “Dongeng dari Sebelah Telinga” misalnya, bercerita tentang seorang gadis yang tidak memiliki daun telinga kiri namun sangat cantik. Orang-orang yang merayu gadis itu dengan berbuih kabur setelah mengetahui sebelah telinganya tidak ada. Suatu hari, perempuan itu bertemu dengan seseorang yang menerima keadaannya dan justru melamarnya dengan sebuah telinga kiri pinjaman sebagai Mas Kawin. Cerita ini bisa dikatakan sebagai sebuah cerita romantis yang penuh dengan nilai kemanusiaan dan tepat dengan konteks hari ini.

Coba bayangkan, seandainya manusia dilahirkan dengan sebelah telinga saja, pria yang mendekati perempuan tanpa daun telinga kiri itu tidak akan kabur setelah tahu keadaannya. Begitulah kita melihat sesuatu yang asing. Kelompok berbeda adalah tidak normal. Liyan. Maka sikap yang muncul ketika berhadapan dengan sesuatu yang asing adalah sikap diskriminatif. Para pria mendiskriminasi gadis itu dengan sikapnya yang berbalik 180 derajat setelah tahu ia tak punya daun telinga kiri.

Sementara itu, usaha menampilkan keutuhan sudut pandang dalam sebuah fenomena bisa dilihat pada cerpen dengan judul “Pohon Merah di Bandara”, “Dandelion dan Juru Taman”, “Lelaki Tak Bermata dan Anjing Kudisan”, “Buku Harian Kinan”, “Telepon dan Pisau” “Romantika Kereta”, dan “Pulang”. Menampilkan berbagai sudut pandang dilakukan dengan cara menjalankan cerita berdasarkan perspektif satu tokoh, lalu oleh tokoh lain, dan begitu seterusnya.

Bila realita begitu rumitnya untuk diungkapkan secara utuh, barangkali menjadi sebuah tantangan yang terjal dan menarik untuk didekati terlebih melalui cerita pendek. Namun, bila benar hal itu yang dikejar, penulis harus siap berada pada bibir jurang kegagalan, tetapi begitulah hakikat tantangan terjal itu sendiri.

Gaya seperti ini tidak jarang ditemui dalam novel, tetapi penulis cerpen tidak banyak menggunakan bentuk ini. Barangkali mengingat kelemahan seperti berikut: cerpen dituntut sebagai cerita dengan bentuk yang padat, tetapi di sisi lain untuk membuat pembaca menjadi paham, penulis memerlukan deskripsi dan/atau narasi untuk membangun perihal yang ingin dicapai penulis. Hal ini cukup menunjukkan tantangan berat bila memilih teknik bertutur seperti ini.

Beberapa tokoh memang diberi ruang untuk bercerita, semisal dalam cerpen “Pulang”. Dalam cerpen itu tokoh “aku”, “istri”, dan “mantan pacar” mendapat ruangnya masing-masing dalam hal yang berkaitan dengan kisah “aku”. Gunawan Triatmodjo begitu demokratis dalam hal ini. Tetapi sayangnya, hal ini terkesan hanya memperkaya sudut pandang dengan alur yang berkembang sedikit lamban.

Gunawan Triatmodjo sering memberi kejutan pada bagian akhir cerita. Yang paling menarik dengan tokoh sangat kuat dalam cerita ini adalah cerpen berjudul “Sesuatu yang Menggeliat di Balik Pintu”. Cerpen ini menceritakan seorang perempuan aktivis yang diperlakukan buruk oleh suaminya sendiri.

Sebagai seorang aktivis perempuan, tentu saja dia harus menjaga image-nya, dan dari sanalah cerita dimulai, di mana beberapa orang ingin datang ke rumah perempuan itu karena mengetahui masalah rumah tangganya tetapi segera ditolak. Kejutan yang sangat tidak tertebak berhasil disampaikan dengan baik pada akhir cerita.

Dari berbagai cerpen yang dimuat dalam buku ini, bila harus memilih sebuah cerpen yang paling menarik maka dengan lugas akan saya pilih “Sesuatu yang Menggeliat di Balik Pintu” sebab tokoh perempuan dibuat teguh di mata orang, tetapi tidak berdaya di rumah tangganya sendiri. Sementara suaminya dibuat menjadi seorang yang keras dan kasar. Pertemuan kedua tokoh ini merupakan sebuah masalah dan menarik untuk diikuti.

Penulis telah memberi pengalaman yang mampu menempel di kepala saya sehingga kumpulan cerpen yang berjudul Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga patut dibaca oleh, pun seseorang yang sedang menempuh proses menulis.[T]

Tags: BukuCerpenkumpulan cerpenresensi buku
Previous Post

Panduan Hidup Praktis Tanpa Ponsel Pintar

Next Post

Hadirkan “Contouring Beauty Clinic”, Desmaster Dibuka di Bali

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post
Hadirkan “Contouring Beauty Clinic”, Desmaster Dibuka di Bali

Hadirkan “Contouring Beauty Clinic”, Desmaster Dibuka di Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co