30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pariwisata Nusa Penida Menggeliat, Bisnis Jasa Transportasi Fast Boat Kian Kompetitif

I Ketut SerawanbyI Ketut Serawan
February 3, 2020
inOpini
Pariwisata Nusa Penida Menggeliat, Bisnis Jasa Transportasi Fast Boat Kian Kompetitif

Transfortasi Wisata Nusa Penida [Wisatanusabali.com]

312
SHARES

Kemajuan pariwisata Nusa Penida (NP) menciptakan iklim bisnis yang kian bergairah dan kompetitif. Salah satunya ialah bisnis di bidang jasa transportasi laut yaitu fast boat (perahu cepat). Kian hari, eksistensinya semakin bertambah signifikan. Hal ini bisa dibuktikan secara kasat mata dari kroditnya arus lintas di Selat Badung per harinya, dan jumlah fisik fast boat yang parkir di tiap pelabuhan di NP.

Menurut Kasi Perkapalan Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung, Komang Sudirta, per tahun 2018 jumlah boat penyeberangan Klungkung daratan-Nusa Penida tercatat sebanyak 10 boat (tahun 2004, jumlahnya hanya dua unit). Sedangkan, penyeberangan Sanur (Denpasar)-Nusa Penida mencapai 28 boat (www.nusabali.com).

Data tersebut tentu terus mengalami peningkatan. Pasalnya, jumlah kunjungan wisatawan ke NP mencapai ratusan ribu per harinya. Jumlah ini tentu harus diimbangi dengan keberadaan kuantitas boat. Kalau tidak, kelancaran arus kunjungan ke NP akan mengalami kendala. Sebab, NP tidak memiliki layanan transportasi alternatif, misalnya transportasi udara.

Artinya, bisnis fast boat (FB) memang sangat menjanjikan di NP. Hal ini mengingat NP merupakan daerah kepulauan. Sementara, FB adalah satu-satunya transportasi yang sangat difavoritkan baik oleh tamu lokal maupun mancanegara saat ini. Selain karena faktor harga yang terjangkau, waktu tempuhnya pun relatif sangat singkat. Tidak hanya itu,  servis dan kenyamanan penumpang juga terus mengalami optimalisasi dari pihak perusahaan.

Karena itulah, sejak maraknya FB keberadaan transportasi tradisional (seperti jukung penumpang bermesin) kian terpinggirkan. Pelan tapi pasti, satu per satu jukung tradisional lenyap dari peredaran. Di samping lambat, servisnya juga kurang optimal. Daya tempuhnya dari Nusa Penida-Sanur kurang lebih 2,5 jam (dengan FB hanya 40 menit). Sedangkan, dari NP ke Klungkung daratan kurang lebih 1,5 jam, hampir sama dengan daya tempuh kapal roro Nusa Jaya Abadi (FB 20 menit). Selain itu, jukung-jukung tradisional hanya melayani satu kali trip (PP) dalam sehari. Sementara, FB rata-rata tiga kali trip sehari.

Jukung tradisional juga tak memiliki ponton sehingga penumpang harus basah-basahan ketika turun dari atau naik ke jukung, terutama saat air laut pasang. Sementara, perusahaan FB rata-rata memiliki ponton (entah join atau mandiri), yang jauh lebih aman bagi para penumpang. Servis bongkar barang para penumpang pun kena biaya tersendiri pada jukung tradisional, sedangkan pada FP sudah include ke dalam tiket penumpang.

Dari segi waktu, perusahaan FB sangatlah on time. Pemberangkatan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, meski dengan penumpang sedikit atau tanpa penumpang. Berbeda dengan jukung tradisional, biasanya kurang tepat waktu karena lebih mengutamakan kapasitas penumpang.

Dengan mesin automatis, kapten boat yang dilengkapi alat komunikasi canggih seperti GPS dan pendeteksi kedalaman air, jaket pelampung, dan kursi penumpang yang empuk menjadikan FB sebagai transportasi yang paling dicari oleh penumpang (wisatawan) termasuk penumpang lokal, masyarakat NP. Karena itulah, dari 4 titik pelabuhan yang di ada di NP, semuanya mengandalkan moda laut FB.

Pelabuhan Toya Pakeh mengandalkan Crown Fast Boat Cruises, Semabu Hill dan lain sebagainya. Pelabuhan Dermaga Nyuh dibedakan menjadi dua tempat yaitu Dermaga Sebelanga Banjar Nyuh yang dikuasai oleh perusahaan boat Maruti Express dan Dermaga Banjar Nyuh dihuni oleh Gogun Express, Angle Billabong, dan Dwi Manunggal. Sementara, pelabuhan Buyuk didominasi oleh Caspla Fast Boat, Gangga Express, dan lain sebagainya.

Pelabuhan keempat yaitu Dermaga Mentigi (Sampalan). Pelabuhan ini didominasi oleh perusahaan Gangga Express, ditambah Mola-Mola, Idola, dan Sekarjaya. Gangga Express dan Sekarjaya merupakan dua perusahaan boat di NP yang melayani penyeberangan ke Klungkung daratan. Sisanya, menghubungkan NP ke Sanur (atau sebaliknya).

Para pelaku pariwisata NP mengelompokkan empat pelabuhan ini ke dalam 2 sasaran trip berwisata. Pelabuhan Toya Pakeh dan Dermaga Banjar Nyuh merupakan pilihan berlabuh bagi yang ingin berwisata di wilayah NP bagian barat (trip barat). Sasaran objeknya seperti Angel’s Billabong, Kelingking Beach, Broken Beach, Budha Temple, Wall Point, Crystal Bay dan lain sebagainya.

Sementara itu, pelabuhan Buyuk dan Mentigi (Sampalan) menjadi pilihan bagi yang ingin mengambil trip timur NP, misalnya Rumah Pohon Molenteng, pura Goa Giri Putri, Pantai Atuh, Pantai Suwehan, Bukit Teletubbies dan lain sebagainya.

FB dan Paket Half/One Day Trip

Maraknya bisnis FB sangat memudahkan wisatawan menyeberang ke Pulau NP. Kemudahan ini dipengaruhi oleh jumlah perusahaan FB yang memadai. Belum lagi, didukung oleh jumlah kepemilikan boat dan jadwal trip rata-rata 3 kali, dengan waktu yang bervariasi antara boat satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, wisatawan dapat menyeberang setiap saat sesuai jadwal pemberangkatan perusahaan FB tertentu.

Kondisi tersebut menguntungkan para wisatawan yang ingin berwisata ke NP hanya dengan waktu setengah hari (half day trip) atau sehari (one day trip). Sistem half/one day trip ini meringankan biaya para wisatawan, karena tidak perlu menginap di NP. Artinya, mereka tidak memikirkan biaya akomodasi penginapan.

Biasanya paket half/one day trip hitungannya sudah termasuk tiket FB pulang-pergi (PP). Harganya bervariasi antara travel agent satu dengan yang lainnya. Pedoman harganya tergantung dari jumlah lokasi, jumlah rombongan, fasilitas yang didapat wisatawan dan lain sebagainya.

Selain pengunjung, paket half/one day ini menguntungkan berbagai pihak, misalnya travel agent, sopir, guide, pemilik kendaraan, perusahaan kuliner dan guide lokal.

Pemandangan paket half/one day trip ini tampak hampir setiap hari mulai pukul 08.00-an. Jangan heran jika jam-jam ini jalanan akan dipenuhi dengan barisan kendaraan yang hendak menjemput para wisatawan di titik-titik pelabuhan yang ada di NP. Sopir dengan berbagai karakter turun ke jalanan seperti barisan konvoi. Dari yang rengas,dengang, lembut, mahir, setengah mahir, hingga kurang mahir berlomba-lomba turun ke jalan.

Ketika jam-jam penjemputan itulah, jalanan seolah-olah menjadi milik para sopir pemburu dollar tersebut. Para pengguna kendaraan yang lain dan pejalan kaki, mau tidak mau harus mengalah. Minggir seminggir-minggirnya dari jalan raya.

Waktu adalah salah satu alasan bagi para sopir untuk menancap gas sekencang-kencangnya dan sering mengambil lebih bagian jalan, karena rata-rata pukul 15.30 para sopir harus kembali ke titik pelabuhan.

Paket half/one day trip ini menguntungkan perusahaan FB karena lalu lintas penyeberangan menjadi ramai dari atau ke NP-Bali daratan. Tanpa paket tersebut, intensitas penyeberangan tentu menjadi berkurang.

Di sisi lain, paket half/one day trip ini berdampak kurang baik bagi perusahaan akomodasi penginapan di NP. Jika paket half/one day ini menjadi tren, tentu akan mengurangi jumlah wisatawan yang akan menginap di Pulau NP. Hal ini akan berdampak kurang baik bagi perusahaan akomodasi penginapan. Jangan sampai tingkat kunjungan membludak, tetapi tingkat hunian penginapan di NP malah lenggang. Jadi lucu, kan?

Dalam konteks inilah, penting adanya pertemuan dan diskusi antara pihak pengusaha FB, travel agent, pengusaha akomodasi penginapan, dan pihak-pihak terkait lainnya. Mereka sepatutnya duduk bersama-sama untuk mencari solusi (jalan tengah) agar semua pihak dapat menikmati pariwisata secara proposional.

Sebisa mungkin pihak satu tidak terlalu merugikan pihak lain. Sebaliknya, semua pihak sepatutnya saling mendukung, saling bekerja sama dan bergandengan tangan demi pariwisata NP yang berkesinambungan. [T]

Tags: Nusa PenidaPariwisatatransportasi
Previous Post

“Katemu Ring Tampaksiring” dari Cerpen Made Sanggra ke Pentas Teater Angin

Next Post

Sebuah Kritik terhadap Pratek Tri Hita Karana dari Sebuah Lukisan

I Ketut Serawan

I Ketut Serawan

I Ketut Serawan, S.Pd. adalah guru bahasa dan sastra Indonesia di SMP Cipta Dharma Denpasar. Lahir pada tanggal 15 April 1979 di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Pendidikan SD dan SMP di Nusa Penida., sedangkan SMA di Semarapura (SMAN 1 Semarapura, tamat tahun 1998). Kemudian, melanjutkan kuliah ke STIKP Singaraja jurusan Prodi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (selesai tahun 2003). Saat ini tinggal di Batubulan, Gianyar

Next Post
Sebuah Kritik terhadap Pratek Tri Hita Karana dari Sebuah Lukisan

Sebuah Kritik terhadap Pratek Tri Hita Karana dari Sebuah Lukisan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co