11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Once Upon A Time in Nepal [2] – Are you okay Sonia?

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
December 6, 2019
inTualang
Once Upon A Time in Nepal [2] – Are you okay Sonia?

Kadek Sonia Piscayanti

82
SHARES

BACA JUGA:

  • Once Upon A Time in Nepal [1] – Haiku

_______

Hari keempat di Nepal adalah perjalanan ke Sarangkot, sebuah tempat yang terletak sangat terjal di atas bukit, 30 menit dari Pokhara. Perjalanan dengan Van berisi 13 orang terasa sedikit menegangkan karena jalan sempit, berbatu, berliku, sedikit macet dan berdebu. Namun siapapun yang ke Nepal sepertinya belum resmi ke Nepal jika belum ke Sarangkot. Apa yang diberikan di Sarangkot adalah sebuah pemandangan yang satu satunya di dunia yaitu pemandangan pegunungan yang indah dan ajaib serta pemandangan paragliding dari atas bukit.

Saya duduk di depan dengan yakin. Saya memiliki ekspektasi tinggi terhadap Sarangkot. Saya sangat bersemangat. Menemukan yang menarik dan terbaik. Saya duduk bersama Kunjar, seorang penulis dari Nepal. Ia juga adalah pemandu kami hari itu. Di belakang saya, ada Prof Alan Maley dari UK, Sarita Dewan, Motikala Subba Dewan, Maya Sujcha Rai dan Vishnu Rai dari Nepal, Phuong and Thuy dari Vietnam, Janpa dari Thailand, Drhuva dari India, Lanny Kristono and husband dari Indonesia. Cukup penuh. Tak ada ruang tersisa.

Van kami merangkak naik bukit Sarangkot yang berliku-liku dan tajam. Saya mulai tegang. Jalan sempit dengan berbatu batu, lekuk yang tajam dan beresiko, membuat saya harus sport jantung. Sesekali bus besar dari arah atas seperti hendak melahap Van kami bulat bulat. Sesekali saya berteriak kecil, semacam ‘owh no!’ sehingga kawan kawan di belakang spontan merespon “Are you okay Sonia?”

Lalu saya pura pura menjawab I am okay. Padahal mereka tahu saya cemas luar biasa. Perjalanan makin ke atas makin menegangkan. Sempat beberapa kali kami harus mundur memberi kesempatan kendaraan lain dari atas lewat, atau berhenti menepi sejenak agar kendaraan lain bisa berjalan. Namun di luar jendela, terhidang pemandangan yang luar biasa ngeri sekaligus indahya. Kiri kami adalah pemandangan bukit dan danau sementara kanan kami adalah lembah untuk paragliding.

Kami kemudian stop di loket tiket. Bus bus besar berhenti disana untuk lanjut naik ke atas. Lalu penumpangnya turun berjalan kaki. Tapi untungnya Van kami diijinkan terus merangkak naik. Saya melihat beberapa keajaiban. Ada pendaki yang totalitas tanpa alat apapun, berjalan dengan keyakinan penuh dari bawah ke atas bukit. Sendirian. Ada pula pesepeda yang mengayuh tanpa lelah. Sendirian. Ada kakek kakek berjalan terbungkuk bungkuk mendaki bukit. Juga sendirian. Ada perempuan menyunggi air dari atas bukit ke bawah. Sendirian. Ada tukang bangunan menyelesaikan pekerjaan di bangunan berlantai 5. Di ujungnya jurang. Sendirian. Ada anak anjing tersesat. Juga sendirian. Saya merenung. Kawan kawan kembali bertanya, Are you okay, Sonia?

Saya menjawab okay. Pura pura okay. Tapi mereka tahu saya berpikir keras. Kami tiba akhirnya di ujung bukit. Turun dari Van, kami harus mendaki. Saya melihat Prof Alan Maley. Mampukah dia? Pria 83 tahun itu tidak kelihatan gentar sama sekali. Jalannya tegas dan mantap. Kami yang terlalu mencemaskannya. Kali ini beberapa dari kami bertanya, are you okay Alan?

Dia menjawab. Yeah alright. No problem.

Kami berjalan sambil menemukan hal hal menarik. Beberapa Haiku dan puisi bermunculan di kepala. Ada banyak. Kadang seperti lintasan angin, mereka muncul dan lenyap.

Di atas bukit, kami berhenti. Untuk menulis puisi. Terhidang pemandangan rangkaian pegunungan Annapurna, yang diberi nama Annapurna Range dari puncak Annapurna I hingga Annapurna IV lalu ada puncak Machapuchare dan Kangshar Kang Roc Ni. Semua puncak gunung ini diselimuti salju. Saya diam. Berdoa dan tunduk dari hati mengagumi kekayaan alam Nepal. Saya dan dua kawan Vietnam duduk di sebuah tanah landai menatap pegunungan Annapurna. Speechless.

Kami duduk dan menulis. Entah apa. Pokoknya kami menuangkan ide ide menjadi Haiku dan puisi belum jadi.

Cukup lama kami disana. Di sekitar tempat kami duduk, ada batu peringatan untuk pendaki yang meninggal dunia. Sekitar kami sunyi sekali. Kami berdoa. Hingga baru menyadari bahwa ternyata kawan kawan lain sudah mendahului turun.

Di bawah, kami sudah ditunggu di kedai teh. Pemandangan dari kedai teh adalah danau Fewa Lake dan bukit bukit hijau. Burung burung yang terbang rendah dan penduduk bukit yang melakoni hidupnya dengan lambat.

Kami menulis. Alan menyapa kami, have you got Haiku, Sonia?

Yes. Jawab saya. Haiku saya ada beberapa. Namun belum selesai. Seperti pikiran pikiran saya yang belum selesai.

Usai dari kedai teh kami masuk kendaraan, menuruni bukit untuk menuju tempat paragliding. Semua kawan turun melihat. Saya ragu. Melihat keraguan saya, sopir berkata. “You have to go down. This is a golden moment.” Golden moment? Mungkin. Sayapun turun. Dan benar. Semua pemandangan paragliding itu lagi lagi membuat saya speechless. Pada keberanian paragliders yang membayar mahal untuk bisa terbang dan terjun. 6 ribu Nepalese Rupee setara 60 USD. Itu baru sewa alatnya saja. Belum asuransi dan lain lain. Seseorang menawari saya. Langsung saya tolak halus. Saya tidak punya jiwa paragliding. Yang saya punya adalah jiwa menulis paragliding.

Pertanyaan saya, what if they never land? Bagaimana jika mereka tak pernah mendarat tapi terus melayang?

Mungkin itulah puisinya.

Are you okay Sonia? Kembali seseorang menegur saya. Kali ini kami harus kembali ke Pokhara.

Di Pokhara, sore harinya kami melanjutkan worksop setelah istirahat.

Di workshop singkat itu kami membahas perjalanan ke Sarangkot. Alan bertanya apakah ada puisi tentang Sarangkot? Vishnu Ray mengangkat tangan. Dia menulis puisi tentang saya.

Judulnya Are You Okay Sonia?

Begini puisinya.

Keterangan puisi Vishnu yang di foto:


Are you Ok, Sonia?


Sonia is sitting in the front

Vehicles going up

Vehicles going down

Sharp bends

A truck hurls down

Oooooo!

O my God!

Are you Ok, Sonia?

Sonia laughs

Laughter mixed with fear and relief

Yes I’m okay

Sonia is a brave woman

She might be afraid

But she can hide it well and fight

We have to do it sometimes

We have to show a bold face

If not for oneself than for others

Sonia is a brave woman

She hides the fear for others

And fight the world

Are you Ok, Sonia-someone ask

Yeh I am ok. She says with a smile, I am ok.


Puisi spontan ditulis tangan. Semua menyambut puisi ini dengan tawa canda mengingat momen yang baru kami lalui bersama. Alan tersenyum. Memberi giliran pada yang lain. Dalam waktu singkat saya juga langsung menulis balasan puisi itu untuk Vishnu Ray.

Saya tulis karena memang sangat efektif merespon dalam kondisi puitika yang pas. Begini balasan saya. Judulnya I am not Okay, Vishnu.



I am not okay, Vishnu

I am not okay

Sometimes women are not okay

I am not brave, Vishnu

I am not brave, at all

Sometimes women are not brave

I am not pretending to be okay and brave Vishnu

I am not pretending to be okay and brave

I am not both

I am who I am

For sometimes I am not okay and I am not brave

Because I am just a human

Demikianlah Sarangkot dan puisi hari itu. Semua terjadi begitu spontan dan apa adanya. Seperti Sarangkot. Seperti Nepal. Seperti kita juga.

Tags: Kadek Sonia PiscayantiNepalPuisi
Previous Post

Festival Penonton, Penonton Festival

Next Post

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 - “Speculative Memories”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co