2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Nyanyian Sunyi Jro Adit

Wayan Esa BhaskarabyWayan Esa Bhaskara
December 2, 2019
inUlasan
Nyanyian Sunyi Jro Adit
207
SHARES
  • Judul buku : Gerilya dan Cinta
  • Penulis : Jro Adit Alamsta
  • Penerbit : Mahima
  • Cetakan : April 2019
  • Tebal : viii + 94 halaman
  • ISBN : 978-623-7220-04-6

____

Dalam keyakinan Hindu, atma ada dalam setiap diri manusia. Artinya dalam tiap individu terdapat percikan unsur-unsur Tuhan. Maka perlu kesadaran setiap individu bahwa, semua individu memiliki peran yang sama. Tidak mengenal jenis kelamin, atau kedudukan di masyarakat sosial. Kenyataannya, tidak banyak individu memiliki kesadaran demikian. Seperti misalnya kesadaran tentang menjaga kelestarian alam semesta.

Jro Adit, bisa digolongkan sebagai salah satu individu yang memiliki kesadaran tersebut. Dalam buku perdananya, Gerilya dan Cinta, ia menunjukkan kesadaran bahwa alam semesta ada dalam tiap diri masing-masing individu. Lalu, cinta diperlukan setiap individu dalam menjaga “kewarasan” diri. Begitupula kehadiran cinta untuk memastikan “keseimbangan” alam semesta.

Sayang sekali, sebab kesadaran yang dimiliki Jro Adit ibarat nyanyian sunyi. Sebab, masih banyak sampah berserakan di sekitar kita, alih fungsi lahan tak terhindarkan, Bali dijual murah kepada investor rakus, bahkan banyak orang melupakan alam sebagai cermin diri. Bahwa ketika alam hancur, diri pun hancur jua. Begitulah Jro Adit melantunkan nyanyiannya dalam kumpulan prosa (apakah betul prosa, dan bukan prosa menyerupai esai dengan bahasa kualitas puisi?) Gerilya dan Cinta.

Entah ada hubungannya, antara isi Gerilya dan Cinta dengan Jro Adit Alamsta yang juga seorang pemangku muda. Sebab, dalam 29 prosa/bagian dalam kumpulan ini bernafaskan konsep Hindu yang sangat khas. Sebut saja salah satunya, Tri Hita Karana, sebuah konsep luhur untuk mendapatkan kebahagiaan. Ada tiga cara, meliputi menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan.

Tiap prosa/bagian, ketika disebut sekuel, diandaikan ada hubungan dengan prosa/bagian sebelumnya, yang juga mandiri. Jika dibaca berurutan maupun tidak tetap bisa dinikmati pembaca. Jika disarikan pembaca akan mendapatkan cerita tentang pengenalan penulis, berhubungan dengan perspektifnya tentang alam semesta dan cinta, selanjutnya pemaparan sikap penulis terhadap fenomena di sekitarnya. Pembaca akan dituntun melalui sudut pandang “aku”.

Kumpulan prosa ini sebetulnya memuat pembahasan-pembahasan yang serius cenderung gawat. Berupa refleksi terhadap diri, namun Jro Adit menyajikan dengan rasa pop. Maka, anak-anak muda pun akan sangat gampang memahaminya. Ditambah dengan, pada tiap akhir tulisan diimbuhi semacam kutipan yang akan cocok diposting di akun media sosial. Bagi pembaca yang dekat dengan aktivisme dan lirik lagu musisi arus bawah (indie terutama gendre punk) pasti tidak akan kesulitan memahami pesan-pesan yang betebaran pada setiap bagian. Meskipun ditulis dengan kalimat-kalimat panjang yang memerlukan hela napas yang panjang pula. Dua puluh sembilan bagian yang termuat pada kumpulan ini uniknya bisa dibaca secara acak atau berurut.

Semua bagian, meski dibaca secara acak, tetap bisa dipahami karena memiliki benang marah yang saling menghubungkan. Membaca Gerilya dan Cinta, mengingatkan saya pada Catatan Seorang Demonstran Soe Hok Gie. Namun ditulis dengan gaya sastrawi mirip lirik-lirik tulisan musisi Jerix pada lagu-lagu Superman Is Dead. Suguhan ini telah disajikan sejak awal, semacam perkenalan diri, bacalah Anugrah Semesta, Bocah Kecil, dan Aku adalah Sperma Terkuat Ayahku. Pembaca akan bisa membayangkan siapa Jro Adit. Ia adalah seorang pensarkas, penyatir, sekaligus juga romantis. Begitu tertulis pada bagian perkenalannya pada pembaca.

Misalnya ketika membaca kisah tentang jatuh cinta pada Cintaku Radiasi, Jro Adit menulis begini:

“Ketika itu aku sangat kagum pada dirimu yang berprestasi dan cantik menelimuti ragamu mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mungkin ini pertama aku tahu arti perasaan jatuh cinta pada wanita seakan inginku selalu memberhatikanmu…” Penulis memperlihatkan ketegasan dan tidak sedikitpun mendayu-dayu.

Begitu pula pada Untukmu Mutiara Tersembunyi dalam Kota, Jro Adit menulis begini:

“Kasih sayangmu paling beda yang pernah aku dapatkan, kau memberanikan diri mencium pipi sebelah kananku, rasanya menghisap daun ganja rasanya ketagihan.” Narasi-narasi demikian menjadi kekuatan penulis dalam membangun kisah dan mengaduk emosi pembaca.

Meski dalam patah hati pun, penulis masih terlihat tegas, seperti pada Kepergianmu Membawa Kenangan dan Dewi yang Terlupakan. Dalam Kepergianmu Membawa Kenangan ia menulis begini:

“Meski aku harus percaya dengan semua kata-kata itu, namun dalam semestaku aku belajar untuk menerima atas kepergianmu.”

Dalam tulisan-tulisan bertopik jatuh cinta dan patah hati, selalu ada karakter perempuan yang dimunculkan menjadi titik pembicaraan. Bagi saya pribadi, perempuan adalah simbol cinta. Maka, tidak salah jika perempuan dalam kisah-kisah di buku ini dilekatkan dengan kodrat, kondrat dicintai. Direkatkannya perempuan dengan cinta, membuat perempuan lebih banyak dirugikan. Sebab, perempuan dipahami sebagai agen pasif yang dalam menyikapi nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Sejalan dengan pemikiran Suryakusuma dalam State Ibuism: The Social Construction of Womanhood in the Indonesian New Order (2011) menyatakan pemerintah Indonesia dizaman Orde Baru memerlakukan perempuan. Kebijakan pemerintah tentang kesetaraan gender dilihat hanyasebagai strategi negara untuk mendapat penerimaan rakyatnya,sehingga pemerintah mampu menjalankan programnya denganbaik dan lancar. Begitu pula cara pandang laki-laki terhadap perempuan masih besar dipengaruhi oleh nilai-nilai dalam masyarakat. Seperti, penilaian cantik menyelimuti ragamu… , senyumanmu seolah menghipnotis jiwaku…., kau penyebab rasa tahuku dicium seorang cantik….

Jika Anda mengikuti gerakan-gerakan massa pro lingkungan pasti memahami cara Jro Adit memijakkan kaki. Bisa dibaca pada Jabatan Saja Kau Takut Kehilangan, Apalagi Nyawamu untuk Rakyat. Penulis geram dengan sikap wakil rakyat yang seakan tidak peduli dengan kepentingan rakyat dan lingkungan. Gagasan lain namun masih bernafas semangat perjuangan terhadap keadilan dan kelestarian alam semesta dipaparkan pada Buat Sejarahmu, Tuntut Keadilan Dunia Akan Membaik, Pendahulu, Hidup adalah Perang, dan Ibu Pertiwi Murka karena Manusia Durhaka. Begitulah, genderang perang telah ditabuh oleh Jro Adit lewat prosa-prosa yang ditulis dalam kumpulan ini.

Membaca Gerilya dan Cinta seperti menonton Bumi Manusia garapan Hanung. Topik yang begitu berat diracik dan disajikan dengan rasa millenial. Bisa jadi cara ini menimbulkan blunder. Tak apa, sebab harapan terlalu besar jika menuntut kaum millenial tertarik dengan permasalahan sosial. Sebagai seorang sulinggih (yang juga aktivis lingkungan), ia benar-benar sadar bahwa konsep Tri Hita Karana belumlah dimaknai dengan benar oleh sebagian masyarakat, hingga ibu pertiwi murka karena manusia durhaka. Ketidakseimbangan alam semesta tentu akan berdampak kepada seluruh lapisan kehidupan. Apalagi saat ini, manusia terlalu bangga ketika melakukan kesalahan yang diperbuat. [T]

Tags: resensi buku
Previous Post

Perbedaan untuk Fanatisme atau Warna Kehidupan?

Next Post

Sanggar Seni Kelakar, Teater Enter dan Beberapa Hal Jenaka di Dalamnya

Wayan Esa Bhaskara

Wayan Esa Bhaskara

Menulis esai, puisi, dan cerpen disela-sela pekerjaannya sebagai guru

Next Post
Sanggar Seni Kelakar, Teater Enter dan Beberapa Hal Jenaka di Dalamnya

Sanggar Seni Kelakar, Teater Enter dan Beberapa Hal Jenaka di Dalamnya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co