21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Kegiatan literasi di Lahangan Sweet, Gulinten, Karangasem, Bali

Kegiatan literasi di Lahangan Sweet, Gulinten, Karangasem, Bali

Literasi di Tempat Rekreasi

Wayan Paing by Wayan Paing
November 28, 2019
in Khas
40
SHARES

Ada yang memandang dengan heran. Cuek saja sambil berlalu juga banyak. Beberapa ada yang terusik dan mulai mendekat. Sembari mengabadikan beberapa foto, baik foto lokasi setempat yang sengaja ingin dikunjunginya, maupun aktivitas membaca yang tumben dilihatnya.

Ada juga yang bertanya ada kegiatan apa? Setitik harapan tampak tersaji ketika beberapa pengunjung membuka beberapa koleksi yang ada. Wadah kardus yang sudut-sudutnya mulai robek sebagai tempat menampung beberapa koleksi yang tersisa, memang tampak tidak elegan, namun setidaknya mampu menimbulkan kesan yang tidak biasa. (Dalih untuk membenarkan kondisi yang ada, aha…hah..)

Begitulah yang terjadi pada kegiatan literasi di tempat rekreasi, tepatnya di Lahangan Sweet, sebuah tempat perkemahan di atas bukit di Banjar Gulinten, Bunutan, Abang, Karangasem, Bali.


Tentang Lahangan Sweet, Bisa Baca:

  • Dari “Lahangan Sweet”, Nikmati Sunrise di Pucuk Rinjani dan Sunset di Gunung Agung
  • Bocah Sekolah 6 Jam Jalan Kaki dan Terciptanya Wisata Alam di Gulinten, Karangasem…
  • Menerawang Literasi Mengambang di Pohon Jamblang

Kegiatan literasi boleh jadi menjadi kegelisahan bagi para pegiatnya. Hal ini terjadi di tengah kepungan pesatnya perkembangan media digital dengan sisi baik dan sisi kurang baiknya. Sisi baiknya, bagaimana memberdayakan kemajuan media digital tersebut menjadi pendukung kegiatan literasi. Dan sisi kurang baiknya, tentu saja kemajuan tersebut justru menjerumuskan banyak pihak, terutama generasi yang tidak siap menghadapinya, terjerembeb pada “lubang” negatifnya.

Sedangkan secara umum, kegiatan literasi ditanggapi beragam di berbagai kalangan. Membaca dan buku, sebagai salah satu simbol dari kegiatan literasi, bagi beberapa orang dianggap kegiatan yang mewah. Membeli dan mengoleksi buku sepertinya enggan dilakukan oleh masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan pedalaman, kalaupun ada, persentasenya sangat kecil. Ada rasa sungkan bagi banyak kalangan di pedesaan untuk mengoleksi buku. Bukan hanya kendala ekonomi, terlihat mencolok dan takut dianggap terlalu wah, menjadi salah satu alasannya.


Literasi di Lahangan Sweet, Bukit Gulinten, Karangasem, Bali

Di kalangan masyarakat perkotaan, kebiasaan membacakoran dan buku, sedikit telah disita oleh gadget dengan beragam info yang selalu berkembang sepersekian detik. Baik itu yang isinya fakta ataupun hanya bohongan belaka. Sementara itu, buku dan membaca masih menjadi momok yang tidak mengenakkan bagi sebagian besar pelajar.

Tidak kalah memprihatinkannya, di kalangan pendidik, masih banyak pula yang menjadikan buku sebagai barang mewah; sulit untuk mengoleksinya. Atau bahkan enggan? Kemampuan untuk memberikan materi yang disediakan pada buku ajar yang harus diselesaikan setiap semester, seolah sudah cukup menunjukkan profesionalisme dalam mengajar. Sedangkan kegiatan yang terkait dengan membaca buku dan embel-embelnya, seolah bukan hal yang penting. Tidak atau belum diwajibkan?

Kita bisa cek status media sosial semua kalangan tersebut di atas, lebih banyak unggahan sepiring nasi dengan ragam lauknya, dibandingkan dengan unggahan kegiatan membaca atau menulis sebagai sebuah kegiatan literasi.

Ditengah kesibukan kerja dan semua kondisi kegiatan literasi yang tampaknya masih memprihatinkan di semua kalangan, ada suatu kegiatan yang rutin atau tidak, pasti dilakukan: rekreasi.

Membawa kegiatan literasi ke tempat wisata, boleh jadi suatu hal yang memberi jalan bagi pengenalan kegiatan tersebut. Hal ini terutama bagi para pengunjung lokal. Pengunjung tersebut, terutama yang masih muda, tentu saja mulai harus diarahkan untuk tersadar bahwa kegiatan literasi yang berawal dari kegiatan membaca, sangat penting bagi masa depannya.

Tempat-tempat wisata yang menyajikan sarana untuk selfie, tampaknya menjadi sasaran yang amat bagus bagi mereka yang tergerak dan berani melakukannnya: Menyajikan kegiatan literasi di tempat wisata. Tentu saja tempat-tempat yang disasar adalah tempat rekreasi yang bersifat umum, sehingga tidak menjadi pengganggu bagi pengelola, bagi yang swasta. Tempat-tempat rekreasi yang dikelola masyarakat dan berada di daerah pedesaan dan pedalaman menjadi sasaran yang paling relevan. Selain bagi pengunjung, keberadaan lapak dan kegiatan literasi, diharapkan menarik perhatian masyarakat sekitarnya yang selama ini jarang dijamah hal tersebut.

 Tentu pelaksanaannya tidak semudah yang dibayangkan. Mengundang anak-anak sekolah untuk datang dan melakukan kegiatan membaca di tempat yang ramai dikunjungi, (sebagai salah satu contoh) memberikan rasa canggung bagi peserta. Membuat pula beragam reaksi bagi pengunjung.

Akan tetapi, kegiatan serupa ini perlu diupayakan untuk semakin menggaungkan gema literasi yang sudah dimulai sejak empat tahun terakhir ini. Pendidik dan pegiat, adakah kreasi untuk melakukan hal tersebut? Mari mulai bersama! [T]

Tags: karangasemLiterasi
Wayan Paing

Wayan Paing

Lahir di Gulinten, 6 April 1983. Menjadi guru di Ababi, Abang, Karangasem. Saat mahasiswa suka sastra dan teater yang kini ingin ditekuninya kembali

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Esai

Peminta-Minta

Kata shastra janganlah berkata “tidak ada” saat ada orang yang meminta sedekah. Konon perkataan itu berpahala tidak baik. Berikanlah sedekah ...

October 22, 2019
Acara

Unspoken – Bali Poetry Slam Kembali Lagi di Betelnut-Ubud

Memasuki tahun kedua Unspoken - Bali Poetry Slam kembali mengadakan tahap final dari program tahunan poetry slam yaitu THE GRAND ...

November 27, 2019
Drama Dokumenter Sanggar Citta Usadhi, Badung, di Taman Budaya Denpasar
Kilas

Drama Dokumenter: Buah Pala yang Membangkitkan Nasionalisme

  SIAPA bilang pertunjukan drama hanya soal romantisme dan balada cinta kawula muda saja? Seni drama dapat menjadi salah satu ...

February 2, 2018
Ilustrasi: Surya Pratama
Esai

Jangan Terlalu Serius, Hidup itu Lelucon…

“Tuhan itu selalu bercanda! Perhatikan hidupmu sendiri – itu adalah sebuah lelucon. Perhatikan hidup orang-orang lain dan kau akan menjumpai ...

February 24, 2018
Acara

Solidaritas Senja #1 – Merajut Solidaritas, Membuka Perbincangan

Hari-hari belakanngan begitu panas, selain akibat hujan yang tak kunjung turun juga karena tiba-tiba DPR periode 2014-2019 begitu bersemangat ingin ...

October 8, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In