2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Yudane Ajak Penonton Berpikir Sains dalam Gamelan Kontemporer rOrAs Ensemble

tatkalabytatkala
November 13, 2022
inBudaya
Yudane Ajak Penonton Berpikir Sains dalam Gamelan Kontemporer rOrAs Ensemble

Gamelan kontemporer yang dibawakan oleh rOrAs Ensemble Kota Denpasar dalam ajang Festival Seni Bali Jani 2019 di Wantilan Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (31/10) sore.

76
SHARES

Seni kontemporer tidak dimaknai dengan bagaimana cara memadukan seni tradisioal seperti gamelan kemudian ditambah beberapa alat musik modern seperti gitar, keyboard, ataupun jimbe. Bagi komposer gamelan, Wayan Gde Yudane, kontemporer dimaknai dengan mengeksplor alat musik yang ada (gamelan) dengan menciptakan karya baru yang advance atau lebih maju, di atas yang sudah lazim diciptakan. Karenanya, dia mencoba mengetengahkan gamelan kontemporer yang dibawakan oleh rOrAs Ensemble Kota Denpasar dalam ajang Festival Seni Bali Jani 2019 di Wantilan Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (31/10) sore.

“Selama ini kontemporer kan kesannya gradag grudug gitu, tidak jelas. Kontemporer itu adalah suatu capaian yang advance, yang maju di atas yang sudah lazim. Jangan diterjemahkan kontemporer itu sebagai kekinian, yang terkesan mendiskreditkan gamelan ‘kampungan’ yang kalau tidak ditambah gitar, keyboard, jimbe, jadi tidak modern. Itu menurut saya cara berpikir yang kacau,” ujarnya saat ditemui usai pentas kemarin.

Menurutnya, seorang komposer harus memikirkan bagaimana gamelan itu tidak begitu-begitu saja, tanpa harus mengubah dan mendiskreditkan gamelan ‘kampungan’. “Kalau itu (mendiskreditkan gamelan) bagi saya cara berpikir yang tidak berpikir sesungguhnya. Kalau yang namanya berpikir itu, ternyata gamelan ini bisa diapa-apakan. Hanya dengan gamelan ini, tergantung how smart you are? Seberapa pintar menyiasati itu,” katanya.

Mengisi ajang Festival Seni Bali Jani 2019, kelompok rOrAs Ensemble menyajikan dua gamelan asli dari Tenganan, Karangasem berjudul Nyangjangan Saih Puja Semara dan Sekar Gadung Saih Sadi. Lanjut menyajikan tiga gamelan baru. Pertama berjudul ‘Psychoacoustic’ yang merupakan studi ilmiah tentang persepsi dan audiologi suara, yakni bagaimana manusia memahami berbagai suara. Lebih khusus, itu adalah cabang ilmu yang mempelajari respon psikologis dan fisiologis yang terkait dengan suara. Selanjutnya dapat dikategorikan sebagai cabang psikofisika.

Karya ini mengeksplorasi teknik pergeseran fase bertahap dalam konteks musik yang dikomposisikan untuk instrumen gamelan. Sejumlah perubahan yang dirasakan dalam frasa dan timbre yang dihasilkan dari proses pentahapan ini bersifat psikoakustik sehingga pendengar menjadi sadar akan satu pola dalam musik yang dapat membuka telinganya ke yang lain, dan yang lain, semua terdengar secara bersamaan dan dalam keseluruhan tekstur suara yang sedang berlangsung.

Kedua, gamelan baru berjudul ‘Parametric’ yang didasarkan pada pemikiran algoritmik yang memungkinkan ekspresi parameter dan seperangkat aturan logis yang bersama-sama, mendefinisikan, menyandikan, dan memperjelas hubungan antara maksud dan respons. Sehingga mampu menghasilkan jumlah tak terbatas dari kemungkinan pola tersebut dan memberikan deskripsi struktural yang benar.

Sedangkan gamelan terakhir berjudul ‘Word in Iron’. Karya ini mempertimbangkan kompleksitas pola temporal, dengan mengambil jumlah maksimum dari pola akar, di atas semua level struktural yang mungkin. Tujuannya adalah untuk membangun ukuran kompleksitas tingkat tinggi yang sesuai dengan gagasan manusia tentang subjektif kompleksitas.

Bagi Yudane, perkembangan musik saat ini tidak hanya sebagai musik dan hiburan, melainkan merambah wilayah sains. “Sesungguhnya musik masa kini tidak melulu bermain di wilayah musik, apalagi cuma untuk menghibur, namun juga bermain di area sains. Kalau kita mengenalnya fisika, matematika, nah saya bermain di wilayah itu,” katanya.

Melalui gamelan kontemporer ini, Yudane mengajak penonton untuk berpikir. Meski berbeda karena dianggap musik baru, namun Yudane berharap ada satu hal yang bisa ditangkap oleh penonton yang dianggap menarik. “Ini (musik yang ditampilkan) tidak ada tujuan menghibur sebenarnya, tapi untuk mengajak berpikir. Dua gamelan pertama itu adalah gamelan asli dari Tenganan yang kita rasa sangat comfortable dan nyaman di telinga. Nah mulai gamelan ketiga hingga terakhir, mungkin terdengar berbeda karena itu musik baru. Tapi paling tidak, ada satu hal yang bisa masuk ke dalam dirinya, yang dianggap menarik. Itu cukup bagi saya,” sambungnya.

Proses kreatif untuk menggarap gamelan baru ini diakui Yudane tidak terlalu lama, sebab dia sudah didukung oleh para pemain gamelan yang telah memahami dan bisa membaca not. “Proses kreatifnya tidak terlalu lama, karena musician (pemain gamelan) di sini readingnya bagus. Jadi saya menulis, mereka membaca not, dan langsung bermain. Jadi tidak seperti cara tradisional yang latihan menggunakan panggul,” tandasnya. [*] [rilis]

Tags: Festival Seni Bali JanigamelanmusikWayan Gde Yudane
Previous Post

Pementasan Teater “Detik-Detik Proklamasi” dan Fakta-fakta Sejarah yang Menggelitik Saya

Next Post

Sanggupkah Pemuda Menjadi Tonggak Kemajuan Bangsa?

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Sanggupkah Pemuda Menjadi Tonggak Kemajuan Bangsa?

Sanggupkah Pemuda Menjadi Tonggak Kemajuan Bangsa?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co