12 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Penulis Ni Luh Putu Sukreni

Penulis Ni Luh Putu Sukreni

Sanggupkah Pemuda Menjadi Tonggak Kemajuan Bangsa?

Ni Luh Putu Sukreni by Ni Luh Putu Sukreni
November 2, 2019
in Esai
35
SHARES

Sumpah  pemuda bukanlah hanya selebrasi yang setiap tahun sekali selalu dilakukan. Pula pemahaman sumpah pemuda bukanlah hanya tiga butir  yang menyatakan bahwa kita adalah satu. Namun pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari lah lebih penting dalam memaknai sumpah pemuda tersebut.

Kebangkitan nasional di era 1900-an melalui pembentukan organisasi Boedi Oetomo dipelopori oleh sosok pemuda yang nasionalis bernama Dr. Sotomo. Melihat lebih dekat dengan sejarah, di era tahun 1928 muncullah perjuangan para sosok pemuda seluruh Indonesia dalam menyatukan bangsa Indonesia melalui gerakan Sumpah Pemuda.

Dilanjutkan dengan tahun 1945, para pemuda sangat percaya diri dalam mendesak kaum tua untuk memerdekakan bangsa ini. Setelah itu muncullah keberanian para pemuda dalam mendobrak rezim orde baru yang menghalangi para pemuda untuk mengutarakan aspirasinya terhadap pemerintah.

Kronologi sejarah tersebut menunjukkan bahwa pemuda memiliki peranan yang sangat penting bagi perjuangan bangsa Indonesia. Dari awal sebelum kemerdekaan pemuda membuktikan bahwa mereka pantas menjadi tonggak perjuangan bangsa ini.

Jika dilihat dari realita sosial saat ini, mampukah pemuda menjadi acuan dalam kebangkitan bangsa ini? Persaingan global yang yang semakin panas seiring dengan berkembangnya teknologi yang membuat kita semakin tertinggal. Ditambah pula dengan maraknya siaran televisi yang kurang mendidik pemuda-pemudi Indonesia hingga mereka terkena pengaruh negatif akan siaran visual yang disuguhkan oleh media.

Krisis karakter menjadi permasalahan yang krusial saat ini di Indonesia, mulai dari degradasi moral, narkoba, hingga korupsi. Sering sekali pemberitaan mengenai narkoba dan degradasi moral muncul di pemberitaan media akhir-akhir ini. Hal ini membuat bangsa ini jalan di tempat tertinggal oleh bangsa-bangsa lainnya yang justru sibuk mengembangkan ilmu pengetahuannya.

Perbaikan bangsa ini harus segera dilakukan guna menjamin keberadaan Nusantara ini. Lalu siapakah yang pantas mempeloporinya? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah sosok pemuda. Dalam sejarah bangsa Indonesia, pemuda memiliki peranan yang sangat strategis dalam setiap peristiwa yang terjadi.

Seperti yang kita ketahui perjuangan pemuda saat ini memanglah bukan dengan mengangkat bambu  runcing dalam mengusir penjajah. Namun perjuangan pemuda saat ini lebih kompleks karena menyangkut teknologi. Apabila kita tertinggal, maka perlahan-lahan bangsa ini akan terdegradasi oleh arus zaman.

Selain itu kecintaan pemuda akan bangsa ini mulai menurun. Hal ini bisa dilihat dengan kecintaan pemuda terhadap budayanya sendiri. Sebesar 60 persen dari konsumen Indonesia memilih untuk membeli produk impor ketimbang membeli produk lokal. Selain itu banyak pemuda yang enggan mempelajari budayanya sendiri yang mereka sendiri menganggapnya sebagai tradisi yang ketinggalan zaman. Mereka lebih tertarik dengan budaya asing yang sejatinya bukan budaya mereka sendiri.

Di momen ke-91 sumpah pemuda ini merupakan sebuah momentum yang sangat tepat bagi pemuda dalam membangkitkan semangat untuk membangun negeri ini. Pemuda-pemudi Indonesia harus bisa merefleksikan bagaimana semangat juang para pemuda yang terdahulu dalam menyuarakan semangat kemerdekaannya. Meskipun Indonesia sudah merdeka, semangat untuk merdeka itu tidak boleh luntur oleh pemuda Indonesia sekarang dalam mengangkat martabat bangsa Indonesia di kancah internasional. 

Bersatu dalam tumpah darah yang sama, bangsa yang sama, dan bahasa yang sama merupakan tekad pemuda dalam menyatukan bangsa Indonesia dalam ikrarnya Sumpah Pemuda. Akhir-akhir ini generasi pemuda Indonesia sering sekali terpecah belah oleh berita bohong yang dengan sangat mudah berkeliaran di media massa. Oleh karena itulah diperlukannya pemahaman yang kuat akan makna sumpah pemuda sehingga pemuda-pemudi di Indonesia tidak mudah terpecah belah karena mereka sadar kalau mereka adalah satu, bangsa Indonesia.         

            Kita harus sepakat bahwa pemuda Indonesia merupakan pemuda yang mampu menghasilkan sebuah karya. Selain itu larut dalam pengaruh yang negatif yang mampu menurunkan moral bangsa bukanlah jati diri seorang pemuda Indonesia. Sehingga  bangsa ini tidak goyah melalui rentangan tangan pemuda yang bersatu seperti seikat sapu yang bersatu dalam membersihan kotoran di negeri ini.

Harapan bangsa Indonesia adalah pemuda. Tangan-tangan emas merekalah yang akan mampu menahkodai kemajuan bangsa ini. Oleh karenanya momentum sumpah pemuda ini tak boleh hanya menjadi selebrasi setahun sekali. Apabila redup momentumnya, semangat pemuda pun senantiasa meredup pula. menjadi titik acuan para pemuda dalam membangkitkan semangat negeri ini yang telah lama. [T]

Tags: pemudasumpah pemuda
Ni Luh Putu Sukreni

Ni Luh Putu Sukreni

Mahasiswa. Lahir di Bontihing, Buleleng, 14 April 2000

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Ulasan

Membaca Tresna Tuara Teked, Bercermin ke Masa Lalu dan Masa Kini

Jujur, ini pertama kalinya saya membaca secara penuh dan sadar sebuah karya sastra berbahasa Bali berbentuk novelet. Kesan pertama ini ...

August 17, 2020
Personel Teater Taksu yang mentas di Parade Teater Canasta 2018
Ulasan

Warna Warni Satu Tujuan – Pentas Teater Taksu di Parade Teater Canasta 2018

“APA yang kini terjadi diluar sana?” Kata itu terucap sebagai dialog pertama untuk memulai pertanda pementasan hari ketiga acara Parade ...

November 4, 2018
Pekerja Migran Indonesia (PMI) baru datang dari luar negeri
Esai

Kolaborasi LPD dan Pekerja Migran Membangun Desa

Berbicara desa membuat pikiran imajinatif pembaca mengarah pada sebuah kondisi yang memperihatinkan. Seperti rendahnya kualitas SDM, terbatasnya infrastruktur, sedikitnya pertokoan, ...

April 19, 2020
Made Sumanasa belajar berjalan menggunakan kaki palsu dari bahan sampah plastik
Khas

Ada Sampah Plastik, Ada Kepedulian, Terciptalah Kaki Palsu dari Sampah Plastik

Kita mulai cerita ini dari Made Sumanasa (50), warga Kubutambahan, Buleleng, Bali. Oleh sebab yang tak diinginkannya, ia terpaksa menggunakan ...

February 2, 2021
Cerpen

Tiada

Cerpen: Ni Luh Puspa Pratiwi “Aku adalah perempuan terkutuk!” “Kita adalah kesalahan!” Perempuan itu masih termenung, memikirkan ke mana arah ...

March 17, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In