2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cokorda Denpasar, Pemimpin Berorangtuakan Sastra #Renungan Hari Puputan Badung

Made Reland Udayana TangkasbyMade Reland Udayana Tangkas
September 20, 2019
inEsai
Cokorda Denpasar, Pemimpin Berorangtuakan Sastra #Renungan Hari Puputan Badung

Patung I Gusti Ngurah Made Agung

81
SHARES

Sastra anggon cai meme miwah bapa/ ditu takonang alih/ laksana melah/ suba ada makejang/ ne ne madan beneh pelih/ ditu tatas takonang cai.  — “Jadikanlah sastra seperti ibu dan ayah/ di sanalah jawaban atas pertanyaan dan tujuan/ perilaku baik/ semuanya telah ada/ yang disebut benar atau salah/ di sana segalanya dapat kau tanyai”.  (Geguritan Loda, Pupuh Durma Bait 2)

Tanggal 20 September 2019 ini tepat 113 tahun gugurnya I Gusti Ngurah Made Agung atau yang dikenal sebagai Cokorda Mantuk Ring Rana atau Cokorda Denpasar di medan perang Puputan Badung. Beliau adalah raja terakhir kerajaan Badung yang membela tanah Bali dari serangan Belanda dan kini telah dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional. Beliau adalah pencipta sejumlah karya sastra di antaranya Geguritan Purwa Sanghara, Geguritan Nengah Jimbaran, Geguritan Dharma Sasana, Geguritan Loda, dan lainnya.

Kutipan di atas adalah penggalan Geguritan Loda yang menarik untuk diperhatikan, direnungkan, dipikirkan, dan dipahami. Baris pertama mengandung makna jadikanlah sastra itu sebagai orang tua. Itu adalah petuah orang tua kepada anaknya yang bernama Loda. Di keseluruhan isi geguritan tersebut, Loda menjadi center poin yang menerima segala nasihat-nasihat bijaksana yang mengidentikkannya tiada lain seolah-olah Cokorda Denpasar sendiri.

Satu bait itu memancing interpretasi mendalam bagi pembaca sastra setia. Betapa tidak, sastra dapat dianggap sebagai ayah dan ibu kita. Peran ayah dan ibu di dalam karya sastra tersebut tiada lain adalah sastra itu sendiri, dan Loda sendiri menerima nasihat dari ayah dan ibu yang berwujud sastra. Hal itu tidak hanya sebagai pemikiran kontemplasi Cokorda Denpasar sendiri, tapi juga tamparan halus bagi yang menjauhkan dirinya dengan sastra itu.

Layaknya orang tua yang membentuk akhlak dan kepribadian seorang anak, sastra menjadi sumber bagi ketidaktahuan (baca: kebodohan) dan pencarian tujuan hidup. Sastra mampu menjadi pelahir seorang suputra yang tau akan perilaku baik dan buruk. Sastra juga memiliki kekuatan untuk membentuk pola pikir seorang manusia untuk menentukan mana yang benar ataupun salah. Inilah yang menjadi alasan bahwa sastra sangat dekat dengan manusia jika manusia mau mendekatinya.  

Jika sastra dapat dijadikan sebagai orang tua, maka tiada alasan manusia untuk menjauhi dan memarginalisasi sastra itu sendiri. Perkembangan budaya postmodern yang membentuk ideologi kapitalisme manusia telah menghilangkan posisi sastra sebagai kunci kebijaksanaan dan keteladanan. Sehingga individualitas menjadi penguasa dalam dirinya dan nilai budaya hanya sebatas simbol yang rindu akan pendalaman. Generasi kekinian yang alergi terhadap kekunoan sastra malah mempertahankan stigma bahwa sastra tidak menghasilkan. Sungguh pragmatisme yang semakin miris.

Satu bait yang seolah-olah memberi pesan dan peringatan serius bagi kehidupan manusia itu adalah hasil pembacaan beliau terhadap tanda zaman yang justru akan semakin tidak menentu. Peran orang tua sebagai pencetak suputra pun menjadi sorotan beliau. Ini artinya, orang tua pun harus mendekatkan diri pada nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalah ajaran sastra untuk membentuk dan membimbing seorang anak. Dalam hal ini, orang tua patut menjadi jawaban atas segala pertanyaan dan tujuan seorang anak layaknya sastra.


BACA JUGA:

  • Petaka Fussy Diri, “Lali Ring Awak” – Mengenang Karya I Gusti Ngurah Made Agung

Memandang Cokorda Denpasar sebagai seorang raja yang berorangtuakan sastra, karya beliau tersebut merupakan kritik bagi diri dan pemimpin sekarang ini. Itu artinya bahwa beliau memberikan gambaran bahwa pemimpin sama artinya seperti anak kecil yang tidak lepas dari tuntunan menuju pendewasaan alias kebijaksanaan.

Cokorda Denpasar nampaknya meletakkan pijakan bahwa pemimpin tiada bedanya dengan rakyat kecil. Jika pemimpin hendak menyatukan hati dengan rakyat, ia perlu turun dari atas tahta dan meletakkan mahkota kebesarannya. Menjadi anak kecil adalah cara merasakan tempat rendahan dan penderitaan hidup. Dan untuk membebaskan diri dari penderitaan tersebut, seorang anak butuh tuntunan kebenaran.

Sastra yang dijadikan ibu dan ayah oleh seorang Cokorda Denpasar seolah-olah berbicara di dalam pembacaannya selama Loda dikarang. Ia telah menemukan cara dan menemukan esensi isi percakapan yang muncul di dalam pemaknaannya. Kemudian ia menyajikannya untuk pembaca agar mengenal orang tuanya di dalam sastra. Itulah Loda yang mendapatkan jawaban atas pertanyaan untuk menemukan tujuan hidup. [T]    

Singaraja, 19 September 2019

Tags: BadungperangPuputan Badungsastra
Previous Post

Bocah Sekolah 6 Jam Jalan Kaki dan Terciptanya Wisata Alam di Gulinten, Karangasem…

Next Post

Petaka Fussy Diri, “Lali Ring Awak” – Mengenang Karya I Gusti Ngurah Made Agung

Made Reland Udayana Tangkas

Made Reland Udayana Tangkas

Lahir di Denpasar. Pendidikan Magister (S2) Linguistik. Kini dosen di STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Petaka Fussy Diri, “Lali Ring Awak” – Mengenang Karya I Gusti Ngurah Made Agung

Petaka Fussy Diri, “Lali Ring Awak” – Mengenang Karya I Gusti Ngurah Made Agung

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co