10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dari Balap Sepeda Porprov Bali 2019: Lintas Desa dan Nenek yang Tiba-tiba Menyeberang

Wayan JunaedybyWayan Junaedy
September 16, 2019
inKhas
Dari Balap Sepeda Porprov Bali 2019: Lintas Desa dan Nenek yang Tiba-tiba Menyeberang

Balap sepeda Porprov Bali 2019 di Desa Apuan, Baturiti, Tabanan. (Foto: dok penulis)

153
SHARES

Pinge yang sedang menggeliat. Menata diri sebagai desa wisata yang berpotensi menarik pengunjung. Ditunjuknya banjar kecil di Desa Baru, Marga, Tabanan, Bali ini sebagai arena porprov khusus cabang olah raga balap sepeda, menjadi keberuntungan. Banjar kecil yang bersih, rapi dengan udaranya yang sejuk ini, mendapat berkah.

Atlit-atlit dan pengurus ISSI menginap di rumah-rumah penduduk yang memang sengaja dijadikan pondok wisata. Dan Desa Wisata Pinge akan lebih dikenal sebagai destinasi yang layak disinggahi.

Jumat, 13 September 2019, kampung yang biasanya sepi ini mendadak bergemuruh karena menjadi arena balap sepeda kategori roadrace. Tabanan sedang punya hajatan. Menjadi tuan rumah porprov 2019. Seorang teman mengirimi saya video serunya balapan sepeda di kampung ini. Memutar dari banjar Pinge-Baru-Apuan-Pinge sebanyak 20 kali. Saya tidak sempat nonton karena pas hari kerja.

Sehari sebelumnya nomer ITT diadakan, start dari depan monumen Margarana dan finis di Munduk Andong Kaje. Medan yang didominasi oleh tanjakan-tanjakan. Sungguh sayang memang, Tabanan  paceklik medali di cabor ini. Radit, atlit belia dari Tegal Jadi, yang merupakan wakil andalan Tabanan, harus puas berada di posisi ke lima, dengan selisih waktu tertinggal 5 menit 26 detik dari juara pertama.

Tapi mengingat usia Radit yang memang masih sangat muda, dia mungkin masih punya potensi untuk bersaing merebut medali lagi dua tahun. Tergantung nanti pembinaan dan latihan ke depan.

Desa Apuan

Yang tersisa adalah nomer criterium, yang diadakan di seputaran Desa Apuan. Ini adalah lomba terakhir di cabor balap sepeda. Kebetulan diadakan hari minggu. Jadi banyak orang yang bisa nonton.

Hari minggu pagi itu, 15 September 2019, Desa Apuan nampak ramai. Para atlit, ofisial, panitia dan wasit menyiapkan diri. Para atlit mondar-mandir mencobai lintasan, sambil melakukan pemanasan sebelum otot-otot disiksa sampai batas tertentu. Lalu lintas disterilkan. Polisi banyak berjaga.

Lintasan balapan adalah jalan mulus di depan Pura Natar Sari ke selatan, belok ke kanan, terus sampai di depan jalan menuju Pinge, balik lagi ke timur. Terlihat memang lintasan balapannya kurang layak, karena jalan itu dibagi dua sehingga sirkuit menjadi sangat sempit. Tikungan juga menjadi sangat tajam yang membahayakan para pembalap.

Para penonton sempat melontarkan kritik, karena sebenarnya masih banyak jalan bagus dan lebih lebar yang bisa dipakai sebagai lintasan. Kabarnya sebelumnya sempat mau diadakan di Kediri, di Jalan Ngurah Rai, jalan besar di utara patung Soekarno. Kalau dibagi dua pun, jalannya masih terasa lebar, jadi aman untuk mengadu kecepatan. Tapi entah kenapa dibatalkan pihak panitia.

Lomba pagi tadi sempat mengalami penundaan satu jam karena kabarnya terjadi perdebatan di antara panitia tentang lintasan itu. Tapi akhirnya lomba tetap diadakan.

Diawali balapan di nomer putri. Sorak-sorai para supporter dan pelatih menghidupkan suasana. Penduduk desa yang awam tentang dunia sepeda juga ikut menonton. Banyak juga orang yang terjebak di tempat itu, tidak tahu ada acara balapan porprov, padahal sudah ada petunjuk bahwa jalan di­-stop sementara waktu. Sehingga mereka tidak bisa melintas, kemudian ikut berbaur menjadi penonton. Sungguh meriah.

Yel-yel terdengar saat para pembalap melintas di depan para penonton. Balapan di nomer putri ini harus memutari sirkuit sebanyak 26 kali. Jalan cenderung mendatar. Ada tanjakan ringan di sebelah barat pertigaan Desa Apuan yang juga menguras tenaga. Setelah memutar beberapa lap, peleton mulai terpencar-pencar.

Dua atlit putri Badung memimpin membuntuti marshal yang mengendarai sepeda motor. Jauh meninggalkan peleton. Kalau tidak terjadi halangan, emas dan perak sudah di tangan. Akhirnya, setelah menyelesaikan 26 kali putaran, Rosa Handayani, atlit putri Badung meraih emas.  Perak diraih rekannya sesama atlit Badung. Mereka menang dengan mudah. Sementara perunggu dibawa pulang atlit Karangasem.

Selanjutnya nomer putra dimulai. Para penonton lebih serius. Memperbaiki tempat duduk mereka. Siap-siap dengan smartphone di genggaman, untuk membidik momen terbaik. Beberapa orang membawa kamera DSLR, untuk meyakinkan gambar-gambar terbaik. Secanggih-canggih sebuah smartphone, belum bisa menggeser fungsi sebuah kamera digital.


Tikungan tajam dengan beton di sebelah kanan, sungguh berbahaya bagi para pembalap (Foto dok. Agus Marlisetia)

Ada rasa was-was, karena tikungan sirkuit begitu tajam. Semoga tidak terjadi apa-apa. Ini adalah balapan putra, tentu lebih kenceng dan berani. Dan biasanya laki-laki lebih krosokan. Tapi ternyata mereka sangat profesional. Di tikungan tajam mereka hati-hati, kemudian saat jalan datar dan lurus mereka memacu kecepatan. Syukurlah sampai lomba selesai, tidak terjadi apa-apa.

Cuma tadi ada insiden yang tak disangka. Seorang nenek tiba-tiba menyebrang jalan. Pas rombongan pembalap datang dengan kecepatan tinggi. Di tengah jalan terlihat tubuh nenek itu diapit para pembalap. Sungguh mengerikan. Stang-stang sepeda hanya beberapa senti dari tubuhnya. Untunglah beliau tenang, sehingga selamat. Sedikit saja, bisa fatal. Orang-orang terkejut dan berteriak dengan spontan. Para penonton meneriaki marshal yang menjaga lintasan, yang begitu teledor dan tidak konsentrasi.

Dari pinggir jalan kelihatan wajah sang marshal merah. Malu dan menyesal. Mungkin dalam hati mengutuki keteledorannya. Menjadi marshal harus selalu konsentrasi. Bisa dibayangkan, sedikit saja salah, satu pembalap menyenggol tubuh nenek tadi, pastilah semua peserta jungkir balik.

Selama 36 putaran itu, atlit Denpasar Kevin Dani Maulana memimpin jauh sendirian. Kevin yang bertubuh kecil, lajunya melesat seperti kijang. Mengendarai roadbikeberwarna hitam dengan tulisan merek Cervelo warna putih besar, Kevin terus memacu kecepatan. Jerseynya yang berwarna hitam dipadu putih, helem yang putih bersih, kelihatan sepadan dengan roadbikeyang dia pakai. Yel-yel yang menyebut namanya terus bergema.

Radit

Beberapa atlit mengalami overlap, gugur dan harus keluar lintasan. Kevin terus jauh memimpin. Di belakangnya ada peleton dari atlit Badung, Denpasar, Buleleng dan Tabanan. Peserta Tabanan yang tersisa hanya Radit. Sebelumnya ada Diva, tapi kemudian harus keluar lintasan karena gugur. Radit harus berjuang sendirian, bersaing dengan atlit-atlit lain yang lebih senior darinya. Sedangkan Ngurah, atlit cilik dari Selemadeg yang ikut membela Tabanan, harus gigit jari tidak bisa turun balapan karena kesalahan teknis.

Sesekali  Radit sempat melaju dari peleton. Untuk dua lapdia sempat memimpin bersama salah satu atlit Badung. Harapan medali perak atau perunggu bisa dia bawa pulang. Tapi sisa lap masih banyak. Lawan-lawannya mulai bangkit dan berusaha mengejar. Radit kembali tertelan ke dalam peleton. Agaknya dia kelelahan. Melaju sendirian dari peleton dan melawan arah angin sendirian, membuat energinya terkuras.


Radit Foto: dok penulis)

Dia membutuhkan pemulihan, untuk menyiapkan energi pada sprint terakhir yang akan menentukan raihan medali. Tapi sampai putaran terakhir, energinya betul-betul telah habis. Saat sprint terakhir pada lapke 38 atau putaran penghabisan, dia tidak bisa melaju. Medali perak dan perunggu jatuh di genggaman atlit Badung.

Sungguh miris. Tak ada tersisa medali untuk tuan rumah. Satu-satunya berita hiburan adalah saat kabar Dewa Putu Prana Angira berhasil meraih perak di nomer downhill. Iya, satu-satunya medali di cabor balap sepeda untuk kabupaten tercinta kita, Tabanan.

Tapi tidak apa-apa. Lawan-lawan memang sungguh tangguh. Tugas ISSI Tabanan nanti untuk melecut diri, agar bisa menghasilkan serdadu-serdadu siap tempur untuk dua tahun lagi. Tidak boleh patah semangat. Asa selalu ada ketika kita mau berusaha.

Sepuntul-puntul tiuk, yen sube terus sangih, pasti lakar mangan. [T]

Tags: balap sepedaDesa ApuanDesa Pingedesa wisataPorprov Balitabanan
Previous Post

Pacaran, Penting, Tidak Penting…

Next Post

Porprov Bali 2019 di Pantai Kelecung: Ini Satu-Satunya Pertandingan Berlatar Sunset

Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Next Post
Porprov Bali 2019 di Pantai Kelecung: Ini Satu-Satunya Pertandingan Berlatar Sunset

Porprov Bali 2019 di Pantai Kelecung: Ini Satu-Satunya Pertandingan Berlatar Sunset

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co