31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ngiring Ida Batara Pucak Natar Sari: Perjalanan Spiritual, Bakti Spiritual…

Wayan JunaedybyWayan Junaedy
August 27, 2019
inKhas
Ngiring Ida Batara Pucak Natar Sari: Perjalanan Spiritual, Bakti Spiritual…

Salah satu tapakan Dewata Nawa Sanga yang simpang di sebuah Pura

447
SHARES

Minggu, tanggal 25 Agustus 2019, perjalanan spiritual itu dimulai lagi. Setelah ngererep satu malam di Pura Puseh di Banjar Adat Sema, Desa Payangan, Gianyar, Bali, tepat pukul 10 pagi sesuhunan Ida Batara metangi. Para pemedek yang akan ngiring sudah memenuhi areal pura. Lautan manusia berbaju putih dengan udeng putih, tumpah ruah. Gamelan Kakelentingan dengan bunyi yang khas dan sakral yang mengiringi Beliau, terdengar begitu religius dan menebarkan aura suci. Ribuan pengiring  mengikuti perjalanan suci itu.

Tak pelak lagi, ruas jalan Payangan – Kintamani menjadi lumpuh. Macet total. Sepanjang jalan adalah warna putih. Iring-iringan Ida Batara memargi. Entah berapa ribu orang. Pengiring adalah gabungan dari beberapa desa adat. Kami adalah wakil dari Marga Dauh Puri, warga Desa Adat Kelaci dan Desa Adat Ole. Bergabung, berbaur dengan pemedek yang entah dari mana asalnya. Menyatu dalam sebuah acara religius. Perjalanan kali ini menuju Pura Gunung  Lebah di Ubud. Sebuah pura yang terletak di campuhan, pertemuan dua sungai. Jarak diperkirakan sepanjang 9 kilometer, begitulah data yang disodorkan google map yang super cerdas.

Di sepanjang jalan yang kami lalui, masyarakat menghaturkan canang gebogan sekaligus menyiapkan  beberapa dus air minum dalam kemasan untuk para pengiring yang kehausan. Semua bisa diambil dengan gratis.  Bukan cuma itu. Canang gebogan yang sudah dihaturkan ke hadapan Ida Batara, kemudian dibagi-bagikan untuk para pengiring.


Ngiring Ida Betara, perjalanan spiritual dari pura ke pura

Di depan setiap rumah, selalu ada canang gebogan di atas meja sebagai persembahan, kemudian para pengiring dipersilakan mengambil dengan perasaan ikhlas. Anggur merah, apel impor, jeruk Mandarin, pisang lokal, teh kotak, telor asin bahkan yakult, semualungsuran itu bisa diambil. Perjalanan begitu jauh dan membutuhkan waktu berjam-jam.

Kami menjadi haus dan mulai lapar. Buah-buahan lungsuran itu bisa sebagai pengganjal perut  dan sangat membantu memasok energi. Terutama pisang. Pisang mengandung potasium untuk menjaga tubuh kami agar tetap sehat melalui perjalanan jauh itu, apalagi di bawah terik matahari. Untunglah pisang selalu menjadi buah wajib pada canang gebogan.

“Ngiring, niki lungsuran dados diambil,” kata-kata indah dari pinggir jalan. Kami pun mengerubutinya. Tangan-tangan dari tubuh-tubuh yang mulai kelelahan mengambil lungsuranyang diberikan dengan perasaan ikhlas. Dan ibu pemilik canang tadi tersenyum puas karena lungsuran-nya laris.

Sambil tetap berjalan, kami menikmati lungsuran dengan perasaan haru. Ternyata persaudaraan umat Hindu masih begitu kental. Inilah yang harus terus kita jaga, nilai-nilai ini.

Para pengiring begitu semangat. Pria dan wanita, bahkan anak-anak banyak yang ikut. Semua bergembira. Tidak ada yang mengeluh. Kami berjalan tak putus-putus. Kebersamaan dalam perjalanan spiritual itu telah memberikan vibrasi dan kekuatan kepada kami untuk melangkahkan kaki ribuan kali. Apalagi sepanjang jalan ada sumbangan air minum dan lungsuran yang bisa diambil sesuka hati. Sumbangan yang tak putus-putus. Budaya gotong royong yang mengikat adat ketimuran kita.

Memasuki desa Ubud, kami menjadi tontonan para bule. Mereka begitu takjub dan tak henti-hentinya membidikkan kamera smartphone. Sepertinya iri melihat budaya spiritual yang kita miliki. Budaya spiritual dan gotong royong yang mengikat kami bertahun-tahun. Patutlah kita banggakan.

Ini adalah serangkaian perjalanan spiritual tapakan Ida Batara yang berasal dari Pura Pucak Natar Sari, sebuah pura yang terletak di Desa Apuan, Baturiti, Tabanan, Bali. Di pura yang diempon oleh lima desa adat itu terdapat sembilan tapakan sebagai manifestasi Tuhan dalam bentuk Dewata Nawa Sanga, yang disimbolkan dengan tokoh pewayangan. Menjelang piodalan yang akan dilaksanakan di pura itu, tapakan Dewata Nawa Sanga akan melancaran, melakukan perjalanan suci dari pura ke pura di wilayah Marga, Baturiti, Mengwi, Ubud bahkan Canggu. Serangkaian perjalanan suci selama beberapa minggu. Ngererep (menginap) di pura yang satu, kemudian besoknya ke pura yang lain.

Pukul 1.20 siang kami akhirnya tiba di Pura Gunung Lebah, Ubud, kabupaten Gianyar, Bali. Sekitar 2 jam 48 menit perjalanan, dengan jarak 9.47 kilometer. Secara detail langkah kaki saya dicatat sebanyak 15.611 langkah oleh smartphone saya, dan menghabiskan sekitar 753 kalori.

Pura Gunung Lebah adalah sebuah pura yang indah dengan ornamen pasir laut, yang terletak di lembah sungai campuhan, yang merupakan pertemuan dua arus sungai yaitu sungai Oos dan sungai Cerik. Menurut sejarahnya, pura Gunung Lebah ini didirikan oleh Rsi Markandeya. Konon di lembah campuhan yang memiliki getaran magis yang kuat ini, ditemukan berbagai tanaman obat-obatan. Obat bahasa balinya adalah ubad. Kata ubad itulah yang  kemudian menjadi cikal bakal nama Ubud. Begitulah yang sempat saya baca di google, di sela-sela kelelahan setelah perjalanan jauh sambil nunas wedang (ngopi).       

Di belakang pura, naik sedikit, ada sebuah bukit yang indah dengan lembah dan tanaman liar ilalang. Tempat ini menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan. Bule dan pengunjung domestik lalu-lalang di Bukit Cinta ini, untuk melakukan swafoto.

Iya, tugas kami ngiring sesuhunan sudah selesai. Beliau akan ngererep di Pura Gunung Lembah malam itu, kemudian besok akan melanjutkan perjalanan ke pura yang lain. Dan mungkin warga dari desa adat yang lain diberi tugas ngiring oleh pihak panitia.

Setelah nunas pica, kami pun bergegas ke truk masing-masing. Semua merasa kelelahan dan pegal di kaki. Lumayan semua orang memangkas kalori dan keringat hari ini. Metabolisme yang baik untuk tubuh.

Lalu lintas Ubud agak lumpuh beberapa jam. Saat kami meninggalkan desa wisata itu menuju rumah masing-masing, polisi dan pecalang masih sibuk mengatur lalu lintas. [T]

Tags: balihinduperjalananPura Pucak Natar Sari ApuanSpiritual
Previous Post

Komang Wulandari dan AA Putu Atmaja, Komposer Muda yang Menyikapi Ulang Gamelan Bali

Next Post

Hilangnya Pura, Larinya “Pengempon”

Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Next Post
Demam Peraturan dan Kooptasi Ruang Publik Kita

Hilangnya Pura, Larinya “Pengempon”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co