10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ngiring Ida Batara Pucak Natar Sari: Perjalanan Spiritual, Bakti Spiritual…

Wayan JunaedybyWayan Junaedy
August 27, 2019
inKhas
Ngiring Ida Batara Pucak Natar Sari: Perjalanan Spiritual, Bakti Spiritual…

Salah satu tapakan Dewata Nawa Sanga yang simpang di sebuah Pura

447
SHARES

Minggu, tanggal 25 Agustus 2019, perjalanan spiritual itu dimulai lagi. Setelah ngererep satu malam di Pura Puseh di Banjar Adat Sema, Desa Payangan, Gianyar, Bali, tepat pukul 10 pagi sesuhunan Ida Batara metangi. Para pemedek yang akan ngiring sudah memenuhi areal pura. Lautan manusia berbaju putih dengan udeng putih, tumpah ruah. Gamelan Kakelentingan dengan bunyi yang khas dan sakral yang mengiringi Beliau, terdengar begitu religius dan menebarkan aura suci. Ribuan pengiring  mengikuti perjalanan suci itu.

Tak pelak lagi, ruas jalan Payangan – Kintamani menjadi lumpuh. Macet total. Sepanjang jalan adalah warna putih. Iring-iringan Ida Batara memargi. Entah berapa ribu orang. Pengiring adalah gabungan dari beberapa desa adat. Kami adalah wakil dari Marga Dauh Puri, warga Desa Adat Kelaci dan Desa Adat Ole. Bergabung, berbaur dengan pemedek yang entah dari mana asalnya. Menyatu dalam sebuah acara religius. Perjalanan kali ini menuju Pura Gunung  Lebah di Ubud. Sebuah pura yang terletak di campuhan, pertemuan dua sungai. Jarak diperkirakan sepanjang 9 kilometer, begitulah data yang disodorkan google map yang super cerdas.

Di sepanjang jalan yang kami lalui, masyarakat menghaturkan canang gebogan sekaligus menyiapkan  beberapa dus air minum dalam kemasan untuk para pengiring yang kehausan. Semua bisa diambil dengan gratis.  Bukan cuma itu. Canang gebogan yang sudah dihaturkan ke hadapan Ida Batara, kemudian dibagi-bagikan untuk para pengiring.


Ngiring Ida Betara, perjalanan spiritual dari pura ke pura

Di depan setiap rumah, selalu ada canang gebogan di atas meja sebagai persembahan, kemudian para pengiring dipersilakan mengambil dengan perasaan ikhlas. Anggur merah, apel impor, jeruk Mandarin, pisang lokal, teh kotak, telor asin bahkan yakult, semualungsuran itu bisa diambil. Perjalanan begitu jauh dan membutuhkan waktu berjam-jam.

Kami menjadi haus dan mulai lapar. Buah-buahan lungsuran itu bisa sebagai pengganjal perut  dan sangat membantu memasok energi. Terutama pisang. Pisang mengandung potasium untuk menjaga tubuh kami agar tetap sehat melalui perjalanan jauh itu, apalagi di bawah terik matahari. Untunglah pisang selalu menjadi buah wajib pada canang gebogan.

“Ngiring, niki lungsuran dados diambil,” kata-kata indah dari pinggir jalan. Kami pun mengerubutinya. Tangan-tangan dari tubuh-tubuh yang mulai kelelahan mengambil lungsuranyang diberikan dengan perasaan ikhlas. Dan ibu pemilik canang tadi tersenyum puas karena lungsuran-nya laris.

Sambil tetap berjalan, kami menikmati lungsuran dengan perasaan haru. Ternyata persaudaraan umat Hindu masih begitu kental. Inilah yang harus terus kita jaga, nilai-nilai ini.

Para pengiring begitu semangat. Pria dan wanita, bahkan anak-anak banyak yang ikut. Semua bergembira. Tidak ada yang mengeluh. Kami berjalan tak putus-putus. Kebersamaan dalam perjalanan spiritual itu telah memberikan vibrasi dan kekuatan kepada kami untuk melangkahkan kaki ribuan kali. Apalagi sepanjang jalan ada sumbangan air minum dan lungsuran yang bisa diambil sesuka hati. Sumbangan yang tak putus-putus. Budaya gotong royong yang mengikat adat ketimuran kita.

Memasuki desa Ubud, kami menjadi tontonan para bule. Mereka begitu takjub dan tak henti-hentinya membidikkan kamera smartphone. Sepertinya iri melihat budaya spiritual yang kita miliki. Budaya spiritual dan gotong royong yang mengikat kami bertahun-tahun. Patutlah kita banggakan.

Ini adalah serangkaian perjalanan spiritual tapakan Ida Batara yang berasal dari Pura Pucak Natar Sari, sebuah pura yang terletak di Desa Apuan, Baturiti, Tabanan, Bali. Di pura yang diempon oleh lima desa adat itu terdapat sembilan tapakan sebagai manifestasi Tuhan dalam bentuk Dewata Nawa Sanga, yang disimbolkan dengan tokoh pewayangan. Menjelang piodalan yang akan dilaksanakan di pura itu, tapakan Dewata Nawa Sanga akan melancaran, melakukan perjalanan suci dari pura ke pura di wilayah Marga, Baturiti, Mengwi, Ubud bahkan Canggu. Serangkaian perjalanan suci selama beberapa minggu. Ngererep (menginap) di pura yang satu, kemudian besoknya ke pura yang lain.

Pukul 1.20 siang kami akhirnya tiba di Pura Gunung Lebah, Ubud, kabupaten Gianyar, Bali. Sekitar 2 jam 48 menit perjalanan, dengan jarak 9.47 kilometer. Secara detail langkah kaki saya dicatat sebanyak 15.611 langkah oleh smartphone saya, dan menghabiskan sekitar 753 kalori.

Pura Gunung Lebah adalah sebuah pura yang indah dengan ornamen pasir laut, yang terletak di lembah sungai campuhan, yang merupakan pertemuan dua arus sungai yaitu sungai Oos dan sungai Cerik. Menurut sejarahnya, pura Gunung Lebah ini didirikan oleh Rsi Markandeya. Konon di lembah campuhan yang memiliki getaran magis yang kuat ini, ditemukan berbagai tanaman obat-obatan. Obat bahasa balinya adalah ubad. Kata ubad itulah yang  kemudian menjadi cikal bakal nama Ubud. Begitulah yang sempat saya baca di google, di sela-sela kelelahan setelah perjalanan jauh sambil nunas wedang (ngopi).       

Di belakang pura, naik sedikit, ada sebuah bukit yang indah dengan lembah dan tanaman liar ilalang. Tempat ini menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan. Bule dan pengunjung domestik lalu-lalang di Bukit Cinta ini, untuk melakukan swafoto.

Iya, tugas kami ngiring sesuhunan sudah selesai. Beliau akan ngererep di Pura Gunung Lembah malam itu, kemudian besok akan melanjutkan perjalanan ke pura yang lain. Dan mungkin warga dari desa adat yang lain diberi tugas ngiring oleh pihak panitia.

Setelah nunas pica, kami pun bergegas ke truk masing-masing. Semua merasa kelelahan dan pegal di kaki. Lumayan semua orang memangkas kalori dan keringat hari ini. Metabolisme yang baik untuk tubuh.

Lalu lintas Ubud agak lumpuh beberapa jam. Saat kami meninggalkan desa wisata itu menuju rumah masing-masing, polisi dan pecalang masih sibuk mengatur lalu lintas. [T]

Tags: balihinduperjalananPura Pucak Natar Sari ApuanSpiritual
Previous Post

Komang Wulandari dan AA Putu Atmaja, Komposer Muda yang Menyikapi Ulang Gamelan Bali

Next Post

Hilangnya Pura, Larinya “Pengempon”

Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Next Post
Demam Peraturan dan Kooptasi Ruang Publik Kita

Hilangnya Pura, Larinya “Pengempon”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co