15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Kebebasan, Kedamaian dan Ketegangan

IGA Darma Putra by IGA Darma Putra
August 27, 2019
in Esai
35
SHARES

“Aku telah ceritakan pada kalian jahatnya arus balik dari utara ke selatan. Dalam hidup kita, ada seorang yang bukan hanya menyedari ini, bahkan membendungnya. Bukan hanya membendung, bahkan melawan…” [Pramoedya Ananta Toer, Arus Balik]

____

Sampai pada kalimat-kalimat itu, saya hentikan pembacaan. Setelah berhenti, permenungan datang sendiri. Selalu ada arus balik dari arus-arus yang sedang mengalir. Dan itu yang harus diwaspadai.

Arus balik itu yang akan menyeret-nyeret seorang peselancar masuk ke dalam laut. Bagi yang kurang mahir, arus balik itu pula yang menelannya ke pusaran. Tidak terkecuali, bagi seorang yang berselancar di atas aliran waktu. Akan tiba saatnya arus balik datang dan menyeretnya kembali ke masa lalu. Tidak ada cara lain jika itu terjadi, kecuali meminta pertolongan.

Seorang yang berjalan bersama segerombolan pertapa bukan tidak mungkin ditelan arus balik. Ada masanya, akan datang arus balik yang bisa menumbangkan keteguhan tapanya. Saat itu terjadi, yang awalnya ia selalu katakan “tidak” tiba-tiba menjadi “iya”. Yang awalnya “iya” bisa berubah menjadi “ragu-ragu”. Arus balik tidak akan memberikan peringatan kapan ia datang. Tiba-tiba korbannya sudah tenggelam begitu saja.

Perjuangan menuju kebebasan pun demikian. Entah kebebasan dalam arti luas atau sangat luas. Barangkali ada kebebasan dalam arti sempit atau sangat sempit, atau dan atau-atau sangat sempit sekali. Definisi atas konsep-konsep itu ada banyak. Saking banyaknya, tidak sedikit yang tersesat dalam kelindan definisi. Pada waktunya nanti, akan tiba pemberhentian definisi karena ia sudah terlalu paradoks. Orang mencari kebebasan sambil mengkebiri kebebasan orang lain. Saat kebebasan itu ia capai, malah ia yang terikat oleh kebebasan. Arus balik, berjalan dengan cara begitu.

Saya pikir, saya sekarang hidup pada jaman dimana semua orang boleh bebas berbicara sambil menutup telinga. Mulai dari kata Tuhan yang abstrak itu, sampai ke urusan ranjang orang. Semua boleh dinikmati seperti iklan yang tiba-tiba nongol saat acara sinetron berdarah-darah. Keduanya sama-sama membuat pusing kepala.

Tidak ada yang mudah di jaman ini. Kedamaian dicapai dengan perang. Menarik juga dua kata yang membangun kalimat itu: Damai-Perang. Kedua kata itu dalam benak Cangak saya yang suci ini, sungguh tidak masuk akal. Ide yang diwakili sungguh sangat jauh. Tapi yang terjadi itu-itu juga. Senjata-senjata dibuat semakin canggih. Tujuannya barangkali untuk melindungi kedamaian negara. Masalahnya, melindungi dari apa?

Terlalu naif jika saya berpikir, bahwa kedamaian hanya akan tercipta jika dari dalam hati orang-orang sudah merasakan kedamaian. Itu adalah dunia ideal yang banyak dielu-elukan dan tidak diusahakan. Sayangnya otak manusia tidak bisa bekerja dengan cara yang serupa. Maka semakin jelas, atas suatu dunia ideal yang bisa dinikmati oleh mata, ada bagian lain yang dihempaskan. Barangkali penghempasan itu dilakukan dengan sengaja. Yang dihempaskan, bisa manusia, bisa hasil kerja, bisa ide. Bisa apa saja. Artinya, ada sesuatu hal yang memang dihilangkan, dilenyapkan, dihapuskan dari catatan. Atau lebih halus, hal-hal itu disembunyikan. Seperti kentut orang, ada di dalam perut sana, tapi pura-pura tidak ada.

Arus balik bisa bekerja dimana saja. Bahkan pada tulisan ini, arus balik itu bisa bekerja dengan halus dan tidak disadari. Atau pada otak manusia yang membaca-baca. Pikiran yang bekerja di dalam otak itu seperti arus laut. Berombak dan menenggelamkan. Maka wajarlah jika ada Yogi yang mengatakan, jika ingin damai maka tenangkan pikiran. Menenangkan pikiran, sama seperti menenangkan lautan.

Di sanalah letak tegangnya mengadakan kebebasan dan kedamaian. Ingin bebas dan ingin damai, selalu diawali dengan perang. Seorang Mahayogi bahkan membayangkan tapa brata itulah medan laga untuk berperang melawan enam musuh yang menggelapkan. Tetapi Mahayogi yang lain berkata, keenam kegelapan itu bukan musuh, tapi sahabat yang sangat setia yang menemanimu saat bangun maupun tidur. Karena mereka adalah sahabat, maka kasihi mereka.

Begitulah, ada berbagai macam kata-kata yang bisa keluar dari siapa saja. Kata-kata itu boleh didengar boleh tidak. Kalau mendengar tidak ada hadiah, kalau tidak mendengar tidak ada hukuman. Mendengar atau tidak, masalah kita semua tetaplah sama dari masa ke masa: Tidak Saling Menyakiti.

Menjalani tidak sama dengan mengatai. Orang boleh bercerdas-cerdas ria, mengkritik ini dan itu. Dan sebagaimana umumnya, arus balik akan bekerja dengan caranya. [T]

Tags: filsafatfilsafat balirenungansastra
IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Sanggar Ceraken, Batubulan di Festival Tepi Sawah. (Foto: Istimewa)
Khas

“Macan Ngerem” Sebelum “Tribute to Chrisye” di Festival Tepi Sawah 2018

SAYA datang ke Festival Tepi Sawah di Omah Apik, Pejeng, Gianyar, sudah agak telat. Di hari pertama, Sabtu 8 September ...

September 11, 2018
Dialog Dini Hari || Foto: Istimewa
Kilas

Setara: Monumen Pandemi Dialog Dini Hari

Pandemi 2020 menyisakan satu kenangan spesial untuk Dialog Dini Hari. Band asal Bali ini, merilis EP baru sebagai monumen pengingat ...

July 3, 2020
Ilustrasi diolah dari sumber Google
Esai

Bayang-Bayang Misogini Dalam Negeri

“Ya, saya sih sayang ya sama istri saya, dan suka sama setiap masakannya. Tapi, jujur! Saya paling gak bisa tuh ...

January 8, 2020
Anakanak muda serius menyelesaikan ogoh-ogoh di sebuah balai banjar di Bali, meski sedang berlangsung debat capres Pemilu 2019 di TV (Foto: dok Surya Hermawan)
Esai

Debat Capres itu Hanya Hiburan, Yang Serius Tuntaskan Ogoh-ogoh

Debat calon presiden edisi pertama yang sekaligus menjadi jilid kedua debat secara umum telah terlewati, Minggu 17 Febriari 2019, tadi ...

February 18, 2019
Ulasan

Catatan Harian Perbekel dalam Kumpulan Cerpen “Ngipiang Jokowi”

Pengarang Buku kumpulan cerpen berbahasa Bali yang berjudul Ngipiang Jokowi merupakan karangan seorang sastrawan yang bernama I Made Sugianto. I ...

May 14, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In