- Sutradara : Ernest Prakasa
- Pemeran : Adinia Wirasti, Ernest Prakasa, Aurora Ribero, Niniek L. Karim
- Penulis : Ernest Prakasa, Meira Anastasia
Film-film Ernest Prakasa memang sangat menarik. Temanya tidak terlalu berat, santai, lucu dan berisi. “Susah Sinyal”, film yang disutradarai Ernest yang langsung dia bintangi sendiri. Mengenai hubungan seorang wanita karir dengan anaknya sendiri. Kesibukan Ellen sebagai seorang pengacara, tanpa disadari telah merenggangkan hubungannya dengan putri tunggalnya, Kiara.
Kenapa film ini diberi judul ”Susah Sinyal”. Ada bagian kecil dari film ini, saat Ellen dan Kiara liburan ke Sumba, mereka terjebak dalam dunia tanpa internet. Sinyal internet yang lemot. Hanya ada jaringan edge. Wifi juga mati. Justru momen inilah yang mendekatkan mereka berdua. Saat tidak ada lagi gadget, Ellen dan Kiara punya lebih banyak waktu ngobrol. Hubungan mereka pun jadi lebih lengket.
Film ini adalah gambaran kehidupan manusia moderen jaman now, dengan segala permasalahannya yang kompleks. Pekerjaan yang menyita banyak waktu, sehingga bersantai untuk keluarga pun jadi susah. Ellen yang diperankan dengan baik oleh Adinia Wirasti, seorang pengacara sukses yang juga single mom setelah bercerai dengan suaminya. Sepanjang film menggambarkan hubungan yang dingin antara Kiara, diperankan Aurora Ribero, dengan mamanya sendiri, Ellen.
Ellen yang kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Tanpa disadari hubungannya telah berjarak dengan Kiara yang tumbuh jadi anak remaja. Ada sosok nenek Kiara yang diperankan Niniek L. Karim. Hubungan Kiara dan neneknya begitu dekat. Sosok sang nenek sebagai pengganti ibunya. Kiara lebih dekat dengan neneknya daripada ibunya sendiri. Kehadiran Ellen terasa begitu asing bagi Kiara. Hubungan Ellen dan Kiara yang begitu kering, tergambarkan saat adegan Kiara yang sering menghindar dari mamanya. Seperti Kiara yang enggan menyapa mamanya saat di rumah, tapi tersenyum manis saat bertemu neneknya.
Film yang begitu kaya dengan kehadiran beberapa tokoh pemeran pembantu, seperti Iwan yang diperankan Ernest Prakasa, sebagai asisten Ellen. Ada tokoh Ngatno yang lucu. Dan tokoh-tokoh figuran yang muncul sekedarnya dalam film ini, tapi begitu berperan menambah ramai jalinan cerita, seperti ibu kandung Iwan yang digambarkan sedang sibuk mengurusi persiapan resepsi pernikahan Iwan. Ada juga beberapa tokoh figuran yang menghadirkan adegan-adegan komedi yang memicu tawa, saat Ellen dan Kiara liburan di Sumba.
Alur ceritanya sungguh baik. Setelah liburan di Sumba, Ellen berhasil mendekatkan dirinya dengan Kiara. Pelan-pelan dia berhasil mengambil hati anak gadis itu kembali. Tapi permasalahan belum selesai di sana. Serangkaian konflik terjadi lagi di Jakarta. Ellen berjanji menghadiri seleksi audisi Kiara, sebagai calon penyanyi berbakat. Tapi apa daya, Ellen terjebak pada jadwal sidang yang molor di pengadilan. Pada puncaknya Kiara kecewa sekali dan marah besar. Di sinilah alur cerita yang baik itu berperan membangun keindahan sebuah film. Plot yang terasa wajar, tidak dipaksakan. Perlu imajinasi yang matang untuk membangun plot semacam ini.
Pada akhirnya adalah happy ending. Hubungan Ellen dengan Kiara kembali mesra. Sepanjang film ini Adinia Wirasti sukses memerankan sosok Ellen, yang sering mengalami konflik batin, antara pekerjaan dan anaknya. Pada akhirnya dia memang harus mengutamakan kasih sayang untuk anaknya. Pentingnya sebuah keluarga harmonis, adalah segala-galanya.
“Susah Sinyal” adalah film yang sangat menarik. Alur cerita yang bagus. Adegan demi adegan hadir, seperti lembar demi lembar sebuah novel yang enak dibaca. Dibalut dengan komedi yang memicu tawa. Kita tertawa sambil merenung. Setelah menonton film ini, kita jadi merenung, sudahkah kita memberi perhatian yang cukup pada anak-anak kita yang tumbuh begitu cepat. Yang tanpa kita sadari mereka telah melewati periode emas tumbuh kembang, yang tidak mungkin bisa diputar balik seperti memutar sebuah kaset.
Yang jelas, film ini memang layak ditonton bagi orang tua yang sedang memiliki anak-anak remaja, atau sedang siap-siap menjadi anak remaja. [T]