12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mari Ulangi Membaca Galungan

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
July 30, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
31
SHARES

Hallo, selamat Galungan. Galungan artinya menang. Ah, begitulah tafsirnya turun temurun. Tidak tahu saya, sekarang ini saya keturunan keberapa yang menerima tafsir itu. Saya percaya kepada leluhur yang menafsirkan kemenangan, saya juga percaya kita ini orang-orang menang. Itu kata saya, kalau menjadi pewaris tafsir. Sebagai Cangak nakal, saya merasa penting untuk menanyakan lagi kepada leluhur, siapa saja yang menang? Nah, kalau sudah begitu, saya harus berhipotesa terlebih dahulu. Hipotesanya, jangan-jangan kita ini adalah orang-orang kalah yang ngaku menang.

Itu hipotesa dari bernakal-nakal ria ala Cangak. Agar hipotesa itu bisa dianulir atau dikukuhkan, mari kita baca salah satu kitab saklar. Kitab itu berjudul Sundarigama. Isinya tentang banyak sekali rahinan. Agar tidak banyak, jadi saya ringkaskan untuk kita semua.

Okay. Mari kita ulangi lagi pembacaan Galungan. Pembacaan ini didasarkan pada teks Sundarigama. Teks Sundarigama yang saya baca adalah hasil kerja dari I Nyoman Suarka, dan IB Jelantik sebagai editornya. Keduanya adalah pembaca teks yang tidak saya ragukan lagi. Jadi saya percaya kesalahan penyalinan pastilah diminimalisir. Agar tidak bingung, saya sertakan juga bahasa Jawa Kunanya. Hitung-hitung sekalian saya belajar menerjemahkan. Jadi begini:

  1. Hari Minggunya, disebut Panyekeban. Saat itu yang dilakukan oleh Sang Wiku dan orang-orang pintar [sujana] adalah kumekes ikang ajnana nirmala [mengusahakan batin itu agar suci hening].
  2. Hari Seninnya adalah Panyajahan, yang dilakukan adalah wwang among yoga Samadhi pituhu [orang menggelar yoga Samadhi dengan sungguh-sungguh].
  3. Hari Selasa adalah Panampahan, yang dilakukan adalah wehana bhuta yajna rikeng catuspata [haturkan yadnya kepada bhuta di perempatan], juga sakweh nikang sanjata paperangan kabeh jaya-jayakna [semua senjata peperangan diupacarai jaya-jaya], wwang kabeh prayascitanen [semua orang bersihkan].
  4. Hari Rabu adalah Galungan, yang dilakukan adalah patitis ikang ajnana galang apadang [pusatkanlah batin itu agar terang benderang], muryakna sarwa byaparaning idep [hilangkan segala hal yang membuat pikiran rusak].
  5. Keesokan harinya adalah hari Kamis, yang dilakukan adalah enjang enjingnya ameta wwe pawitra ring beji [besok paginya mohonlah tirta pawitra di beji]. Bagi seorang Purohita, yang dilakukan saat itu adalah wenang yoga ginelar ajnana Samadhi [patut menggelar yoga memusatkan batin agar tenang dan hening].

Bagaimana? Adakah di antara kelima nomor itu yang gagal kita lakukan saat perayaan Galungan? Kalau pun ada, tidak apa-apa. Tidak apa-apa karena memang sulit kalau kita berhadapan dengan keinginan. Yang namanya keinginan, semakin ingin dihilangkan, malah ia berbalik membuat kita lupa. Ini serius. Cobalah.

Dari penjelasan Sundarigama, saya mendapatkan sesuatu yang aneh. Ternyata menurut teksnya, Galungan “dirayakan” dengan “menyucikan”. Yang dilakukan adalah menyucikan semesta alam, dan tubuh dalam. Tapi pelan-pelanlah menyucikan, agar kita tidak mabuk kesucian. Itu hanya tafsir. Tafsir selalu dipengaruhi oleh otak penafsir. Otak penafsir dipengaruhi oleh bacaan yang dimakan otaknya.

Ada lagi runtutan perayaan Galungan sebagaimana banyak dijelaskan oleh para pakar. Petunjuk di atas, juga sudah banyak dijelaskan dengan panjang kali lebar oleh pakar-pakar itu. Saya mengerti, ada beberapa kawan-kawan yang tidak punya waktu banyak untuk membaca. Makanya saya ringkas. Karena ringkas, maka ada pastinya yang kurang pas. Kalau sudah begitu, nanti kita bicarakan lagi sambil menduga-duga, apa saja yang sudah kita lakukan selama ini.

Lalu, apakah tidak ada banten atau persembahan? Oh, tentu saja ada. Di dalam Sundarigama, banten-banten itu dijelaskan secara runut. Jadi bolehlah dibaca-baca. Teks yang saya pakai sebagai sumber ini, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi bisa dinikmati pelan-pelan. Silahkan.

Ada lagi yang ingin saya sampaikan. Ini tentang gempa. Karena tempo hari [16 Juli 2019], gempa terjadi saat Purnama Kasa. Ada teks berjudul Palelindon yang membicarakan tentang gempa. Sumber teks ini sudah diringkas oleh Made Reland Udayana Tangkas [Palelindon: Tafsir Gempa Bumi Ala Bali]. Jadi gempa [lindu], konon memiliki dampak sesuai dengan Sasih [bulan], dan wewaran [hari dalam wariga dibagi sepuluh jenis]. Berikut ini keterangan gempa itu jika disesuaikan dengan hari terjadinya [16 Juli 2019]:

  1. Menga, dunia terang;
  2. Kajeng, kala dengen [buruk];
  3. Laba, rudra [buruk];
  4. Paing, buruk;
  5. Maulu, baik dan buruk;
  6. Anggara, brahma [buruk];
  7. Indra, buruk;
  8. Dadi, kala [baik]
  9. Srawana, baik dan buruk

Itulah ciri atau tengergempa. Namanya saja ciri, boleh dipercaya boleh tidak. Menurut tradisi, setiap gempa akan diikuti dengan ritual berupa caru. Selain gempa bumi, menurut teks Lebur Sangsa ada juga gempa di dalam tubuh. Tiap gempa di tubuh, juga adalah ciri. Contoh gempa di tubuh adalah denyut di mata kanan, ciri ada orang yang membicarakan kebaikan kita. Jika bibir bagian bawah berdenyut, cirinya ada orang datang membawa makanan. Begitu konon.

Sekian dulu tulisan kali ini. Saat tulisan ini dimuat, saya sedang tidak di Bali dan tidak merayakan Galungan. Saya harus pergi jauh. Dari jarak yang jauh ini, saya mencoba melihat Bali. Konon dari jarak yang jauh, Bali tidak terlihat. Jika dari dekat, kita yang tidak melihat Bali. Tapi saya harus membuktikan, benarkah kalau dari jarak jauh Bali tidak terlihat oleh mata Cangak yang mungil ini.

Saya pikir, saya harus berterimakasih kepada pencipta mata yang mungil ini. Karena untuk melihat dengan jelas, tidak jarang orang harus mengecilkan matanya. Bahasa Balinya ngicir. Karena mata saya sudah kecil dari sononya, jadi ngicir tidak saya perlukan. Kalau pun perlu, tidak susah payah. Tapi kalau saya ngicir, mata saya sering tidak kelihatan. Seperti mata topeng Siddhakarya yang pernah saya lihat. Lalu kenapa mata topeng Siddhakarya ngicir? [T]

Tags: balifilsafathari raya galunganhindusastra
Previous Post

Kapal CC, “Sing Peteng Sing Mulih”

Next Post

Sekilas Tentang Banyuwangi: Sosok Buyut Cili Dibalik Desa Kemiren

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Sekilas Tentang Banyuwangi: Sosok Buyut Cili Dibalik Desa Kemiren

Sekilas Tentang Banyuwangi: Sosok Buyut Cili Dibalik Desa Kemiren

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co