2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mari Ulangi Membaca Galungan

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
July 30, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
31
SHARES

Hallo, selamat Galungan. Galungan artinya menang. Ah, begitulah tafsirnya turun temurun. Tidak tahu saya, sekarang ini saya keturunan keberapa yang menerima tafsir itu. Saya percaya kepada leluhur yang menafsirkan kemenangan, saya juga percaya kita ini orang-orang menang. Itu kata saya, kalau menjadi pewaris tafsir. Sebagai Cangak nakal, saya merasa penting untuk menanyakan lagi kepada leluhur, siapa saja yang menang? Nah, kalau sudah begitu, saya harus berhipotesa terlebih dahulu. Hipotesanya, jangan-jangan kita ini adalah orang-orang kalah yang ngaku menang.

Itu hipotesa dari bernakal-nakal ria ala Cangak. Agar hipotesa itu bisa dianulir atau dikukuhkan, mari kita baca salah satu kitab saklar. Kitab itu berjudul Sundarigama. Isinya tentang banyak sekali rahinan. Agar tidak banyak, jadi saya ringkaskan untuk kita semua.

Okay. Mari kita ulangi lagi pembacaan Galungan. Pembacaan ini didasarkan pada teks Sundarigama. Teks Sundarigama yang saya baca adalah hasil kerja dari I Nyoman Suarka, dan IB Jelantik sebagai editornya. Keduanya adalah pembaca teks yang tidak saya ragukan lagi. Jadi saya percaya kesalahan penyalinan pastilah diminimalisir. Agar tidak bingung, saya sertakan juga bahasa Jawa Kunanya. Hitung-hitung sekalian saya belajar menerjemahkan. Jadi begini:

  1. Hari Minggunya, disebut Panyekeban. Saat itu yang dilakukan oleh Sang Wiku dan orang-orang pintar [sujana] adalah kumekes ikang ajnana nirmala [mengusahakan batin itu agar suci hening].
  2. Hari Seninnya adalah Panyajahan, yang dilakukan adalah wwang among yoga Samadhi pituhu [orang menggelar yoga Samadhi dengan sungguh-sungguh].
  3. Hari Selasa adalah Panampahan, yang dilakukan adalah wehana bhuta yajna rikeng catuspata [haturkan yadnya kepada bhuta di perempatan], juga sakweh nikang sanjata paperangan kabeh jaya-jayakna [semua senjata peperangan diupacarai jaya-jaya], wwang kabeh prayascitanen [semua orang bersihkan].
  4. Hari Rabu adalah Galungan, yang dilakukan adalah patitis ikang ajnana galang apadang [pusatkanlah batin itu agar terang benderang], muryakna sarwa byaparaning idep [hilangkan segala hal yang membuat pikiran rusak].
  5. Keesokan harinya adalah hari Kamis, yang dilakukan adalah enjang enjingnya ameta wwe pawitra ring beji [besok paginya mohonlah tirta pawitra di beji]. Bagi seorang Purohita, yang dilakukan saat itu adalah wenang yoga ginelar ajnana Samadhi [patut menggelar yoga memusatkan batin agar tenang dan hening].

Bagaimana? Adakah di antara kelima nomor itu yang gagal kita lakukan saat perayaan Galungan? Kalau pun ada, tidak apa-apa. Tidak apa-apa karena memang sulit kalau kita berhadapan dengan keinginan. Yang namanya keinginan, semakin ingin dihilangkan, malah ia berbalik membuat kita lupa. Ini serius. Cobalah.

Dari penjelasan Sundarigama, saya mendapatkan sesuatu yang aneh. Ternyata menurut teksnya, Galungan “dirayakan” dengan “menyucikan”. Yang dilakukan adalah menyucikan semesta alam, dan tubuh dalam. Tapi pelan-pelanlah menyucikan, agar kita tidak mabuk kesucian. Itu hanya tafsir. Tafsir selalu dipengaruhi oleh otak penafsir. Otak penafsir dipengaruhi oleh bacaan yang dimakan otaknya.

Ada lagi runtutan perayaan Galungan sebagaimana banyak dijelaskan oleh para pakar. Petunjuk di atas, juga sudah banyak dijelaskan dengan panjang kali lebar oleh pakar-pakar itu. Saya mengerti, ada beberapa kawan-kawan yang tidak punya waktu banyak untuk membaca. Makanya saya ringkas. Karena ringkas, maka ada pastinya yang kurang pas. Kalau sudah begitu, nanti kita bicarakan lagi sambil menduga-duga, apa saja yang sudah kita lakukan selama ini.

Lalu, apakah tidak ada banten atau persembahan? Oh, tentu saja ada. Di dalam Sundarigama, banten-banten itu dijelaskan secara runut. Jadi bolehlah dibaca-baca. Teks yang saya pakai sebagai sumber ini, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi bisa dinikmati pelan-pelan. Silahkan.

Ada lagi yang ingin saya sampaikan. Ini tentang gempa. Karena tempo hari [16 Juli 2019], gempa terjadi saat Purnama Kasa. Ada teks berjudul Palelindon yang membicarakan tentang gempa. Sumber teks ini sudah diringkas oleh Made Reland Udayana Tangkas [Palelindon: Tafsir Gempa Bumi Ala Bali]. Jadi gempa [lindu], konon memiliki dampak sesuai dengan Sasih [bulan], dan wewaran [hari dalam wariga dibagi sepuluh jenis]. Berikut ini keterangan gempa itu jika disesuaikan dengan hari terjadinya [16 Juli 2019]:

  1. Menga, dunia terang;
  2. Kajeng, kala dengen [buruk];
  3. Laba, rudra [buruk];
  4. Paing, buruk;
  5. Maulu, baik dan buruk;
  6. Anggara, brahma [buruk];
  7. Indra, buruk;
  8. Dadi, kala [baik]
  9. Srawana, baik dan buruk

Itulah ciri atau tengergempa. Namanya saja ciri, boleh dipercaya boleh tidak. Menurut tradisi, setiap gempa akan diikuti dengan ritual berupa caru. Selain gempa bumi, menurut teks Lebur Sangsa ada juga gempa di dalam tubuh. Tiap gempa di tubuh, juga adalah ciri. Contoh gempa di tubuh adalah denyut di mata kanan, ciri ada orang yang membicarakan kebaikan kita. Jika bibir bagian bawah berdenyut, cirinya ada orang datang membawa makanan. Begitu konon.

Sekian dulu tulisan kali ini. Saat tulisan ini dimuat, saya sedang tidak di Bali dan tidak merayakan Galungan. Saya harus pergi jauh. Dari jarak yang jauh ini, saya mencoba melihat Bali. Konon dari jarak yang jauh, Bali tidak terlihat. Jika dari dekat, kita yang tidak melihat Bali. Tapi saya harus membuktikan, benarkah kalau dari jarak jauh Bali tidak terlihat oleh mata Cangak yang mungil ini.

Saya pikir, saya harus berterimakasih kepada pencipta mata yang mungil ini. Karena untuk melihat dengan jelas, tidak jarang orang harus mengecilkan matanya. Bahasa Balinya ngicir. Karena mata saya sudah kecil dari sononya, jadi ngicir tidak saya perlukan. Kalau pun perlu, tidak susah payah. Tapi kalau saya ngicir, mata saya sering tidak kelihatan. Seperti mata topeng Siddhakarya yang pernah saya lihat. Lalu kenapa mata topeng Siddhakarya ngicir? [T]

Tags: balifilsafathari raya galunganhindusastra
Previous Post

Kapal CC, “Sing Peteng Sing Mulih”

Next Post

Sekilas Tentang Banyuwangi: Sosok Buyut Cili Dibalik Desa Kemiren

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Sekilas Tentang Banyuwangi: Sosok Buyut Cili Dibalik Desa Kemiren

Sekilas Tentang Banyuwangi: Sosok Buyut Cili Dibalik Desa Kemiren

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co