Sebagai orang yang lahir dan besar di Singaraja, saya senang karena pada Rabu, 26 Juni 2019, saya bisa menyaksikan langsung tradisi yang masih dijaga keoriginalannya. Perang Pandan dalam Pegringsingan Festival 2019 yang diadakan di Desa Tenganan, Karangasem, Bali.
Ketika memasuki area ini, saya disambut dengan baliho dan bangunan rumah zaman dulu dan halaman Desa Tenganan. Masyarakat dan wisatawan asing maupun domestik tampak menunggu beberapa saat dengan sabar, hingga perang pandan dimulai.
Tampak beberapa warga yang masih bajang, teruna maupun istri sudah siap dengan pakaian dan hiasannya. Satu hal yang menarik perhatian adalah saput dan kain yang dipakai oleh laki laki dan perempuan. Kain ini adalah kain khas dari Desa Tenganan dan dibuat dengan tenunan. Harganya jangan ditanya. Mungkin setara gaji UMR Badung.
Atraksi dimulai dengan para peserta berjejer dan berjalan menuju balai banjar di kawasan desa. Setelah mengelili desa, para pemuda akan meminum tuak sebelum mengikuti perang. Kemudian kembali, para teruna dibagi menjadi dua sisi. Sisi kanan dan sisi kiri. Drone, kamera, dan masyarakat bejibun menyaksikan pertarungan perang pandan pertama.
Tampak ada 2 orang yang sudah paruh baya, sebagai wasit dan beberapa orang di sisi kanan dan kiri menyiapkan pandan dan senjata penahan dari kayu. Pertarungan perang pandan pun dimulai. Peserta dibekali pandan yang sudah dipotong dan alat perang yang berbentuk lingkaran dari kayu yang dinamakan tameng.
Gamelan berbunyi keras menandakan perang dimulai. Terlihat teruna yang berperang berusaha mencari celah agar bisa menggoreskan pandan di tubuh lawannya. Tampak pula para penonton bercelotek mengucapkan “Ya.. ayo.. ayo “ ada pula yang berceloteh “Mii adi sing sakitange…”.
Pertarungan sangat alot. Apabila wasit melihat teruna yang berperang sudah mulai emosi dan ingin menunjukkan ketangguhan, maka akan dilerai. Menurut hemat kami penonton, emosi jelas bisa saja tidak dikontrol dalam perang ini. Keinginan untuk menang dan bisa menggoreskan pandan lebih banyak menjadi tolak ukur kemenangan.
Pertarungan demi pertarungan dilakukan hingga pukul 4 sore dari anak kecil,muda hingga orang tua. Peperangan selesai dan semua pemuda melakukan persembhayang di Pura. Mereka juga akan dibalur dengan kunyit berisi minyak agar lukanya cepat mengering dan sembuh sembari menikmati jajan bali secara megibung. Ada desa desa yang diwajibkan mengikuti perang pandan ini yaitu Desa Tenganan Dauh Tekad, Tengah dan Desa di bawah kaki gunung agung. Menurut penglisir disana, desa desa ini harus dan diwajibkan untuk ikut.
Saya juga tidak sengaja mendengar wawancara dari Kemenpar kepada salah satu warga asli Desa Tenganan tentang Perang Pandan ini. Menurut Beliau, perang diadakan sasih kelima sesuai kalender Desa Tenganan. Perang Pandan ini hanya dilakukan di area desa ini dan tidak diperkenankan di luar area desa Tenganan. Apabila tetap dilakukan, maka pihak Desa Tenganan tidak akan bertanggung jawab terhadap hal itu. Hal-hal di luar kontrol manusia bisa saja terjadi ungkap warga desa Tenganan kepada staf Kemenpar.
Lalu apa pelajaran dari Perang Pandan di Pegrisingan Festival ini? Saya sempat berdiskusi dengan peserta perang pandan. Dimana yang bersangkutan mengatakan adalah perang pandan ini untuk menjaga tradisi yang telah ditinggalkan oleh para leluhur Desa Tenganan.
Jika kita melihat kasat mata, perang pandan identik dengan pandan yang diikat bersama seperti Gada sebagai alat perang. Pandan memiliki duri yang sangat tajam. Mungkin dalam perspektif saya dan teman saya, dengan perang pandan, kita bisa belajar bahwa dalam hidup kita perlu memiliki pikiran yang tajam, cerdas dan kritis namun menggunakan pikiran setajam duri juga harus berhati-hati.
Begitu pula dalam ucapan dan tingkah laku. Apa yang kita ucapkan, kata-kata yang kita ucapkan akan sangat tajam, berbahaya dan menyakitkan apabila kita tidak mengendalikan ucapan. Seperti pandan yang memiliki duri yang tajam namun bermanfaat, begitu pula pikiran, ucapan dan tingkah laku kita sebaiknya. Bermanfaat tanpa menyakiti ataupun pretensi untuk ketidakbaikan. [T]