27 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Acara

Festival Tepi Sawah: Performing Arts In Nature

tatkala by tatkala
June 25, 2019
in Acara
45
SHARES

Omah Apik, Pejeng, 6 – 7 Juli 2019

A manifestation of our humanity, art talents and expressions in respect of our mother nature (Sebuah manifestasi atas empati rasa kemanusiaan, ekspresi persembahan dari para pegiat seni dalam rangka menghormati ibu pertiwi) 

Tahun ini adalah kali ketiga Festival Tepi Sawah hadir di tengah-tengah hati masyarakat Bali. Festival yang menjadikan kolektivitas khas Bali sebagai semangat utamanya ini, kian menciptakan lingkungan dinamis dan kreatif bagi masyarakat modern-individual dengan menyajikan berbagai kegiatan seni seperti musik, workshop, instalasi seni, dan berbagai cabang seni lainnya untuk berkarya di dalam kebersamaan yang dibalur dengan program-program ramah lingkungan.

Memang, Festival Tepi Sawah diproyeksikan sebagai sebuah acara kesenian tahunan berorientasi ramah lingkungan, yang akan melibatkan dan menghadirkan seniman-seniman dari berbagai cabang seni, untuk berkolaborasi dan berkarya dalam kebersamaan. Di pusat lokasi yang sangat unik di pinggiran desa Pejeng ini, Festival Tepi Sawah merancang Uma Stage yang melatar-depani panorama simbolik tempat aspirasi ini terlahir: di Tepi Sawah.

Festival Tepi Sawah ini lahir dari perpaduan passion dan gagasan dari tiga pelaku seni yaitu Nita Aartsen, Anom Darsana, Etha Widiyanto, yang memberikan kombinasi latar belakang pengalaman di bidang Music Education & Performance, Sound Engineering & Event Management, Architecture & Designs. Adalah intensi mereka untuk mengintegrasikan elemen kreatif dari festival ini dengan edukasi dan implementasi tentang environmental sustainability, baik di kalangan anak-anak maupun di kalangan dewasa.

Berbagai line up yang merupakan talent-talent yang luar biasa akan ditampilkan di Festival ini. Tentu masih mengusung semangat Nusantara sebagai konsep utamanya. Nita Aarsent, founder Festival ini yang berkecimpung dan bertanggung jawab dalam soal line up, mengungkapkan bahwa tahun ini Fetival Tepi Sawah menghadirkan line up yang istimewa.

“Tahun ini ada yang sangat special: sinden yang bisa menyanyi jazz dan blues Endah Laras, dan juga membawa talent yang luar biasa umur 17 tahun sinden muda juga dari Solo. Ada dalang cilik Narend yang bisa berkolaborasi dengan Woro. Highlight yang menarik dari Papua: Papua Mania, mereka akan menari dan menggelar kolaborasi. Tak kalah serunya ada Artis Ibukota Anda Perdana yang akan tampil. Juga tak ketinggalan aka nada duo maut antara Balawan feat Made Ciiiaaattt” ujarnya.

Jumpa Pers Festival Tepi Sawah di Antida Sound Garden

Tak hanya sebatas itu, Festival Tepi Sawah juga akan menggelar “Tribute untuk Koesplus” di mana semua artis-artis yang berkontribusi, semuanya akan ikut bernyanyi. Selain dihiasi dengan panggung musik, Festival Tepi Sawah juga akan menggelar workshop-workshop yang tak kalah apik sebagai bahan edukasi, seperti workshop film bersama Erick EST, workshop cukil dengan Rumah Kelima, workshop tari dengan Dayu Ani dan juga workshop dengan Pak Made Bandem. Turut serta group-group dari generasi muda, yaitu dari ISI Denpasar dan juga dari Universitas Udayana.

Di dalam segi tatanan produksi, Festival Tepi Sawah ini dipersiapkan dengan matang dari tahun ke tahun, baik dari segi tata panggung, juga dari sound dan lighting, dan kebutuhan produksi lainnya. “Kami mencoba dari tahun ke tahun untuk menyuguhkan sebuah festival yang ramah dengan nada anak-anak, dan keluarga. Untuk itulah kebutuhan sound, lighting yang digarap juga akan mengikuti dan menyamankan anggota keluarga yang hadir, intinya menyamankan semua mata dan telinga” ujar Anom Darsana, founder Festival Tepi Sawah yang bertanggung jawab dari segi produksi.

Dari sisi environmental, Festival Tepi Sawah ini telah sukses dan melahirkan inovasi-inovasi baru untuk mengedukasi peserta festival termasuk para penampil, maupun audien untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, sama-sama tidak menghasilkan terlalu banyak atau mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali alat-alat makan dan minum serta asbak.

Lalu dari sisi lain workshop yang akan disampaikan oleh Pak Made Taro dan dari Little Talks di Ubud, dan kegiatan art corner untuk anak-anak dari bahan recycle, membuat hal ini menjadi senada dengan mewujudkan festival yang ramah lingkungan yang mampu dilaksanakan atau dipraktekan oleh segenap pengunjung dan segenap penyelenggara.

“Di sisi venue, kami boleh berbangga sebab sudah tiga tahun ini kami masih menggunakan plang-plang yang sama dan dari material yang sama untuk signage seperti rundown, dekorasi dan sejenisnya. Dan juga masih dalam rangka mengurangi sampah dan mengutamakan 3R. Tahun ini dan setiap tahun merupakan ide baru, sejalan dengan salah satu highlight yang akan dibawakan yaitu Dalang Cilik Narend, membuat kami terinsiprasi untuk menyiapkan ‘wayang-wayangan’ sebagai bagian dari dekorasi,” ujar Etha Widyanto, Founder Festival Tepi Sawah.

Dalam gerakan kesadaran lingkungan ini, Festival Tepi Sawah berkolaborasi dengan Clean Bali Series, sebuah program buku dan pendidikan tentang kesadaran lingkungan untuk anak-anak, yang sudah dimulai sejak tahun 2006, dan yang telah aktif menggalang program bulanan “Bali Bersih” di lokasi festival, Omah Apik, bersama dengan sejumlah organisasi dan aktifis lingkungan, pendidikan, seni dan budaya, untuk memberikan ruang belajar kepada anak-anak setempat tentang kesadaran lingkungan.

Melalui kebersamaan ini akan menjadikan Festival Tepi Sawah sebagai cerminan dan pembawa pesan kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle (kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang) baik dalam hal produksi, penjualan makanan dan minuman, penanganan sampah, pembuangan limbah dan lain-lain.

Festival Tepi Sawah menggunakan area di tepi sawah sebagai pusat kegiatan. Kolaborasi antara seniman adalah suatu konsep yang sangat menarik dan akan mengejutkan bagi orang-orang yang

akan menghadiri festival ini. Selain itu, Festival Tepi Sawah juga akan mengalirkan beberapa sekuen arsitektur yang menarik. Booth yang akan menyebar di setiap lanskap, dan instalasi seni akan menambah kecantikan festival ini.

Festival Tepi sawah juga akan mengadakan workshop dari berbagai cabang kesenian, dan food stall serta art market.  Tak khayal, Festival Tepi Sawah ini akan membuat audience yang hadir tersihir melalui pukau yang ditampilkan oleh seniman-seniman yang turut ambil bagian dalam festival ini [T]

FESTIVAL TEPI SAWAH

Present by: Omah Apik Pejeng, Antida Music Productions & Nita Art Aartsen

Contact Person:

  • Antida Music Productions Jl. Waribang No. 32, Kesiman, Denpasar
  • Pranita Dewi (081805336699)

Tags: festivalFestival Tepi SawahGianyarmusikSeniseni pertunjukanUbudworks
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Lankanfinolhu Island, Maldives (Maladewa), 2005.
Esai

Selain Marcopolo dan Raffles, Saya Mengikuti Kisah Petualangan Ibnu Batutah – Catatan Harian Sugi Lanus

Ibnu Batutah bekerja sebagai hakim di bawah Sultan India yang jutek dan tiran, Muhammad Tughluq. Sultan memerintah Ibn Batutah sebagai ...

October 2, 2019
Kilas

Bunga Bineka di Taman Penasar RRI Denpasar

  Penampilan Komunitas Seni RRI Denpasar di Taman Budaya Denpasar. /Foto: Istimewa ISU kebinekaan tidak hanya ...

February 2, 2018
. Komunitas Seni Lukis Batuan, mengerjakan dinding mural utama. Mereka melukis Garuda.
Khas

Gelaran Hari Lahir Pancasila, Bulan Bung Karno, dan Gebrakan Pak Kadisbud Bali

Beberapa hari menjelang 1 Juni 2019, tiba-tiba saya mendapat pesan pendek (sandek) dari seorang kawan. Isi pesan singkat. Minta ketemu. ...

June 4, 2019
Ulasan

Wajah Komik Indonesia Hari Ini: Dari “Tahilalats”, “Trickster”, sampai “Nusantara Droid War”

APA kabar komik Indonesia? Bagaimana harimu saat ini? Masih dapatkah kujumpai serial pewayangan R.A Kosasih? Atau apa kabar aksi pahlawan ...

February 2, 2018
Getty Image
Esai

Resign atau Bertahan – Pilihan Pekerja Milenial Pada Saat Tertentu

Ketika usai tamat wisuda, kita akan dihadapkan pada suatu situasi untuk bekerja atau menjadi pengusaha. Bagi mereka yang notabene keluarga ...

April 6, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Bermain sky di Jepang {foto Riris Sanjaya]
Khas

Bermain Ski ala Pandemi di Awal 2021 | Kabar dari Jepang

by Riris Sanjaya
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Filosofi Luluh Sate

by Made Adnyana Ole
January 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1362) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In