12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Leukemia, Yang Belum Kalah

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
June 1, 2019
inEsai
Nyepi: Terapi Kesehatan, Terapi Kita, Bumi dan Peradaban
239
SHARES

“Apa arti kehidupan ini, kalau semuanya akan menderita sakit, umur tua dan kematian?” (Siddharta Gautama)


Leukemia, tak pernah memberi peringatan apapun. Gaya hidup, yang dapat kita kelola hingga pada batas-batas esensial bahkan tak pernah dikaitkan dengan penyakit mematikan ini. Atau kalaupun ada, dampaknya bisa dikatakan terlampau kecil.

Yang sering disebut-sebut misalnya pengaruh radiasi, virus tertentu, atau merokok. Ini akan mengingatkan kita pada kejadian kanker yang meningkat pasca peristiwa Hiroshima dan Nagasaki atau kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl. Seakan-akan aspek genetik telah mengunci horor ini. Urusan genetik berarti persoalan bawaan, urusan bawaan punya arti takdir.

Bolehlah sementara ini kita sebut, berhadapan dengan leukemia adalah berhadapan dengan Tuhan, bukan dengan dokter dan obat-obatan. Hingga suatu saat nanti, peneliti-peneliti hebat yang telah mendekam puluhan tahun di dalam ruang-ruang laboratorium canggih menemukan satu terobosan revolusioner di bidang terapi kanker.

Tubuh kita terbangun dari koordinasi berbagai sistem organ. Sebutlah sistem saraf, sistem pernafasan, sistem sirkulasi (jantung dan pembuluh darah), sistem pembuangan (ginjal dan saluran kencing) dan seterusnya. Sistem organ tersusun dari struktur organ dan regulatornya, misalnya sistem pernafasan diatur oleh bagian otak yang disebut sebagai medulla oblongata. Ialah yang mengendalikan seberapa sering peparu harus menarik oksigen saat kita dikejar anjing misalnya.

Atau, sistem reproduksi pada wanita dipengaruhi oleh hormon estrogendan progesteron yang dihasilkan oleh indung telur seorang wanita. Inilah yang membuat payudara seorang wanita bergelantung kian subur saat ia hamil sebagai persiapan menyusui anaknya kelak.

Sedemikian terukurnya sistem dalam tubuh bekerja. Tepat dan berkesinambungan hingga spesies kita lestari bestari. Begitulah pada umumnya. Hingga sebagian besar dari kita sangat meyakini, telah ada yang mengatur segala peristiwa ini. Dari yang terendah di tingkat sel mikroskopik, yang kemudian menjalin suatu untaian jaringan sebagai pembentuk berbagai organ selanjutnya. Ialah sang pengatur yang kita sebut sebagai Tuhan. Yang keberadaannya disangsikan oleh ilmuwan masyur Stephen Hawking.

Baginya segala peristiwa di jagat raya ini, juga di alam kecil tubuh kita ini adalah natural, spontan, tiada campur tangan satu kekuatan maha tinggi. Mungkin saja ia benar. Hingga sekali dua kali, tubuh kita lalu kemudian membuat kesalahan dan kekeliruan. Kesalahan kecil yang tak tampak, kesalahan sedang yang meninggalkan kecatatan hingga kesalahan besar yang telah membunuh tubuhnya sendiri. Sains menyebutnya sebagai mutasi gen. Kenapa Tuhan membiarkannya?

Seperti pertanyaan lugu, kenapa Tuhan membiarkan meteor bertabrakan? Hingga konon menghangus punahkan spesies dinosaurus. Spesies reptil raksasa yang kini hanya bisa kita lihat di layar lebar sinema dalam rekaan sutradara-sutradara hebat. Untuk apa gunung dibiarkan meletus begitu saja atau tsunami melibas ciptaannya tanpa belas kasihan? Segalanya masih misteri, belum ada yang mampu menjawab dengan jernih. Seperti halnya leukemia yang misterius. Ia menyambangi kita dengan pesan yang sangat jelas. “Bersiap-siaplah untuk kalah dan pulang dalam keabadian”

Sistem hematologi atau darah pun sesungguhnya begitu mengagumkan. Darah yang terlihat homogen merah begitu saja oleh mata kita, sebetulnya terdiri dari butir darah dan plasma, tempat butir-butir darah terbawa. Dapat dibayangkan sebagai segelas cendol. Butir darah terdiri dari sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit) dan keping darah pembeku (trombosit).

Ketiganya telah memiliki fungsi yang begitu spesifik dan terukur. Sel darah putih akan bekerja sebagai pertahanan tubuh untuk melawan segala infiltrasi mikroorganisme perusuh sebagai penyebab penyakit. Contoh paling klasik dari kerja sel darah putih adalah timbulnya bisul. Kuman yang masuk hendak mengganggu tubuh, oleh sel darah putih dilokalisir dalam struktur patologi yang dikenal sebagai abses atau bisul. Ke sanalah sel-sel darah putih mengepung berbagai mikroba patogen (penyebab sakit) agar tak menembus sistem sirkulasi tubuh (sistemik).

Sedangkan sel darah merah akan bertugas mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sementara sel darah pembeku bertanggung jawab menutup luka dan menghentikan pendarahan. Demikian tertibnya mereka berbagi tugas sampai terjadi satu kekeliruan misterius yang sangat fatal.

Satu kekeliruan, saat entah kenapa sel darah putih yang dibentuk sumsum tulang sedemikian banyak melampaui pakem normalnya. Leukosit yang telah diproduksi begitu banyak hingga jumlahnya bisa puluhan kali dari yang seharusnya, namun tampil dalam struktur dan fungsi yang tak layak. Itulah lalu dinamakan leukemia, meski ia berlimpah namun tak berfungsi dengan baik, ia seakan-akan tak ada.

Keadaan ini sedemikian liar tak bisa dijinakkan walau dengan kemoterapi paling baik saat ini. “Ketiadaan” sel darah putih alias tentara ini membuat tubuh manusia rentan dan penuh kompromi terhadap berbagai mikroorganisme patogen. Tubuh akan digerogoti virus, bakteri hingga jamur oportunistik yang dapat menyerang paru-paru, usus atau saluran kemih. Membawa tubuh jatuh pada keadaan infeksi berat dan syok.

Sel darah putih yang terlalu banyak, menghimpit keberadaan sel darah merah dan keping darah pembeku. Menyebabkan jumlah kedua jenis sel yang begitu penting untuk tubuh itu menjadi sangat minimal. Dampaknya sudah tentu, asupan oksigen dan nutrisi untuk sel yang kian menyusut dan di lain pihak tubuh mudah mengalami pendarahan. Komplikasi yang sedemikian kacau ini adalah keadaan yang layak untuk sebuah kematian.

“Apa arti kehidupan ini, kalau semuanya akan menderita sakit, umur tua dan kematian?” pertanyaan Siddharta Gautama ini dapat kita jawab dengan menjadi pertapa di bawah pohon bodi sepertinya, atau bertapa di laboratorium untuk menemukan formula yang efektif mengalahkan leukemia.

Selamat jalan ibu Ani, ibu negara kami tercinta, semoga beristirahat dengan tenang. [T]

Tags: kehidupanpenyakit
Previous Post

Ilmu Kehidupan dalam Matematika: (Mengurangi Hal-hal Negatif = Perbuatan Positif)

Next Post

Puisi-puisi GM Sukawidana: Upacara Muara Teluk Benoa

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Puisi-puisi GM Sukawidana: Upacara Muara Teluk Benoa

Puisi-puisi GM Sukawidana: Upacara Muara Teluk Benoa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co