31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Buku “Rawi Tanah Bakarti” – Dalam Balutan Musikalitas yang Intens

Kim Al Ghozali AMbyKim Al Ghozali AM
April 15, 2019
inUlasan
Buku “Rawi Tanah Bakarti” – Dalam Balutan Musikalitas yang Intens
27
SHARES
  • Judul : Rawi Tanah Bakarti
  • Penulis : Kiki Sulistyo
  • Tebal Buku : 96 halaman
  • Penerbit : Diva Press
  • Cetakan : November, Januari 2018
  • ISBN : 978-602-391-637-5

—

Diakui atau tidak, puisi-puisi dengan muatan tema lokalmenjadi kecendrungan umumdalam perpuisian Indonesia hari ini. Bahkan beberapa lomba atau penghargaan buku puisi, buku puisi yang secara khusus mengangkat khazanah lokal atau lokalitas cukup mendapat tempat.

Sekadar menyebut satu buku dari beberapa buku yang cukup mendapat perhatian adalah Di Ampenan Apa Lagi yang Kau Cari karya Kiki Sulistyo. Buku yang secara khusus memuat puisi-puisi yang merekam Ampnenan dengan segala pernik-pernik di dalamnya. Buku ini terbit pada tahun 2017, dan pada tahun yang sama diganjar dengan penghargaan Kusala Sastra Katulistiwa.

Sebagaimana di buku Di Ampenan Apa Lagi yang Kau Cari, dalam buku puisi termutakhirnya, Rawi Tanah Bakarti (Diva Press, 2018), Kiki masih bergelut dengan tema serupa—mengambil kekayaan lokal sebagai bahan dan kemudian diolahnya sehingga menjadi puisi-puisi yang saling terhubung antara satu dengan yang lain secara tema dalam satu buku. Bahkan bisa dikatakan puisi-puisi dalam buku ini masih senafas dengan puisi-puisi dalam buku sebelumnya.

Yang membedakan antara Di Ampenan Apa Lagi yang Kau Cari dengan Rawi Tanah Bakarki barangkali titik tolak penyairnya dalam mengolah realitas ke dalam puisi. Sebagaimana diakui Kiki dalam masing-masing pengantar buku—juga sekali waktu diakui secara langsung dalam memaparkan proses kreatifnya dalam sebuah diskusi—jika buku yang disebut pertama rangsangan akan penciptakan puisi-puisinya dimulai atas kenangan-kenangan subjektif dan personal atas kota kelahirannya, kota tua Ampenan, terutama tentang masa kanak-kanaknya.

Sedangkan puisi-puisi dalam buku Rawi Tanah Bakarti bertolak dari “pergumulan-pergumulan komunikasi” secara verbal. Terutama ketika Kiki meninggalkan Ampenan dan mukim di kawasan lain di Lombok yang bahasa masyarakatnya cukup berbeda, terutama secara logat, dialek, pola dan intonasi dengan bahasa yang Kiki kenal, sehingga menciptakan suatu kejengahan di satu sisi, tapi di sisi lain juga memberi efek tertentu dan membangkitkan pola tertentu dalam menciptakan puisi.

Membaca Rawi Tanah Bakarti, ada dua hal yang bisa kita nikmati—itu jika kita tak mau repot-repot mencari makna atau mencari tafsir utuh atas tema yang sedang ditawarkan di puisi-puisi dalam buku ini—yaitu, pertama musikalitas puisi yang dibangun oleh Kikidengan begitu intens namun dinamis,dengan memainkan beragam pola rima.Kedua, adalah keutuhan-keutuhan imaji dalam larik-larik panjangnya sehingga menimbulkan pengaruh pada suatu objek menjadi tampak begitu tenang.

Meskipun sedikit tampak hasrat ingin memotret dan menarasikan berbagai persoalan dalam puisi-puisinya, dengan permainan musikalitasnya yang intens dan imaji-imajinya yang bening membuat hasrat itu menjadi tak cukup mendominasi. Dalam kata lain, puisi-puisi Rawi Tanah Bakarti mampu mengatasi diri dari jebakan banalitas cerita. Atau meminjam istilahnya Afrizal Malna adalah sebagai “gerakan pemurnian identitas puisi dari hiruk-pikuk prosa”.

Buku yang merangkum empat puluh delapan puisi ini, secara tema keseluruhannya mengambil ‘yang lokal’ dengan segala problematika sosial masyarakat di dalamnya, dan terbagi menjadi empat bagian sebagai subtema. Masing-masing adalah, 1) Rawi Tanah Bakarti, 2) Kitab Batu, 3) Rumah Tenun, dan 4) Bakar Padi di Bakarti. Dan seperti yang pernah disampaikan oleh Kiki, Bakarti adalah akronim dari nama sebuah desa, tempat di mana Kiki mukim dan menerima “kejengahan komunikasi” tapi sekaligus mendapat momentum puitiknya itu.

Pada bagian pertama adalah sebagai prolog atas Bakarti, pengenalan melalui mitos, sejarah, hikayat, atau segala yang berkenaan dengan yang silam; jauh di tenggara / karang itu masih ada / tumbuh inci demi inci, bagai tubuh jin gili, jadi tanah tanpa / perawi yang kausebut Bakarti. (Rawi Tanah Bakarti).

Bagian kedua terkait dengan nama benda, terutama “batu”. Benda itu barangkali punya keterkaitan sejarah atau legenda yang cukup kental dengan Bakarti sendiri; di punggung gunung orang berkabung / ada yang hilang dan terhalang / dari rencana berburu dan bencana limbubu. (Batu Sulung, Batu Berkantung).

Sedangkan bagian ketiga dalam buku ini, puisi-puisi lebih banyak memotret tentang aktivitas sosial orang Bakarti terutama terkait dengan benda-benda yang—barangkali—merupakan hasil olah tangan-tangan Bakarti; Kelamban, Tenun, Rumah Juru Tenun. Lalu pada bagian terakhir sekaligus menjadi bagian cukup penting, adalah terkait dengan persoalan-persoalan sosial yang dihadapi Bakarti, terutama terkait dengan persoalan kemiskinan;

Remah-remah matahari/ Berkilau di piring nasi/ Lantas./ Apa yang lebih pantas. kecuali menanti jerami. terpercik/ api./ Lantas. Jemari kaki. Menggali. Tanah ini. Hendak mencari. (Ayam Tak Mati di Lumbung Padi). Potret serupa (kemiskinan) bisa ditemukan pula di puisi-puisi lainnya dalam bagian ini. Seperti puisi Ke Taiwan, Musim Kering di Bakarti, Keluarga Penambang, Ibu Tidur di Beranda, dll.

Meskipun sebagai upaya memotret keadaan sosial, juga seluruhnya mengolah ‘yang lokal’, tampak puisi-puisi dalam Rawi Tanah Bakarti tidak hendak melakukan aksi protes yang plastis maupun bergenit-genit dengan lokalitas seperti halnya puisi dengan spirit primordialitas dan pemujaan pada eksklusivitas. Dengan kekuatan musikalitas yang mendominasi, puisi-puisi dalam buku ini menjadi cukup subtil. [T]

Tags: Bukukumpulan puisiPuisi
Previous Post

Politik Kasur dan Dengkur

Next Post

Coba Cek Lagi, Benarkah Kau Sedang Berkarier Sehingga Tak Kunjung Menikah?

Kim Al Ghozali AM

Kim Al Ghozali AM

Penulis puisi, prosa, dan esai. Ia memulai proses kreatifnya di Denpasar, dan kini mukim di Surabaya.

Next Post
Coba Cek Lagi, Benarkah Kau Sedang Berkarier Sehingga Tak Kunjung Menikah?

Coba Cek Lagi, Benarkah Kau Sedang Berkarier Sehingga Tak Kunjung Menikah?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co