14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Membaca Pilpres: Solipsisme, Cebong dan Kampret Tak Akan Tertukar

Sabda AlibySabda Ali
March 14, 2019
inEsai
Membaca Pilpres: Solipsisme, Cebong dan Kampret Tak Akan Tertukar

Ilustrasi foto diolah dari sumber google

10
SHARES

Solipsisme, satu problem (paham) yang menjangkit massa dalam pusaran pilpres semenjak 2014 hingga 2019. Bahwa sayalah (keAKUan) satu-satunya ide dan pemikiran benar itu, yang ada di luar aku ditiadakan!

Solipsisme adalah satu paham yang diungkap oleh Descartes karena sifat ke-AKU-an yang timbul pada diri seseorang. Bahwa “Aku” sebagai satu-satunya (entitas) yang berpikir, dan dengan sengaja menolak realitas dari entitas lain yang lebih banyak.

Pada pemahaman epistemologis, solipsisme menyatakan (bahwa) kesadaran manusia tidak dapat menjangkau (mengetahui) selain dirinya sendiri. Egosentris menjadi pokok persoalan pada hal ini, karena sifat egonya yang mendominasi sehingga tidak cukup mampu menjangkau sesuatu di luar dirinya.

Solipsisme yang terjadi dalam pusaran Pemilu ini, benar-benar menjelaskan keakuan masing-masing kubu bahwa “pikiran saya (internal kelompok) sebagai satu-satunya kesadaran yang berarti (benar)”. Sama artinya bahwa pihak di luar diri atau di luar persekutuan kelompoknya ditiadakan dalam realitas alam pikirnya.

Ini terus diulang-ulang dalam kesempatan pidato Capres 02, “Saya akan mengejar dan bertindak tegas pada pihak-pihak yang merugikan negara-bangsa ini (korupsi)”.

Dalam artian, manifestasi atas sifat meniadakan lawannya dengan mengancam, namun yang lebih menonjol dari solipsisnya adalah peryataan bahwa tidak ada orang lain selain dirinya yang dapat menghantar rakyat pada taraf kesejahteraan (sejati).

Pun demikian pada pihak petahanan (pasangan 01), sama stereotipnya, kaku menilai kompetitor, meski tidak begitu menonjolkan keakuannya sebagai juru selamat akan kesejahteaan rakyat. Pihak-pihak ini juga sedang mengalami paranoid. Ketakutan berlebih bila pihak lain mengambil kendali politik, jika bukan mereka maka “gawat”.

Barangkali tepat, dengan memproduksi ketakutan akan adanya ancaman dari kelompok-kelompok intoleransi, maka kedudukan mereka dalam satu barisan nampak (fatamorgana) seperti sedang mempertahankan NKRI.

Kita bisa hipotesakan seperti ini, dalam analogi, ada dua medan magnet yang bertolakkan pada pemilu semenjak 2014 silam.

Lucunya, yang jelas bertolakan ini dipaksa diadu untuk saling berbenturan satu sama lain. Betapapun ini telah dicoba sedemikian rupa kedua medan magnet yang bertolakan menurut hukum (alam) itu tetap tidak berbenturan (selayaknya domba), karena gaya tolak masing-masing kutub bekerja otomatis. Sampai pada level (massa) pendukung yang terkategori simpatisan dan partisan pemilu pada bilik suara nanti juga turut mengamini.

Menarik sekali mencerna pepatah ini, “resan air ke air, resan minyak ke minyak” yang bisa kita temukan rasionalitasnya dalam MADILOG, Tan Malaka.

Pendekatannya pada Pilpres, antara pasangan calon 01 dan pasangan calon 02 menggambarkan kisah air dan minyak. Tapi kita tidak terlalu tertarik membaca persaingan kedua paslon (sebagai aktor laga), karena bisa saja terjadi pada setiap persaingan politik (praktis). Yang menarik dibaca adalah pada masyarakat sebagai penonton drama laga ini, yang secara suka rela masuk dan menjadi pembela serta pebenar solipsis masing-masing kubu.

Masyarakat sebagai simpatisan pun, mengiyakan dirinya menjadi air atau minyak. Dengan demikian meski air dan minyak disatukan dalam satu wadah, keduanya tidak menyatu, yang terlihat air akan menyatu dengan sekawanan airnya dan minyak akan menyatu dengan sekumpulan minyaknya. Bahasa lucunya, cebong dan kampret beda habitatnya, sulit bagi cebong mengakui kampret sebagai sekawanannya, juga sebaliknya berlaku pada kapret-kampret itu.

Dan telah nyata dan jelas siapa-siapa yang akan menjadi pendukung 01 dan siapa pendukung 02 tidak pernah akan tertukar. Jika berbicara basis massa Islam yang mayoritas, mudah sekali memahaminya, umat Islam berpaham apa sebagai pendukung 01 dan umat Isman berjenis apa yang mendukung 02, semua terlihat terang bukan?

Ada satu realitas yang harus segera kita sadari. Seperti yang di jelaskan oleh Gus Mus, terciptanya hanya dua pasangan calon di pilpres ini telah melahirkan konsekuensi yang buruk sekali. Saya setuju pendapat itu, betapa tidak semenjak pemilu 2014 silam, kubu-kubu ini terpelihara dengan baik hingga puncak ketegangannya ditunpahkan semua pada Pemilu kali ini, tanpa bisa memilih alternatif ketiga, karena pilihan menjadi golput pun bukan jalan keluarnya dari konflik horizontal ini.

Masyarakatpun telah mendikotomi kehidupan, memilih dan memilah siapa sekawanan atau sekumpulannya. Telah menggarisi batas-batas hidup berbangsa dan bernegara di luar kewajaran.

Apa gerangan yang terjadi pada bangsa ini selama kurun waktu lima tahun ke belakang, kedua kubu kembali memaksakan diri untuk bertarung. Dengan sengaja pula untuk saling memanas-manasi satu sama lain, meminjam pertanyaan Sindhunata (dalam buku saku filsafat Haidar Bagir:2005), “Mengapa Kita Menjadi Kekanak-kanakan?” Pihak mana yang sejatinya ‘benar’? akan kembali pada persoalan solipsisme? [T]

Tags: JokowiPilpresPolitikPrabowo
Previous Post

Father

Next Post

Memahami Golput dan Sikapnya

Sabda Ali

Sabda Ali

Tinggal di Singaraja. Pekerjaan: lumayan sibuk

Next Post
Memahami Golput dan Sikapnya

Memahami Golput dan Sikapnya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co