26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Sumber foto FB/Gede Kresna

Sumber foto FB/Gede Kresna

Rahasia Waras Leluhur Bali: Berdoa & Tanam Pohon – Catatan Harian Sugi Lanus

Sugi Lanus by Sugi Lanus
January 24, 2019
in Esai
445
SHARES

Leluhur Bali itu keren dan romantis: Tanpa banyak cingcong berteori tentang pelestarian lingkungan dll, mereka mewariskan doa-doa dan pujian pada pohon.

Bukan hanya mewariskan kalender Hari Perayaan Pohon (Tumpek Uduh), yang jatuh 210 hari sekali, tapi juga doa-doa  menanam pohon beserta dewa-dewi yang melindungi dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.

Inikah rahasia waras leluhur Bali?

Dengan jalan mensakralkan tumbuhan dan proses menanam (merawat dan juga memetik hasil pertanian), leluhur Bali dan Jawa Kuno mewariskan tradisi kecintaan pada alam. Tradisi sehat dan waras untuk secara batiniah dan laku spiritual untuk memberi penghargaan pada kemuliaan tumbuhan yang memberi kita makanan dan asupan oksigen.

Mari kita buka kitab lontar Usada Cukildaki, sebuah buku resep penyembuhan dan perawatan kesehatan yang berisi ratusan resep obat dan beratus nama tumbuhan, di dalamnya terselip warisan doa bertanam pohon, sebagai berikut:

—

Ini adalah para dewa-dewi dari masing-masing tanaman, ketahuilah. Apabila menanam puja dan ucapkan terimakasih pada dewa-dewi dari tanaman yang ditanam. Perkembangan tanaman akan lanus (tumbuh subur, sehat tanpa halangan, dan luput dari penyakit), inilah dewa-dewinya yang hendaknya dihormati sepenuh hati yang memberi prana (energi hidup) dan bhoga (sari pati makanan):

Roh suci yang memberkati ketika menanam bernama Sang Hyang Śrī Mābajra. Beliau jangan dilupakan.

Lalu menyebut dan memberi penghormatan batin pada:

1. Pohon Kelapa yang dewanya (dilindungi) oleh Sang Hyang Śrana Tlaga Manik

2. Pepaya yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Magelungan

3. Kacang-kacangan yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Manoté

4. Kayu Mas yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Mahini

5. Ubi-ubian yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Magubung

6. Pohon Jarak yang dilindungi oleh Sang Hyang Sri Marumpuk

7. Talas yang dilindungi oleh Sang Hyang Sri Madompok.

8. Pohon Bekul yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Nuthalā

9. Kude yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Maricchī

10. Bunga-bungaan (kembang) yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Marūmbhā

11. Kayu Puri yang dilindungi oleh Sang Hyang Iriati

12. Andong yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Apadhda

13. Surah yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Managarani

14. Jagung yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Manyingal

15. Ketela (kesela) yang dilindungi oleh Sang Hyang Ratu Magelung

16. Paya Terung yang dilindungi oleh Sang Hyang Śrī Grénténg.

Sebutlah terlebih dahulu dengan penuh kasih dan suarakan dalam batin dan ucapan nama dewa-dewinya tersebut apabila mulai menanam biji-bijian atau bibit tumbuh-tumbuhan. Setelah menyebut nama dewa-dewinya terlebih baru akar, benih atau biji-biji tersebut ditimbun. Sesesajian saat doa menanam pohon itu bersarana: Ketupat, buah-buahan satu tanding, canang lenga wangi burat wangi, buat altar sederhana bambu untuk pemujaan dipersembahkan yang namanya sanggar cucuk, tegakkan di hulunya tegalan, juga kalau di sawah, demikian yang menjadi warisan tradisi doa menanam, jangan dilupakan.

—

Kutipan di atas, yang saya terjemahkan dari kitab lontar Usada Cukildaki, barulah satu contoh catatan doa pada pohon-pohon dan menanam. Lontar Dharma Pamaculan, serta berbagai kitab lontar usada lainnya, atau lontar yang terkait pertanian lainnya, serta berbagai prasasti Bali Kuno yang berisi perlindungan pohon, bisa memperpanjang catatan kecil ini.

Berhala?

Bagi orang yang malas mikir, atau tidak terlatih berimajinasi sehat, ini PASTI disebut berhala.

Bagi mereka yang punya kedalaman pikir dan mampu melihat pesan batiniahnya, mereka akan menangkap pesan kuno ini sebagai warisan suci bagaimana relasi batiniah leluhur Bali dengan alam sekitar dijalin dengan cara menanam pohon dan bersujud pada alam; sebuah tradisi suci bagaimana manusia harus mampu tidak angkuh dan bersuka cita dalam memberi penghargaan lahir batin terhadap pohon dengan menanam dan berdoa.

Percaya atau tidak, jika kita berdoa dan punya apresiasi pada pohon, akan berdampak menyehatkan, berdampak terbukanya imajinasi dan bentang langit perasaan untuk terkoneksi dengan alam sekitar melalui apa yang kita tanam.

Bersujud pada pohon dan menanam pohon secara sinambung – sepertinya telah jadi nubuat dalam catatan-catatan dalam manuskrip dari masa lampau – akan menjadi penyembuh ketumpulan batin manusia modern yang terjebak pada gadget; penyembuh kecanduan kita pada aneka tipu-muslihat kekinian yang menjauhkan kita dan anak-anak kita dari pohon, tanah, dan alam semesta raya.

Catatan Harian 24 Januari 2019

Tags: balidoalingkunganpohon
Sugi Lanus

Sugi Lanus

pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Esai

Dilarang “Onani” di Teater Kalangan

  PERTAMA saya benar-benar ingin mengucapkan selamat pada Teater Kalangan. Tidak saja sekadar ucapan Tahun Baru, Hari Ibu, Natal, atau ...

February 2, 2018
Foto: Mursal Buyung
Opini

Ini Universitas, Bung! Bukan Panci Bertekanan

  “Kuliah itu bukan tentang nilai dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Kuliah itu sebenarnya tentang pengalaman, orang-orang yang kalian temui, ...

February 2, 2018
Karang Boma di Puri Ubud/google
Esai

Karang Boma; Penghancur Segala Mara Bahaya – Catatan Berwisata Bersama Anak

  TAHUN Baru 2018 ini, kami sekeluarga tak pergi jauh-jauh, hanya jalan-jalan sekitar kota. Saya pribadi percaya, kalau liburan itu ...

February 2, 2018
Taufik baju hijau saat diskusi puisi Compok Basi, Singaraja
Khas

Taufikur Rahman Al-Habsyi: Puisi Adalah Rumah Tempat Saya Menemui Ibu

“Puisi adalah rumah tempat saya menemui ibu. Karena di dalam rumah itu saya bangun segenap rasa, maka bergetarlah saya menuliskannya. ...

March 16, 2019
Aryani Willems bermain monolog Blok karya Putu Wijaya
Ulasan

Ketakutan yang Membunuh dan Teror di Ujung Usia – Dari Pentas 2 Monolog di Sanggar Tari Warini

  DARI dalam gelap, Cok Sawitri selaku sutradara memberi aba-aba, "Action!". Lalu, sinar lampu yang ditata Pandet Brewok mulai merayap, ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Menjangan Seluang [Foto: Michael Gunther]
Esai

Kenapa Orang Bali Tidak Memuja Arca-Lukisan Penulis Kitab?

by Sugi Lanus
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1413) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In