1 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: L Taji

Foto: L Taji

Random Note #3 – Dan… Lalu… Rabu Wage Dungulan Terlewati

L Taji by L Taji
December 27, 2018
in Esai
9
SHARES

Senja turun, kunci masuk, sebuah kantung  plastik menggantung, kolam yang keruh, mendung yang menggantung, tas punggung, tongkat.

Dan… lalu…?

Jalan menurun, daun-daun membusuk, lumut melapisi beton, roda berputar — dan berputar dan berputar, mesin menderu, jeruk bergelantungan.

Dan… lalu…?

Tenda dibongkar, kerumunan bubar, keriuhan sepi, senja turun mendung mengantung, raksasa terpaku, lelaki tua membersihkan sisa keriuhan. Bulu-bulu ayam berhamburan, benang-benang putus, berserakan, noda darah membekas, ke mana aroma dupa tadi pagi?

Dan… lalu…?

Beringin menatap, dahan kering teronggok, sisa doa berserakan. Sapu berisik, obrolan berbisik, roda melaju, mesin menderu. Dan… lalu…

Keranjang bercahaya, menyala, bocah beriringan, lampu menyala terpal biru, coklat, oranye kusam. Bocah memilih permainan, memilah mainan, pakaian, santapan di antara rumput, kelapa, senja, aroma parfum murahan Abege di gerbang puber. Milisi tradisi bersiaga, motor berjejer, di mana destar putih tadi pagi? Dan… lalu.. tong belum edan, masih sore, belum ramai.

Roda berputar, mesin menderu, dua buah benang berwarna putih melingkar di pergelangan tangan kanan, dipasang dalam dua hari yang berbeda, aku tak berubah, demikian juga mereka, mungkin juga kalian. Sebuah gelang kuning hitam melingkar di pergelangan kiri.

Senja mulai turun, serangga petang bersenandung nyaring. Serangga kecil melintas memburu lampu-lampu yang kian jelas, bersinar. Roda berputar, mendung menggantung, mesin menderu, dan… lalu… lalu… roda berputar, mesin menderu, senja menurun.

Garis putus-putus tergurat, menuntun menuju garis berliku tak berjeda, sebuah papan reklame berdiri, kosong, memuat karat, kosong, siapa di sana kemarin? Ke mana dia sekarang? Dan.. lalu… roda berputar,jalan bergelombang, mesin menderu, senja menurun, dan.. lalu…

Sebuah tanda dipasang, mengalihkan, melarang. Jalur baru harus dilalui, sebuah petunjuk, hari ini tak ada jalur biasa,tak ada ruas yang sama. Lampu kian jelas datang dari hadapan, tepat menyasar mata, menusuk. Serangga senja menyusup di antara benderang dan silau, menusuk, seolah mengingatkan betapa berbahayanya melihat. Dan lalu… mesin menderu, roda berputar, senja menurun.

Sebuah tugu memuat kata merdeka berwarna merah dan putih kusam berdebu, menandai, mengingatkan, menyakinkan bahwa kemerdekaan sudah di genggaman, sudah dirasakan, sudah dinikmati. Dan… lalu… roda menderu, mesin berputar, senja menurun.

Reklame berbaris, besar, “ayo ke sungai” mengajak bermain, tidak gratis, tidak, “ayo ke sungai, bermain,” tidak gratis, tidak. Saku diraba, tak cukup untuk masuk ke sungai, bermain. Dan… lalu…, mesin menderu, roda berputar, sungai mengalir, seja menurun.

Sebuah plat nama dipajang di atas, di bawah sungai mengalir tak peduli nama yang disematkan. Seoarang lelaki telanjang membasuh air sakral yang dipercikkan pagi tadi, sementara lelaki lain memuat sebuah jerigen penuh air ke dalam motornya. Plat nama berdiri, air mengalir, dua pria larut dalam lakunya. Dan.. lalu.. roda berputar, lampu menyala, mesin menderu, klakson berbunyi melintasi jembatan.

Berkas sinar kian jelas, kian cepat melintas. Sebuah pick-up putih memuat peralatan, berjejal, pemandu terselip diataranya. Air mengalir ke hilir tak cukup, tak cukup aman, tak cukup nyaman, bermain di sungai harus aman, harus nyaman. Mengalir ke hilir halus mengikuti panduan. Dan.. lalu.., roda berputar, sebuah pick-up berplat merah dihadapan, menyusuri garis yang enggan terjeda.

Dari depan seorang perempuan duduk di balik lelaki yang dipercayai untuk membawanya melaju. Sementara sebuah tangan mungil muncul dari hoodie belang pink, berusaha memeluk pinggang ibunya yang duduk di belakang sang ayah, pelan berjalan di hadapan, di belakang sebuah mobil SUV hitam mengkilap. Dan..lalu…, senja menurun, roda berputar, mesin menderu.

Perempuan muda duduk di depan gapura, menemani dua perempuan tua  yang ada  di hadapannnya, menunggu senja kian gelap, menunggu entah apa yang akan datang, lalu seorang lelaki duduk termangu di depan gapura yang lainnnya, memandang senja melintas begitu saja. Dan.lalu..senja turun, semakin  turun, roda berputar, semakin kencang, mesin semakin  menderu.

Asap terbang memotong jalan, menyeruak dari janur sisa-sisa doa yang membekap api. Asap,doa,terbang,samar,hilang dan api membakar kemudian. Dan…lalu… kerangka reklame berkarat, pohon perindang terkelupas, roda menderu, mesin berputar.

Merpati bergerombol, tanpa surat, merenggangkan otot, melemaskan sayap. Berputar di atas rumah empunya. Gemericik lonceng ditelan deru mesin, laju kendaraan, musik dari speaker di posko dengan pemuda telanjang dada merayakan harinya. merayakan hari di mana doa telah dikirim, (mungkin) sampai di langit bingung. Dan..lalu..musik semakin kencang, tubuh bergoyang, merpati semakin rendah.

Baliho-baliho caleg menjajakan diri di sepanjang jalan, gambar tampang mereka mendominasi, apa yang hendak mereka lakukan? Mereka bahkan tidak mengetahuinya. Sebuah pick-up hitam datang dari depan, memuat dua wanita tua berkebaya putih, berkulit gelap seperti senja yang kian pekat, berbincang setelah lelah menyiapkan segala sarana untuk hari yang telah ditunggu. Dan..lalu.. sorang gadis berkebaya kuning dengan kain hijau, berkulit putih berwajah bulat sebulat kaca mata yang dikenakannya menempelkan tubuhnya pada seorang lelaki yang hendak memboncengnya. Si lelaki sumbringah, dan..lalu.. mesin menderu, roda berputar, selamat petang, kau tak terselamatkan..

Awal malam, sebuah tanda mengawali sebuah tikungan, motor, mobil, berbaris, pria, wanita, berjejer, menatap kerlip dikejauhan. Restoran, tukang parkir, Baliho caleg, logo partai berserakan, menjijikkan. warung gedek dan gerobak berjajar, bakso, mangkok, es, 5000, sedotan, anak-anak, semak, remang, bangku kayu, spanduk kusam, pemandanan lampu kota bukan milik mereka. dan…lalu.. sebuah tugu bicara “Good Bye-thank you-see you” compang-camping. Kalimat untuk penikmat kerlip bukan untuk pengunjung gerobak bakso.

Jalan berliku,garis tengah tak putus-putus. Meliuk, menikung, menelikung, sebuah tugu raksasa di kiri, menanda batas yang tak dipedulikan gagak. Pertanda meninggalkan kota lalu masuk kota kemudian. Di kanan warung kosong, penjualnya sedang melanjutkan doa (mungkin) atau beristirahat setelah lelah berdoa sedari subuh.  Dan.. lalu.. Pohon nangka berkondom kantung plastik, kemana buah durian pergi?

Dan..lalu… terlewati, mesin berputar,roda menderu, garis putus-putus memberi tanda, menuntun, saatnya mendahului. Dan..lalu.. mesin menderu, roda berputar,pasar kosong, bangku teronggok di atas meja, semua sedang di ruang keluarga, melahap isi pasar, sisa doa.

Kerlip kendaraan semakin padat, medahului, melintasi, menunggalkan, menghadapi. Melambat, menyusul, klakson, lampu sign. Warung cepat saji, barisan orang menunggu, ngantri, sebuah paha, sebuah dada, sebuah sayap berbalut tepung dalam wajan, minyak mendidih, air membeku, sekepal nasi, sebotol teh, berbaris, menunggu, menanti, pesanan tiba. Dan… lalu… sisa doa tak laku, mesin menderu, roda berputar, gelap memekat, cahaya tegas.

Berkelit, menyelinap, menyusup, berhenti, lampu merah menyala. Menikung, kiri, kanan, lurus melaju, klakson, teriakan, cekikikan, baliho, markah jalan, dan.. lalu.. ruas mengecil, garis hilang, lampu merenggang, berhenti. Dan.. lalu.. sebuah kursi menunggu, sebuah meja kosong, sebotol air ditegak.

Sebuah layar ditatap, ucapan tindih menindih di dinding, tertumpuk, doa, harapan, jualan. “selamat Galungan & Kuningan”, “selamat Natal”, “Marry Christmas”, “jokowi”, “prabowo”, “ijin lokasi reklamasi” “susi puji astuti” dan.. lalu… Gubernur Bali ke mana? Dan.. lalu.. Gubernur Bali ke mana?

Ahhh… selamat hari raya; Galungan dan Natal 2018.

Tags: gaya hiduphari raya galunganNatal
L Taji

L Taji

Warga yang bangun kesiangan, ketinggalan kereta, tukang jalan, penikmat kopi, suasana dan keadaan.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra | Kematian Siapa Hari Ini?

by IGA Darma Putra
February 28, 2021
Batur
Esai

Batur, Suluh Ritual dan Pentingnya Imajinasi

Ketika tidak menyisakan ruang untuk perbedaan, tradisi sedang membangun benteng kematiannya sendiri. Cepat atau lambat itu akan terjadi. Tradisi yang ...

May 28, 2019
Wayan Redika, Aku Tetap Lebih Buruk, 2004. Charcoal on Paper, 50x70cm
Puisi

Achmad Hidayat Alsair# Lelaki Penantang, Rencana Malam Kencan

SELAMAT SIANG Sekarang aku ingin belajar cara menjadi jinak Percuma meliar jika liang kelaparan telah diisi Untuk apa pistol dan ...

February 2, 2018
Google
Esai

Gigi Berlubang, Jangan Tunggu Sakit!

Berbicara mengenai kesehatan secara umum, sejatinya tak bisa terlepas dari kesehatan gigi dan mulut. Namun, seringkali kesehatan gigi dan mulut ...

June 2, 2020
Esai

Operasi Sesar

Di masyarakat pedesaan atau masyarakat yang awam, istilah “operasi sesar” tidak dikenal. Diciptakan istilah tersendiri untuk, yaitu meprasi  atau mecokot. ...

July 3, 2019
Catatan Dua Tahun Pernikahan - Candra Puspita Dewi
Esai

“Nyerod” ke Desa dan “Culture Shock” yang Menyenangkan || Catatan 2 Tahun Pernikahan

Ini kisah suka-cinta dan suka-cita. Dua tahun lalu aku menjatuhkan pilihanku pada seorang lelaki baik. Dia berasal dari sebuah desa ...

December 21, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ilustrasi tatkala.co | Nuriarta
Khas

Nostalgia | Jalan-jalan Bawa Gelatik Pernah Ngetrend di Singaraja Tahun 1950-an

by tatkala
February 28, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Agus Phebi || Gambar: Nana Partha
Esai

Makepung, Penguasa dan Semangat Kegembiraan

by I Putu Agus Phebi Rosadi
February 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1415) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (341) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In