30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tarian Visual Heras: Tinta, Imajinasi dan Peradaban

Faisal KamandobatbyFaisal Kamandobat
September 24, 2018
inEsai
Tarian Visual Heras: Tinta, Imajinasi dan Peradaban

Foto-foto lukisan karya Bambang Heras

160
SHARES

SEBAGAI medium literasi dan artistik, tinta telah digunakan lebih dari dua milenium silam. Pada tinta, gagasan dan jiwa manusia diurai, disimpan dan dikembangkan secara terus menerus, mulai citra pada dinding gua, berjuta buku di hampir semua perpustakaan, hingga cetak biru gedung pencakar langit dan desain pesawat luar angkasa. Mengurai tinta, karenanya, tak ubahnya mengurai peradaban kita.

Di tengah lanskap besar itu, pengggunaan tinta dalam seni rupa kontemporer menarik untuk diperhatikan. Sedikit di antaranya dilakukan perupa Bambang Heras dalam pameran bertajuk Mangsimili: Trilateral Solo Art Exhibiton. Mangsimili berasal dari kata mangsi, artinya tinta (turunan dari kata India masi yang artinya tinta—bahan penulisan naskah sejak zaman kuno), sedang mili artinya mengalir. Sesuai judulnya, pameran Mangsimili menampilkan lukisan aliran tinta sebagai medium ekspresinya.

Pameran Mangsimili diselenggarakan secara kolosal dan estafet di tiga galeri sekaligus, yaitu Kiniko Art Room Sarang Building milik Jumaldi Alfi (2/4)2018), Plataran Djoko Pekik (17/4/2018) dan Studio Kalahan Heri Dono (2/5/2018), ketiganya di Yogyakarta. Di Sarang Building pameran menampilkan lukisan kertas hasil interaksi dan refleksi tentang manusia, flora dan fauna. Di Plataran Djoko Pekik, Heras berkesperimen melukis tinta di atas kanvas berskala besar. Sedang di Studio Kalahan, Heras menghadirkan karya eksperimental berupa lukisan perkakas rumah tangga dan performance art dengan dukungan musik, video dan tari.

Lukisan Bambang Heras

Pada masing-masing galeri, Heras melakukan presentasi secara interaktif dengan format yang disesuaikan dengan karakter galerinya. Dengan cara itu, karya-karyanya dapat menyatu dengan alam keruangan masing-masing galeri untuk selanjutnya menarik ekosistemnya ke dalam konsep dan aura yang ritawarkan karya-karyanya. Singkatnya, Heras berusaha mendefinisikan ruang secara emik (sesuai alam pikiran galeri) dan gradual (dari dalam dan perlahan-lahan), sehingga memudahkan publik memasuki lanskap imajinatif dalam karya-karyanya.

Aliran tinta dan imajinasi

Strategi Heras dalam merespon galeri ke dalam format dan tema tertentu tak jauh beda dengan cara kerja melukis dengan tinta. Karena sifatnya yang cair dan mudah kering, tinta amat sulit dikontrol dengan presisi sebagaimana cat minyak dan akrilik. Lelehan tinta pada tahap awal membentuk bercak yang kemudian direspon dengan sketsa dan drawing berupa objek figuratif tertentu, kemudian diguyur dan dipertegas lagi sehingga membentuk gradasi, tekstur dan dmensi.

Karena sifat materialnya itu, tinta bukan lagi semata medium melukis, tetapi juga subjek yang diajak berdialog oleh seniman. Dengan kata lain, Heras tidak hanya melukis dengan tinta tetapi “bersama” dengan tinta. Keduanya berkolaborasi demi mencapai kualitas estetika yang diinginkan. Metode tersebut merefleksikan kerja kreatif Mangsimili sebagai hasil dialog (bukan monolog) praktikal dan eksperiensial antara aspek kultural (gagasan atau konsep seniman) dengan natural (karakteristik material tinta, kertas dan kanvas) dengan seniman sebagai medium kreatornya.

Lukisan Bambang Heras

Terdapat dua konsekwensi dari mekanisme melukis seperti di atas. Pertama, konsekwensi teknis. Heras dituntut menggunakan berbagai teknik yang dilakukan baik secara simultan maupun sekuensial. Pada karya-karyanya dapat kita saksikan lelehan tinta di tahap awal, sketsa dari bentuk mula yang diinginkan, drawing yang mengembang di atasnya, lelehan dan garis lagi, demikian secara bertumpuk dan berjenjang sehingga merefleksikan berbagai tingkatan realitas dari objek yang digambarkan. Karakter lukisan tersebut seakan merefleksikan sedimentasi dari arkeologi bawah sadar umat manusia yang berlapis-lapis, dari imaji alam masa kini di lapisan muka hingga yang paling purba pada lapisan yang lebih dalam.

Kedua, konsekwensi konseptual. Mengingat karakteristik material dan teknik yang digunakan, dalam lukisan-lukisan Heras batas antara realitas (natural) dan imajinasi (kultural) tidak dapat dibedakan secara tegas. Keduanya saling membentuk dan melahirkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Heri Dono, hal tersebut tampak paling jelas dalam action painting di Studio Kalahan di mana Heras melukis pada kelir untuk merespons bayangan penari yang bergerak di baliknya. Di sana batas antara lukisan dan modelnya menjadi kesatuan karena memiliki peran yang sama besar dalam proses penciptaan karya seni.

Dialog imajinatif yang didukung aspek teknikal dan konseptual di atas telah cukup berhasil menghadirkan sintesa magis dan imajinatif sebagai hasil “dialog” seniman dengan beragam “kolaboratornya”: aneka satwa, flora, benda-benda dan manusia. Berbagai subjek sederhana itu, yang amat biasa kita saksikan sehari-hari, dapat hadir sebagai entitas yang menggugah dan penuh misteri: manusia yang lahir dari bongkahan batu, bunga lotus yang mekar di langit, ikan yang berkitar menembus gugusan kaktus, malaikat yang letih dan murung, juga lilin, meja, arca seorang dewi, serta ratusan figur imajiner lainnya.

Hasil “kolaborasi” Heras dengan tinta tersebut telah berhasil mewarnai realitas yang profan menjadi sakral dengan mentransendesnsi realitas material sehari-hari lewat tampilan berenjang, deformasi aneka figur dan komposisi yang tidak biasa. Dalam konteks masyarakat modern, usaha tersebut telah membantu menghadirkan realitas secara baru agar lebih mudah intim dengan ruang ruhani, sekaligus mengurangi alienasi manusia agar dapat kembali menjadi subjek sejarah yang saling memaknai satu sama lain. Dengan cara itu, produksi kultural dan spiritual berkembang secara signifikan, bukan hanya material seperti dalam kerja industrial.

 

Panggilan Peradaban

 

Apa yang dilakukan oleh Heras, pada akhirnya, akan berdialog dengan para seniman tinta di berbagai kawasan dan zaman, mulai seniman purba yang menggambar tatanan kosmis di dinding gua, para seniman realis Barat, juga para pelukis impresionis dan puitis Tiongkok. Dalam konteks ini, lukisan tinta tak lagi sebuah imajinasi visual yang menggetarkan, namun telah menjadi semacam “ajaran” atau “lelakon” hidup dari para seniman dan penikmatnya.

Di samping itu, usaha Heras juga dapat disandingkan dengan para pengguna tinta di luar tujuan visual seperti para penyalin naskah di berbagai scriptorium. Kerja mereka tak hanya menyimpan dan mengembangkan peradaban, tetapi juga menandai tranformasi dari budaya literal-visual dan pergeserannya dari kawasan satu ke kawasan lain serta zaman ke zaman sesuai putaran peradaban. Bahkan, fungsi tinta sebagai medium literasi dapat dikatakan lebih massif dan signifikan implikasinya terhadap kehidupan, yang pada aspek tertentu sering berbarengan dengan fungsi visualnya sebagaimana ilustrasi di tepian kitab-kitab klasik.

Lukisan Bambang Heras

Di balik peran besar tinta sebagai medium visual dan literasi itu juga terdapat kerja eksperimen para alkemis demi menghasilkan tinta berkualitas tinggi, dari bahan nabati bercampur logam yang diproses di masa Firaun, bahan nabati dan hewani di India dan Tiongkok, hingga eksperimen-eksperimen kimia tingkat lanjut di masa modern. Tidak sedikit para skriptografer dan seniman yang merangkap sebagai alkemis amatir dengan membuat tinta sendiri, terutama di tengah keterbatasan industri spesifik pada dahulu.

Di tengah berbagai ekspresi, fungsi dan inovasi “peradaban tinta” itulah karya-karya Heras menjadi mungkin untuk lahir, ditempatkan dan didialogkan. Di satu sisi, ia telah menawarkan sesuatu yang segar di tengah lanskap tersebut, namun di sisi lain masih terdapat “khazanah tinta” yang dapat direspons lebih lanjut. Jika karya-karyanya kali ini menarik untuk ditempatkan sebagai cenderamata untuk peradaban, bukan mustahil pada masa mendatang giliran gugusan peradaban yang akan ditempatkan oleh si seniman dalam karya-karyanya. (T)

Tags: Pameran Seni RuparesensiSeni Rupa
Previous Post

Hari-hari pada September yang Mengubah Dunia – Dan Anda Masih Begitu-begitu Saja?

Next Post

Provinsi Madura Swasta

Faisal Kamandobat

Faisal Kamandobat

kurator pameran; penyair dan peminat seni rupa, peneliti di Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities Universitas Indonesia (AWCPH-UI), Jakarta

Next Post
Provinsi Madura Swasta

Provinsi Madura Swasta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co