26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: Mursal Buyung

Foto: Mursal Buyung

Sekar Sumawur: Langit-Langit, Langit dan Lelangit

IGA Darma Putra by IGA Darma Putra
February 25, 2018
in Esai
18
SHARES

DI langit yang biru tidak ada bintang. Tidak juga ada binatang. Di sana hanya ada awan-awan. Menggumpal seperti bulu domba yang bisa dilihat di televisi. Domba-domba awan itu tidak pernah saya hitung jumlahnya. Sebab saya belum ingin tidur di hari yang sedikit cerah. Menghitung domba konon bisa membuat mata cepat ngantuk.

Di langit tidak ada mendung. Matahari baru terbit ketika tulisan ini mulai saya ketik. Ayam-ayam tetangga berkokok. Tiba-tiba saya teringat cerita Pan Balang Tamak. Ceritanya pada suatu hari, seluruh masyarakat desa akan ngayah membersihkan lingkungan Banjar yang mulai kotor.

Tidak dijelaskan kenapa lingkungan Banjar itu kotor, tapi pikiran saya tidak bisa dikendalikan untuk tidak membayang-bayangkan bahwa kotornya karena got-got yang mampet. Lalu bayangan lain datang lagi, yang kotor bukan hanya lingkungan dalam arti tempat tinggal tapi juga cara-caranya hidup.

Apa hubungan Pan Balang Tamak dan ayam? Menurut ceritanya, bersih-bersih akan dimulai ketika ayam sudah turun dari sangkarnya. Maksudnya, kegiatan itu dimulai pada pagi hari. Saat semua orang sudah mulai bersih-bersih, di Banjar, jalan, seputaran pura, Pan Balang Tamak tidak kunjung datang. Bukan karena lupa dia tidak datang, tapi karena ayam miliknya turun saat hari sudah menjelang sore.

Begitulah sepotong cerita Pan Balang Tamak. Berapa kali pun saya mengingatnya, saya tetap heran dengan cara pikir semacam itu. Sambil terheran-heran, saya juga tersenyum. Ada lagi episode lain dari Pan Balang Tamak, yang konon makan kotoran anjing. Tapi tidak saat ini cerita itu hendak saya ceritakan kembali. Nanti saja.

Saat ini saya sedang sibuk menyibuk-nyibukkan diri melihat langit, yang sebentar lagi harus saya tinggalkan. Meninggalkan langit di atas sana untuk masuk ke dalam kamar. Sampai di dalam kamar, bayangan langit tadi masih bisa saya lihat. Konon menurut shastra tentang ingatan, wajar adanya setelah melihat sesuatu, ada sisa-sisa yang masih tersisa. Begitu pula setelah makan, ada rasa yang tertinggal. Maksud saya rasa makanan, bukan yang lain.

Dari dalam kamar, langit tidak bisa dilihat dengan kedua mata yang melekat di kepala. Di atas kepala hanya ada langit-langit. Langit-langit kamar saya, terbuat dari bedeg. Bedeg itu terbuat dari kulit bambu yang dianyam. Anyaman itu jika diperhatikan garis per garis, membuat kepala pusing. Sama pusingnya ketika terjebak di jalanan yang macet, entah karena ada Pejabat Negara yang akan melintas, karena ada Upacara Agama, atau karena ada orang yang jatuh dari motornya.

Dahulu, ketika saya masih sedikit lebih kecil dari sekarang, yang membuat macet setahu saya adalah Si Komo Lewat. Tapi sampai sekarang pun, saya tidak tahu, Si Komo itu makhluk apa.

Setelah melihat langit-langit yang membuat pusing itu, saya pejamkan mata. Sisa-sisa pengelihatan tadi masih bisa saya lihat. Makin lama, sisa-sisa itu coba saya tinggalkan. Bukannya terbebas dari apa yang hendak saya tinggalkan, ingatan malah mengingat-ingat kata langit-langit. Maka teringatlah saya dengan salah satu bagian tubuh. Bagian tubuh itu ada di dalam mulut, tepatnya di atas lidah, namanya juga langit-langit. Saya kaget sendiri, membayangkan ada langit-langit di dalam tubuh.

Setelah mengingat langit-langit, saya memikirkan kembali, kata apa lagi yang berhubungan dengan langit dan langit-langit. Maka teringatlah saya dengan kata Lelangit. Lelangit adalah sebutan lain untuk leluhur.

Di Bali, shastra tentang leluhur selalu saja mencengangkan. Diceritakanlah bahwa leluhur itu begini dan begitu. Begini dan begitunya leluhur, semacam cerita bahwa leluhur berasal dari yoga para Mpu, Dang Hyang, Resi, dan seterusnya. Karena berasal dari yoga para guru itu, maka guru-guru itu menjadi leluhur. Karena membaca, mendengar lalu merenung-renungkan cerita tentang kehebatan leluhur, maka kebanyakan orang akan terkagum-kagum.

Maka dicarinyalah persamaan-persamaan antara keluarganya, tetangganya, temannya, dan seterusnya. Dicarinya pula perbedaan-perbedaan yang membedakan dirinya dengan orang yang konon berasal dari lain leluhur.

Setelah memikirkan itu, tiba-tiba pikiran saya yang macet. Mungkin Si Komo sedang lewat di kepala saya. Tunggulah sampai dia benar-benar lewat, dan pikiran tidak macet lagi memikirkan persamaan dan perbedaan. (T)

Tags: alamkemanusiaanrenungan
IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Kilas

Penyanyi Ope Menggemakan Indonesia Kuat

Di mata seorang musisi, pandemic Covdi-19 ini justru mampu mendatangkan inspirasi untuk berkarya. Tak terkecuali Ope (31). Pria asal klungkung ...

May 5, 2020
-Mengarungi Perairan Komodo [Foto: IK Gde Subagia]
Perjalanan

Melawat ke Flores [3] : Masih di Perairan Komodo

Baca juga: Melawat ke Flores : Perjalanan Dimulai Dari Labuan BajoMelawat ke Flores : Mengarungi Perairan Komodo Saya masih ...

February 12, 2020
Opini

Pilkada Buleleng: Drama Pendaftaran – PASS Kolosal, SURYA Misterius

MARILAH kita tonton proses Pilkada sebagai sebuah seni pertunjukan drama. Kita mulai dari prosesi pendaftaran pasangan calon kepala daerah ke ...

February 2, 2018
ILustari tatkala.co | Nana Partha
Esai

Tubuh Tanpa Makan

Bukan tanpa alasan jika Bhagawan Wararuci menyebut ucapan Bhagawan Byasa ada pada setiap ajaran. Baginya, ajaran Bhagawan Byasa seperti cahaya ...

May 26, 2020
Ilustrasi: Robin
Esai

Taktik “Godel” Hindari Serudukan “Banteng” – Analisa Galau Pilkada Buleleng

PETA politik Buleleng terus bergulir mengikuti hasil teropong BMKG (Balian Meneropong Kandidat Galau) terkini. Kegalauan akan kotak kosong yang mengoyak ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dedek Surya Mahadipa
Esai

Cerita-Cerita Biasa dan Tak Biasa Semasa Pandemi

by Dedek Surya Mahadipa
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1412) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In