31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tahukah Kau, Tahun Baru di Bali Sebenarnya Dipercepat 1 Jam? Begini Ceritanya…

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inEsai

Foto: Supartika

219
SHARES

 

WAKTU itu, menjelang Tahun Baru 1988, saya kelas tiga SMA, suntuk-khusyuk menonton TVRI, satu-satunya stasiun televisi saat itu, yang sedang menyajikan acara pergantian tahun di berbagai wilayah. Untuk ukuran anak muda desa yang kurang hiburan seperti saya saat itu, acara artis nyanyi-nyayi dan sorak-sorak menyambut tahun baru di TV adalah hiburan paling menghibur.

Belum ada kembang api gede-gede, dan TV hanya menyajika orang bernyanyi dan berbicara kangin-kauh. Tapi kami (saya dan teman-teman sebaya) setia di depan TV hitam putih 14 inci di rumah paman saya sembari menunggu detik-detik pergantian tahun.

Belum banyak acara putar musik sambil mabuk di tepi jalan, tentu karena sistem sound alias sound system belum secanggih dan segampang pada zaman sekarang. Paling beberapa orang duduk di tepi jalan, dan ngobrooooool sampai pagi. Mungkin dengan kacang rebus atau kwaci bunga matahari.

Namun saat itu, penyambutan Tahun Baru 1988 sangatlah istimewa, bagi saya, tentu juga bagi seluruh warga Pulau Bali. Karena berdasar keputusan pemerintah saat itu, khusus untuk Bali, Tahun Baru 1988 dipercepat satu jam dari tahun-tahun sebelumnya.

Artinya, dari tahun 1987 ke tahun 1988, Bali “kehilangan waktu” selama satu jam. Bisa dipastikan di Bali tidak ada orang yang tercatat lahir pada 31 Desember 1987 pukul 23.00 sampai dengan pukul 23.59. Tidak ada. Jika tak percaya coba cek catatan kelahiran orang-orang Bali yang lahir 31 Desember 1987. Karena tanggal 31 Desember 1987 itu Bali “kehilangan waktu” mulai pukul .23.00 hingga pukul 23.59.

Kenapa begitu? Sebentar, pelan-pelan mari saya jelaskan (berdasarkan beberapa ingatan dan sumber-sumber yang terbatas). Pelan-pelan, karena pengetahuan saya soal perhitungan waktu dan seluk-beluknya tidaklah begitu paten.

Perubahan Pembagian Waktu di Indonesia

Sebelum tahun 1988, Bali masuk dalam wilayah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Namun dengan sejumlah alasan, Presiden mengeluarkan Kepres RI No. 41 tahun 1987 tentang perubahan pembagian waktu di Indonesia. Kepres itu berlaku mulai tanggal 1 Januari 1988 jam 00 WIB.

Dalam Kepres itu antara lain disebutkan Bali yang sebelumnya berada di wilayah WIB berpindah ke Wilayah Indonesia Bagian Tengah (WITA).

Sebelum terbit Kepres RI No. 41 tahun 1987 terbit, pembagian waktunya adalah:

  1. Waktu Indonesia Barat meliputi daerah – daerah Tingkat I dan Istimewa di Sumatera, Jawa, Madura dan Bali denganwaktu tolok GMT+07.00 jam dan derajat tolok 105=C3=82=C2=B0 BT.
  2. Waktu Indonesia Tengah meliputi daerah – daerah Tingkat I di Kalimanatan, Sulawesi dan Nusa Ternggara dengan waktu tolok GMT+08.00 jam dan derajat tolok 120=C3=82=C2=B0 BT.
  3. Waktu Indonesia Timur meliputi daerah – daerah Tingkat I di Maluku dan Irian Jaya dengan waktu tolok GMT+09.00 jam dan derajat tolok 135=C3=82=C2=B0 BT.

Lalu, dengan sejumlah alasan, pembagian waktu itu dianggap sudah tidak tepat. Misalnya, kota Pontianak (Kalimantan Barat) dan kota Tegal (Jawa Tengah) terletak pada bujur yang sama, namun masing-masing berada di wilayah waktu yang berbeda. Pontianak masuk WITA dan Tegal masuk WIB. Demikian pula dengan Bali yang saat itu masuk wilayah WIB dan Banjarmasin masuk WITA. Padahal keduanya berada pada bujur yang sama.

Dengan pertimbangan itulah Kepres terbit yang antara lain mengubah pembagian waktu untuk Bali yang sebelumnya masuk WIB digeser ke WITA sesuai dengan posisi bujurnya.

Rincian lengkapnya sebagai berikut:

  1. WIB mengikuti waktu pada bujur 105 derajat BT. Daerahnya meliputi Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WIB dihitung tujuh jam lebih cepat dari GMT (Greenwich Mean Time, yaitu waktu matahari baku pada garis bujur 00).
  1. Waktu Indonesia Tengah (WITA) mengikuti waktu pada garis bujur 120 derajat BT, yang meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. WITA dihitung delapan jam lebih cepat dari GMT.
  2. Waktu Indonesia Timur (WIT) mengikuti garis bujur 1350 BT, meliputi Kepulauan Maluku dan Irian Jaya. WIT dihitung sembilan jam lebih cepat dari GMT.

Ramai-ramai Memutar Jarum Jam

Beberapa dari kami (para anak muda desa ini) waktu itu sudah banyak yang menggunakan jam tangan. Tujuannya lebih banyak untuk gaya, bukan untuk kepentingan tahu akan waktu. Karena nyatanya pakai jam tangan pun kami biasa telat masuk kelas atau telat ikut upacara bendera pada hari Senin.

Saat itu, jam tangan memang termasuk barang mewah (berapa pun harganya), tentu karena barang itu dianggap berguna, salah satunya bisa dipakai menarik perhatian gadis-gadis idaman.

Nah, pada saat menyambut Tahun Baru 1988 itu, saya dan teman-teman bersiap memutar jarum jam ketika jarum menjelang masuk pada angka 11.00 malam. Ketika jarum menunjuk angka 11.00 jarum langsung diputar ke angka 12.00. Dengan begitu, Bali sah masuk ke Tahun Baru 1988, lebih cepat satu jam dari tahun-tahun sebelumnya.

Begitu seterusnya. Jika sebelumnya perayaan detik-detik Tahun Baru sama dengan tetangga di Jawa, maka sejak 1988 Tahun Baru dipercepat satu jam menjadi sama dengan tetangga di Lombok. (T)

Tags: balitahun baruwaktu
Previous Post

Kaleidoskop Mahasiswa “Pejuang Taliban”: Akhirnya Lulus Juga!

Next Post

Sambut Matahari 2018: Mabuk? Muntahkanlah Segala Pilu Tahun Lalu

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Sambut Matahari 2018: Mabuk? Muntahkanlah Segala Pilu Tahun Lalu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co