10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sukarno, Gus Dur, Jokowi, dan Punakawan Unfriend dalam Karya Rupa Butet

Edo Hary PurnawanbyEdo Hary Purnawan
February 2, 2018
inUlasan

Foto: Edo

18
SHARES

 

BUKAN Butet Kertaredjasa namanya jika ia tak tersenyum dengan bibir khasnya, sekaligus membuat orang lain tersenyum, bahkan ngakak. Kita sejak lama bisa melihat pembuktiannya di panggung monolog. Naskah monolog yang penuh satir, dengan sentilan sana-sini, selalu membuat bibir kebanyak orang tersenyum, dan telinga sebagian orang panas.

Pembuktian lain bisa dilihat di panggung lain. Yakni panggung seni rupa. Di panggung itu ia menggunakan kekuatan rupa untuk menggelitik sisi humor kita, mungkin tak membuat sampai membuat kita tertawa, namun jauh di dalam hati, rasa kemanusiaan kita bisa “tersinggung”, tapi tak bisa berbuat apa-apa, lalu hanya bisa tersenyum saja.

Butet Kertaradjasa bersama karyanya

Raja Monolog itu memang jarang terdengar di dunia seni rupa. Tapi dalam pameran seni rupa, di Galeri Nasional Indonesia, 12 Desember 2017, ia membuktikan bahwa “tukang kata” itu punya jejak di jalan rupa. Butet melakukan pameran tunggal bertajuk Goro-Goro Bhineka.

Karyanya ini gabungan dari berbagai unsur seni rupa, mulai dari seni kriya, seni keramik, dan lukisan, yang dikonsep untuk ruangan, tetapi mengandung makna filosofi tinggi apalagi dikaitkan dengan adiluhung seni-budaya Jawa.

Karya rupa yang dipamerkan memang menampilkan kesan lucu dan tampak komikal. Seperti biasa ditunjukkan dalam seni monolog, Butet seperti ingin bebas berekspresi, tanpa aturan yang membatasi setiap karyanya. Kritik kehidupan sosial dan politik di negeri ini, tampak dari 138 karya seni, yang sudah ia garap sejak 2015.

Seperti karyanya yang bertajuk Panah Kawan Unfriend, mengingatkan kita pada punakawan dalam kebudayaan Jawa. Dari judulnya saja kita bisa bisa dibuat menyungging senyum. Itu judul adalah gabungan dari bahasa plus makna yang terkesan amat Indonesia dan bahasa plus makna yang berkembang di zaman global-digital saat ini.

Apalagi kemudian melihat karyanya, maka kita bisa mendapatkan berbagai wacana pemikiran tentang punakawan masa lalu (masyarakat bawah) yang kini menjadi sekaligus membuat goro-goro di dunia nyata dan dunia maya (media sosial).

Sosok empat pembantu ksatria Pandawa (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) itu terlukis di piringan keramik pecah. Mereka juga ditampilkan terpisah. Padahal Panakawan, dalam pewayangan Jawa selalu tampil bersama. Punakawan dikenal sebagai kelompok penebar humor untuk mencairkan suasana. Namun di samping itu, para panakawan berperan penting sebagai penasihat nonformal sang majikan.

“Ya melalui media wayang punakawan, itu adalah presentasi dari wong cilik yang terpecah pecah keramiknya, itu saya judulin Panah Kawan Unfriend,. jadi bayangkan hari ini adalah lapis gress road itu para panah kawan Indonesia itu sedang saling unfriend hanya gara-gara kecurigaan, gara-gara pilkada. Itu kan suatu ironi, padahal sebenarnya itu adalah kekayaan kita.” ungkap Butet Kertaredjasa.

Yang menarik, Butet juga menggambar Bung Karno, Jokowi dan Gusdur. Mereka adalah tokoh-tokoh yang Butet kagumi. Meski sebagai bapak bangsa yang dikagumi dan dihormati, tokoh-tokoh kita itu digambarkan dengan sanat serius untuk memberi renungan yang luar biasa tentang negeri yang mulai lucu ini.

Lucu, mungkin memang harus dibangun mulai dari tatapan penuh keseriusan. Lalu dari situ bisa hadir gelak tawa untuk penjuru negeri. Mungkin bisa disebut satir. Tapi yang jelas sangat terasa ini ada pesan kocak yang ingin disampaikan oleh Butet si pembuat karya.

Sosok Sukarno dan Jokowi dalam karya Butet

Sosok Soekarno sang proklamator yang kerap menyerukan semangat anti perpecahan digambar agak serius, sehingga memberi bayangan pada kita tentang sejarah panjang yang dibangun dengan rumit. Lalu bersanding dengan sosok Jokowi yang selalu terlihat dengan wajah tawa. Mungkin menggambarkan keriangan membangun Indonesia yang sudah merdeka ini.

Ada sejumlah tulisan penuh pesan dalam karya-karyanya. Misalnya dalam karya yang menggambarkan Sukarno dan Jokowi di situ tampak tulisan bahasa Jawa. “Kebo nyusu gudel nyusu kebo”. Itu membuat kita tergelitik. Mungkin ini maksudnya jaman sekarang adalah zaman bolak-balik. Zaman dulu orang tua dihormati, sekarang orang tua yang harus menghormati anak.

“Iya saya pilih, saya seleksi yang saya yakini mereka mereka inilah orang orang baik, mereka inilah yang saya pikir bersungguh sungguh untuk mewujudkan mimpi kebhinekaan itu.” Kata Butet tentang tokoh-tokoh penting dalam karyanya itu.

Jejak Butet Kertaredjasa untuk peduli pada seni rupa, menginspirasi para penggiat seni. Khususnya generasi muda. “Mas Butet, beliau adalah tokoh seni rupa yang hebat. Ya dia ada mengalir dari bapaknya, Bagong Kussudiardja. Mungkin karena kesibukannya ya jadi belum sempat berpameran. Tapi di luar, dia selalu berkarya terus.” ungkap seniman seni rupa Handoyo Murti, yang turut hadir menikmati isi galeri.

Pameran tunggal Butet ini seperti mengajak para penikmatnya untuk menguji pencapaian, dalam mengartikan sebuah pemikiran lewat jalan seni rupa. (T)

Tags: Bung KarnoGus DurjawaJokowiPameran Seni RupaSeni KriyaSeni Rupa
Previous Post

Menyoal Metode Uji Kompetensi Wartawan Indonesia

Next Post

Trotoar dan Hal Remeh yang Terasa Hilang – Cerita Kecil dari Desa Wisata

Edo Hary Purnawan

Edo Hary Purnawan

Lahir di Pontianak, sempat merantau ke Jakarta, Surabaya, Bali, dan kini terdampar kembali di Jakarta. Menjadi video jurnalis di sebuah stasiun TV nasional sembari giat belajar menulis

Next Post

Trotoar dan Hal Remeh yang Terasa Hilang – Cerita Kecil dari Desa Wisata

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co