11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mangku Nuarsa & Reduksi Fenomenologis atas Label Manja Pengungsi Gunung Agung

Putu Suweka Oka SugihartabyPutu Suweka Oka Sugiharta
February 2, 2018
inEsai

Mangku Nengah Nuarsa di pos pengungsian Gunung Agung

59
SHARES

 

BEBERAPA bulan selepas Gunung Agung menyandang status awas untuk kedua kalinya, merebaklah berbagai diskursus tentang citra malas atau manja para pengungsi yang mendiami posko-posko pengungsian di sejumlah wilayah di Bali. Kabarnya ada oknum pengungsi yang asik bersolek atau bahkan berjudi ketika para relawan memberikan pelayanannya dengan sepenuh hati.

Isu semacam itu, sebagaimana diberitakan di media masaa, belakangan bahkan dilegitimasi oleh seorang pemimpin daerah di Bali dengan menyatakan pengungsi agak manja. Tentu saja pandangan-pandangan semacam itu sangat berbahaya, karena pandangan semacam itu telah ikut mengobstruksi citra pengungsi yang tidak berwatak pemalas.

Pemberian label haruslah didasarkan pada pengalaman holistic ‘sejauh yang diberikan’, tidak dapat mengandalkan segelintir gejala saja dalam memadatkan konklusi. Terlebih fenomena kemanusiaan yang substansinya berkaitan dengan eksistensi rasa yang bertengger pada masing-masing insan.

Generalisasi atas citra kemalasan yang terlanjur dilekatkan kepada para pengungsi akan tampak majir ketika melihat semangat Mangku Nengah Nuarsa, pengungsi asal Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem. Keberadaan Mangku Nuarsa tampak janggal di antara para Relawan yang memberikan pelayanan di Posko Logistik UPT Pertanian Kecamatan Rendang.

Tubuhnya yang ringkih nampak jauh bebeda dengan para relawan yang usianya jauh lebih muda serta tampak kekar. Pakaiannyapun terlihat lebih lusuh dari orang-orang di sekitarnya. Nuarsa memang korban namun hal itu tidak membuatnya hanya bertepekur dalam kelembaman. Tanpa dimintapun Nuarsa ikut mengangkut logistik yang dicurahkan para donatur.

Di usianya yang menginjak 79 tahun tentu saja tidak begitu banyak barang yang diangkutnya. Nafasnya mulai terengah sehabis memindahkan beberapa barang, keadaan itu diperparah lagi dengan riwayat gangguan paru-paru yang telah lama diidapnya namun yang terpenting bukanlah seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikannya.

Suatu hal yang jauh lebih krusial adalah semangat Nuarsa mampu mengantarkan kita kepada pernanangan yang lebih luas dari sekadar melekatkan citra malas kepada para pengungsi tetapi miskin resolusi guna meranjingkan para pengungsi untuk tetap berinovasi di lokasi-lokasi pengungsian.

Nuarsa 1963

Nuarsa telah mengabdikan dirinya dalam diam ketika letusan Gunung Agung tahun 1963. Saat itu dia telah berusia 25 tahun dan bekerja tanpa pamrih sebagai petugas keamanan untuk mengamankan desanya yang telah kosong ditinggal mengungsi oleh penghuni-penghuninya.

Setelah gejolak Gunung Agung mereda, Nuarsa beserta keluarganya sempat bertransmigrasi ke Lampung, namun hanya 5 tahun saja ia bertahan di daerah transmigran. Bukan karena malas melainkan kedua orangtuanya yang telah lanjut usia berkeinginan meninggal di Bali, tidak mau dijemput ajal di daerah yang bukan tempat kelahirannya.

Benar saja setelah 40 hati tiba di Bali ibunya meninggal dunia yang kemudian disusul sang ayah. Nuarsa yang memiliki 5 orang anak bukanlah pengungsi dengan kondisi ekonomi yang berada sehingga bisa berleha-leha. Sebelum Gunung Agung memperlihatkan tanda-tanda kebangkitannya Nuarsa hanya menggantungkan hidupnya dari pekerjaan beternak sapi hasil ngadas.

Oleh karenanya tentu tidak banyak tabungan yang dimilikinya terlebih di lokasi pengungsian dia tidak mempunyai sumber pendapatan apapun. “Setiap orang dapat beras dua kilo. Sebutir telur untuk empat hari”, demikian ucapnya di tenda tidurnya.

Hebatnya, Nuarsa tetap bersemangat untuk melakukan pelayanan, padahal sebagian pengungsi yang kehilangan optimisme berpikir bahwa dirinyalah yang harus dilayani dalam kondisi seperti itu. Ketika beberapa relawan yang menaruh empati menanyakan bahan bakar semangatnya yang tiada pupus itu Nuarsa hanya menjawab, “Biar otot-otot saya tidak kaku. Ketika kerigat keluar saya jadi lebih sehat”.

Jawaban yang tampak sederhana itu bukanlah sesuatu yang biasa namun menampakkan esensi dari niskama karma (kerja tanpa pamrih). Nuarsa yang juga dipanggil Mangku karena telah diwinten benar-benar dapat menstimulus tegaknya pilar apodiktis. Tiap mata yang sempat menyaksikan semangatnya akan menjadi yakin bila pengungsi-pengungsi Gunung Agung dapat diberdayakan seara holistik bahkan lebih berdaya dari sebelum mengungsi.

Bila Nuarsa yang telah renta dan tidak mengenyam pendidikan tinggi masih menjaga tungku asanya. Lalu bagaimana mungkin insan-insan yang lebih muda, berbadan lebih kekar, berpendidikan lebih tinggi, lebih berada dan seabreg kelebihan lainnya dibiarkan menjadi malas karena khawatir kehilangan masa depannya?

Menelisik keseharian Nuarsa akan menjadikan kita lebih mawas untuk melihat mutiara-mutiara terselip dalam fenomena yang diasumsikan sebagai bencana. Kita juga dapat belajar bahwa rasa takut terhadap bencana dapat ditawar dengan saling melayani, bukan saling mengharapkan pelayanan.

Pengungsi, donator, relawan, pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya dapat melakukan otokritik bukan saling menyalahkan dalam meretas solusi. Meniru laku Nuarsa yang lebih memilih terus bekerja daripada sibuk memamerihkan pekerjaannya. (T)

Tags: erupsiGunung AgungkarangasemKlungkungpengungsi
Previous Post

“Nasi Blabar” di Pacung: “Banjir Nasi” dan Makan Bersama Jelang Nyepi Adat

Next Post

“Muara Senja”, Lewat Musik Menebarkan Aura Lembongan ke Luar Pulau

Putu Suweka Oka Sugiharta

Putu Suweka Oka Sugiharta

Nama lengkapnya I Putu Suweka Oka Sugiharta, S.Pd.H.,M.Pd.,CH.,CHt. Lahir dan tinggal di Nongan, Rendang, Karangasem. Kini menjadi dosen dan terus melakukan kegiatan menulis di berbagai media

Next Post

“Muara Senja”, Lewat Musik Menebarkan Aura Lembongan ke Luar Pulau

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co