BIDIKMISI merupakan sebuah bantuan yang diberikan kepada para mahasiswa yang keadaan ekonominya masih dikatakan dalam serba kekurangan baik dari segi pola makan, tempat tinggalnya dan kehidupan sehari-hari yang dijalaninya. Di sisi lain, bisa dikatakan mahasiswa penerima bidikmisi adalah mahasiswa yang mempunyai segudang prestasi, baik prestasi individu maupun prestasi kelompok.
Analisanya, para pengejar bidikmisi paling banyak sebuah kelompok yang mempunyai cita-cita yang menjulang tinnggi, agar nantinya dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan dapat pula mengubah derajat hidup keluarga menjadi lebih mapan.
Bidikmisi ini bukan hanya populer di kalangan mahasiswa semata, melainkan juga siswa dan siswi kelas 3 SMA. Mengapa demikian? Karena mereka berlomba-lomba untuk mengikuti pendaftaran online melaui jalur SNMPTN atau jalur undangan. Di sana pulalah mereka juga tidak ketinggalan dengan mendaftar sebagai pelamar calon mahasiswa bidikmisi.
Siswa itu akan mengikuti prosedur yang ada, melengkapi segala persyaratan. Iya, walau yang harus dilengkapi dan dikerjakan untuk bisa memenuhi syarat itu sangatlah banyak, namun mereka tak patah arang. Bagi mereka, untuk mendapatkan bidikmisi memang harus diawali dengan langkah yang disiplin.
Ibarat sebuah mutiara berada di lautan lumpur, mereka mencari mutiara tersebut hingga sampai benar-benar dapat. Pengorbanan yang sungguh mulia dengan cara susah payah dan memang benar-benar berusaha.
Bayangkan, seorang calon mahasiswa miskin yang awalnya merasa bahwa bangku perkuliahan adalah mustahil baginya, tentu amat senang jika bangku perkuliahan itu akhirnya bisa diraih dengan perjuangan yang amat berat.
Bayangkan, ketika sebuah gedung besar seakan membatasi mahasiswa miskin untuk mengejar cita-cita, perjuangan seorang tamatan SMA miskin untuk bisa masuk ke dalam gedung itu tentu sebuah perjuangan yang layak diberi nilai tinggi
Hal ini memang terbukti, bahwa bidikmisi memang benar-benar terbukti menyemangatkan pemuda negeri untuk meraih prestasi dan pendidikan tinggi dikemudian hari. Setelah ia berada diperguruan tinggi sebagai penerima mahasiswa bidikmisi, tinggal menunggu beberapa bulan, uang akan datang dan jatuh di tangan. Di sanalah kebahagian yang tiada batasnya.
Namun, uang bidikmisi terkadang tak cukup bagi mahasiswa yang jarang meminta kiriman duit pada orang tuanya. Sebab, mereka mengandalkan uang bidikmisinya untuk membayar kebutuhan sehari-harinya.
Bagaimana tidak? Ia harus membayar uang iuran entah di kelas, jurusan dan fakultas. Bahkan pula uang bidikmisi tersebut tak hanya diperuntukkan bagi kebutuhan kampus saja, ada juga uangnya dihabiskan untuk membayar kos-kosan demi kelangsungan hidupnya.
Namun juga, di sisi yang berbeda, ada beberapa mahasiwa yang uang bidikmisinya digunakan untuk berofya-foya. Sungguh hal ini yang tidak diinginkan oleh pemerintah. Uang bidikmisi yang semestinya digunakan sebagai bekal kehidupannya, entah hilang ke mana. Hal ini memang yang tidak diinginkan oleh pemerintah.
Akan tetapi, keluhan para mahasiswa terhadap pemerintah masih sangat banyak. Salah satu keluhannya ialah pencairan dana bidikmisi yang kerap tertunda. Mahasiswa yang sudah tidak ada pegangan uang lagi terkadang kesal pada pemerintah, geram dan ingin rasanya menangis dan berteriak.
Iya, lumrah karena dalam keadaan sulit dan tertekan setiap mahasiswa psikologisnya berbeda. Masalah pencairan dana yang telat merupakan momok kegelisahan. Pemerintah seharusnya dapat mencairkan dengan tepat waktu, pencairan inilah yang sangat penting mengingat mahasiswa bidikmisi adalah mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dan pencairan dana tersebut sangat dibutuhkan untuk proses perkuliahan.
Semoga ke depannya tidak ada kegundahan dialami oleh para mahasiswa sehingga nantinya mahasiswa bidikmisi menjadi pemuda harapan bangsa, melakukan aktivitasnya demi sebagaimana mereka lakukan dalam proses menuju pencapaian yang baik, sehingga nantinya pula dapat dikatakan mahasiwa yang intilektual yang mampu memutuskan rantai kemiskinan di bangsanya maupun di masyarakat kampung halamannya.
Untuk itulah, mahasiswa penerima bidikmisi lebih semangat lagi mengejar cita-cita serta pintar-pintarlah dalam mengelola pendanaan uang bidikmisi. Melaju terus walau dengan kerterbasan ekonomi bukan penghalang lagi untuk meraih mimpi dikemudian hari. (T)