10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pemetaan dan Kota Pusaka (Denpasar) yang Dilematis – Antara Bertahan atau Berubah…

Dewa Purwita SukahetbyDewa Purwita Sukahet
February 2, 2018
inOpini

Pemrajan Griya Bajing Kesiman, Denpasar. (Dokumentasi Nglesir Visual 2017)

154
SHARES

 

BELAKANGAN ini di media sosial seolah beramai-ramai ada postingan tentang bangunan pura yang memiliki arsitektur klasik sedang direnovasi, walaupun tidak seramai postingan kejadian kemanusiaan di negara tetangga, pasca diunggahnya foto renovasi dan foto sebelum renovasi bangunan lama itu cukup masif kemudian kita jumpai hastag #savepuratua beserta foto-foto pura tua yang masih bertahan.

Sontak saja, kejadian ini menjadi hangat di kalangan mereka yang ngeh dan peduli dengan situs-situs tua maupun klasik karena dianggap adanya pemusnahan narasi sejarah. Narasi sejarah terletak pada bangunan-bangunan itu, ada juga yang menyebutkan terselip di beberapa relief, ada juga yang menyatakan tersembunyi dalam ragam simbol ornamen penghias dan harus dibaca dengan metode khusus agar mampu menyingkap misteri jejak leluhur nan adiluhung.

Kopi baru saja saya seduh, sambil membuka-buka media sosial lagi dan rokok baru saja saya bakar. Tiba-tiba kenangan saya terbawa ke beberapa bulan lalu sewaktu saya menghadiri pertemuan tentang pemantapan dewan Denpasar sebagai Kota Pusaka di Bali Hotel jalan Vetran Denpasar. Yang hadir adalah para dedengkot pemikir, pelaksana, budayawan, akademisi, bahkan anggota dewan yang terhormat yang entah memang benar mengerti dan paham tentang materi atau… ah sudahlah, saya tidak boleh seuudzon.

Dalam kertas yang diberikan waktu itu berisikan ragam materi tentang kosepsi kota pusaka, jaringan kota pusaka, dampak kedepan, hal-hal yang menghambat terbentuknya kota pusaka dan agak seram memang namun gagah sekali. Adapun pusaka dalam KBBI dijelaskan sebagai “harta peninggalan, harta warisan; benda yang diturunkan dari nenek moyang”. Dalam konteks kota pusaka dijelaskan sebagai kota atau kabupaten yang memiliki Keunggulan Nilai Nasional (KNN) rajutan berbagai pusaka dan memiliki rencana induk pelestarian kota pusaka dan pengelolaan pelestarian dalam KNN, penjelasan itu dikutip dari Piagam Pelestarian Kota Pusaka Indonesia 2013.

Sub materi dari kota pusaka dalam materi tersebut dibagi menjadi tiga yaitu (1) Pusaka Alam meliputi pesisir, hutan mangrove, taman laut, dan lainnya hmm kalau boleh saya usul ada yaitu hutan kota (hutan riil dengan tanaman kayu lho ya, bukan beton yang ditanam menghabisi sawah dan lahan hijau) hehehe. (2) Pusaka Budaya meliputi benda cagar budaya, seni sakral, budaya lontar, dan lainnya. (3) Pusaka Saujana meliputi pelestarian/penguatan subak lestari, pendataan dan observasi Pura Ulun Suwi yang tidak ada sawahnya. Point ke tiga cukup tragis nan ironis nampaknya untuk kota Denpasar.

Dalam point ke dua itu setelah saya bayangkan cukup lama bahkan berbulan-bulan menjadi sangat gagah dan sempat saya kubur di bagian bawah ingatan hingga saya diingatkan kembali dengan kejadian renovasi pura yang telah disebut di atas. Di Kota Denpasar dengan gaya bangunan (arsitektur pura) khas Bebadungan yang menampilkan sedikit ornamen dibandingkan Gianyar dan Buleleng memiliki kekuatan pada tata cara membuat pepalihan atau dalam kosa rupa disebut gaya lelengisan, bahan utama adalah bata merah yang disusun sangat rumit dan dinamis banyak kita jumpai.

Walaupun di setiap pura di Bali menampilkan pepalihan dalam arsitektur nampaknya gaya bebadungan di Denpasar ini tidak ada yang menyaingi. Lihat saja pelinggih di Pura Pangrebongan Kesiman, pemedal Pemrajan Agung Puri Gede Kesiman juga bangunan balai kulkul Grenceng.

Penemuan situs struktur bangunan kuno di areal Pakubon Tegeh Gandha Bhuana, Penatih. Dokumetasi Balar dan atas kebaikan Pakubon Tegeh Gandha Bhuana, Penatih.

Selain yang disebutkan, banyak lagi desa-desa di Kota Denpasar yang menyimpan ragam arsitektur klasik walaupun tidak masuk ke dalam cagar budaya hingga memang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya serupa Prasasti Blanjong di Sanur, Pura Tambang Badung, Pura Maospahit, Pura Sakenan di Serangan, dan lainnya. Khayalan saya sampai pada sebuah prosesi pemetaan.

Bayangkan jika masing-masing desa sadar akan potensi pusaka desanya yang berupa arsitektur pura mampu di petakan, maka kekayaan kota ini akan makin bertambah dan Pusaka itu semakin dekat dan nyata. Desa Penatih misalkan, tidak banyak yang tahu tentang penemuan situs kuno yang kini masih lelap di bawah Pakubon Tegeh Gandha Bhuana, juga gugusan pura dari Penataran Penatih hingga Desa Tembau yang bertebaran visual arkeologis, andaikata hal ini bisa dipetakan, wahhh Denpasar hebat.

Lain dari itu, dari sisi akademis dalam konteks seni rupa (patung, lukis, desain) ataupun sekolah menengah yang di dalamnya ada pembelajaran seni budaya atau ornamen, seharusnya mampu menggiring peserta didik keranah riil dalam membuat tugas ataupun berkarya, terjun langsung ke lokasi-lokasi terdekat untuk belajar langsung dilapangan. Jadi ornamennya tidak sekedar menyontek dari karya kakak kelas yang sudah lewat, atau menghayal.

Waaahhh, tentu saja hal ini perlu sinergi dan terintegrasi dengan baik antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kebudayaan. Kota Pusaka bukan hanya milik birokrasi yang mentereng dengan programnya atau milik wakil rakyat yang dipaparkan dalam kampanyenya atau para agen travel pariwisata dengan jualan situs-situsnya yang itu-itu saja, namun kota pusaka adalah milik masyarakat. Sekali lagi, waaahhh, gagah sekali.

Saya rasa dengan pemahaman tersebut maka dapat meminimalkan menghilangnya bangunan-bangunan pura yang harusnya menjadi wadah pembelajaran visual, sastra maupun sejarah. Akan tetapi…

Wayan Griya dalam materinya yang berisikan mengenai tantangan dan hambatan mewujudkan Kota Pusaka salah satunya adalah “vandalisme manusia”, dan sangat serius ini mengerikan. Namun perlu saya garis bawahi adalah renovasi (bedakan renovasi dengan restorasi) bangunan pura berarsitektur klasik bukanlah perkara perusakan terhadap pura tua, karena di dalamnya pasti sudah ada musyawarah mufakat antar masyarakat desa waluapun ada pro dan kontra.

Memang sulit berada di posisi bertahan atau merenovasi dengan bahan baru dan pemikiran ini sungguh melelahkan hingga akhirnya dengan jalan tengah secara legowo kesimpulannya adalah tidak ada yang salah di kedua sisi. Warisan sejarah berupa bangunan pura tua ataupun klasik sudah berhasil diwujudkan oleh leluhur terdahulu dan kini menjadi sah juga jika penerusnya membuat sejarah baru dengan merenovasinya. Bukankah tradisi ritual kita di Bali merupakan perulangan “utpeti, sthtiti, dan prelina” sehingga Geertz membacanya sebagai sebuah teatrikal?

Perlu perancangan yang sungguh sangat matang dan tindakan nyata jika Denpasar serius ingin menjadi Kota Pusaka dan pemetaan itu merupakan langkah awal yang riil mendata (mencatat, dokumentasi, membuat peta yang terpusat di titik 0KM kota, deskripsi nilai estetik dan sejarah) tiap situs yang akan menjadi sub materinya, sebelum terlambat, sebelum batu lahar hitam menyerbu lebih banyak bangunan suci di Denpasar, sebelum, ohh saya lupa menyeruput kopi saya yang sudah dingin juga rokok yang habis tanpa dihisap, hhhemmm dilematis memang dan mari renungkan. (T)

Tags: arsitekturdenpasarKota PusakaPurasejarah
Previous Post

Jika Sarjana Pertanian jadi Pegawai Bank, Apakah Kampus Masih Penting?

Next Post

Pentas Cak Nawanatya: SMAN 1 Amlapura Klasik, SMAN 4 Denpasar Eksploratif

Dewa Purwita Sukahet

Dewa Purwita Sukahet

Perupa, suka ngukur jalan, dan CaLis tanpa Tung

Next Post

Pentas Cak Nawanatya: SMAN 1 Amlapura Klasik, SMAN 4 Denpasar Eksploratif

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co