Malam, Ubud, Sabtu, 29 Juli 2017. Di tengah–tengah Desa Ubud. Saat itu mendung dan banyak wisatawan berkunjung, sehingga jalanan Ubud terasa semakin mengecil.
Tapi, kondisi itu tidak membuat semangat para pecinta bahasa dan sastra dari berbagai kalangan untuk menghadiri sebuah acara nongkrong santai di sebuah library dan café Littletalks Ubud. Acara yang bertajuk KAFE BAHASA: CINTA PUISI ini digelar oleh Cinta Bahasa, sebuah sekolah bahasa Indonesia di Ubud, Bali, bekerja sama dengan Littletalks Ubud.
Kafe Bahasa merupakan acara rutin yang digelar dengan tujuan untuk mempromosikan bahasa Indonesia dengan cara yang fun dan tidak biasa. Dengan mengambil tema menarik, ditambah dengan musik, pembacaan puisi, teater, bahkan memberikan panggung bagi para murid yang sedang belajar bahasa Indonesia untuk turut serta. Dengan mengundang komunitas, para ekspat, turis, serta murid – murid dari Cinta Bahasa.
Kafe Bahasa menampilkan bintang utama, seorang guru dari Cinta Bahasa sendiri dan penyair asal Denpasar, Wulan Dewi Saraswati. Acara dibuka oleh dua orang guru Cinta Bahasa yaitu Vetta Tovaneu dan Tony Surya dengan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka bersama – sama dengan para hadirin.
Daniel Prasatyo selaku Academic Advisor dari Cinta Bahasa memberikan sambutan untuk turut mempromosikan bahasa Indonesia dan menjadikan acara ini sebagai salah satu ajang berkumpul dan berbagi demi memajukan bahasa Indonesia.
Salah satu murid dari Taiwan, Kevin juga turut membacakan puisi favoritnya di depan para penonton yang hadir. “Saya sangat senang dan bisa bertemu banyak orang Indonesia, dan tempat ini mempunyai banyak buku”, komentar Kevin.
Selain itu hadir juga penyair, Pembina Komunitas Mahima sekaligus penerbit, Kadek Sonia Piscayanti yang membantu menerbitkan buku dari Wulan Dewi Saraswati yang berjudul Seribu Pagi Secangkir Cinta juga ditampilan di Kafe Bahasa. Beberapa puisinya juga ditampilkan oleh Teater Kalangan dengan sangat apik dan musikalisasi puisi oleh band Eugenia. Persembahan musik klasik oleh Quartet Chameleon menambah acara ini menjadi semakin menarik. Apalagi ditambah dengan pembacaan puisi oleh Wulan Dewi Saraswati dengan penuh menjiwai.
“Buku antologi puisi ini merupakan sebuah perayaan. Berbagai proses berkarya saya nikmati hingga lahirlah puisi-puisi yang ada dalam antologi ini. Tema yang saya hadirkan yakni “Cinta”. Cinta sebagai sebuah doa dan harapan. Cinta yang diucapkan selalu segar dan sejuk seperti menikmati pagi. Cinta juga merupakan teman perjalanan untuk hari yang sunyi. Jika membaca buku puisi saya maka Anda segera larut dalam berbagai dimensi cinta. ” ujar Wulan Dewi Saraswati.
Kafe Bahasa berikutnya akan direncanakan digelar di Sanur untuk memperluas pengenalan bahasa Indonesia bagi para wisatawan ataupun kalangan ekspatriat yang tinggal di Bali sehingga bisa belajar dan berbicara bahasa Indonesia dengan orang- orang Indonesia.
Littletalks Ubud – Berlokasi di seberang Blanco Renaissance Museum, dibawah lobi Ani’s Villas. Dengan pemandangan melihat Pura Gunung Lebah dan hijaunya pepohonan serta suara aliran sungai membuat tempat ini menjadi salah satu perpustakaan dan kafe yang patut untuk dinikmati. Untuk informasi acara dan perpustakaan silakan kunjungi www.littletalksubud.com . (T)