15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas

Manuk Aguci hingga Cilinaya – Tari dan Tabuh Tiga Zaman Sanggar Semara Ratih Ubud

tatkala by tatkala
February 2, 2018
in Kilas
7
SHARES
Penampilan Sanggar Semara Ratih, Ubud, di Taman Budaya Denpasar. /Foto: Istimewa

SANGGAR Semara Ratih, Ubud Gianyar, tampaknya memanfaatkan betul ajang Bali Mandara Mahalango untuk memempertunjukkan sejumlah puncak pencapaian seni tari dan tabuh dari tiga zaman yang berbeda, di Bali, atau khususnya di wilayah Ginanyar. Ketika pentas di Taman Budaya Denpasar, Kamis malam, 27 Juli 2017, sanggar itu menampilakn karya-karya besar dari tahun 1950-an, 1980-an, hingga zaman kini.

Antara lain,  Sanggar Semara Ratih menampilkan tabuh Manuk Aguci yang diciptakan tahun 1950 an. Menurut budayawan Prof. Dr. I Made Bandem yang berada di antara penonton malam itu, tabuh Manuk Aguci itu diciptakan oleh I Wayan Senen dari Banjar Pinda, Saba.  Wayan Senen seorang pemain terompong, pemain kendang dan pencipta tabuh klasik di Pinda.

Tabuh Manuk Aguci adalah sejenis tabuh klasik yang memakai gegambangan, gegenderan wayang. Sehingga, kata Bandem, penampilan tabuh dari Sanggar Semara Ratih itu bisa disebut sebagai bentuk revitalisasi tabuh.

Di sisi lain, Sanggar Semara Ratih juga menampilkan tari-tarian yang diciptakan pada tahun 1986  seperti tari Cilinaya karya Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST,MA. Selain itu juga dipentaskan tarian penyambutan yang diduga lebih klasik dari tari-tari penyambutan yang ada sekarang.

Menurut Bandem, upaya yang dilakukan Sanggar Semara Ratih bisa disebut sebagai satu bentuk penyelamatan dan kaderisasi dari gong-gong kebyar yang telah lama diciptakan. Dan, itulah salah satu tujuan dari ajang Bali Mandara Mahalango, yakni menginventarisasikan karya-karya yang sudah populer di zaman dulu dan sekarang kembali dihidupkan.

Selain menampilkan tari Cilinaya, Sanggar Semara Ratih juga menampilkan tari Amangun Semara yang menceritakan tentang Dewa Siwa yang melakukan  yoga semadhi dengan tekun di Gunung Mahameru. Dewa Siwa tak acuh dengan segala sesuatu yang memikat panca indera.

Ada juga tari Gadung Melati dan tari Legong  Atma Prasangsya. “Kalau tari legong yang terakhir (tari Legong  Atma Prasangsya –red) saya kira itu karya anak tamatan ISI Denpasar. Masih sejenis karya-karya tugas akhir anak ISI Denpasar. Kostumnya bagus, tariannya cukup tetapi terlalu ramai kalau menurut saya. Semua angsel-angsel gending diisi igel. Padahal bisa disederhanakan gerak-geraknya akan menjadi lebih sederhana. Kalau itu dilakukan dapat menjadi suatu karya yang lebih hidup ke depannya,” jelas Bandem.

Kordinator Sanggar Semara Ratih, Ubud, Gianyar, A.A. Anom Putra atau yang lebih dikenal dengan nama A.A, Anom Baris (karena ahli menari baris-red), mengakui apa yang diutarakan Bandem tentang revitalisasi seni tari dan seni tabuh dalam pementasan sanggar tarinya. Pada penampilan  pementasan ini memang ditampilkan karya-karya seni tari dan tabuh dari tiga jaman berbeda.

Ada seni lokal yang tergolong klasik. Ada seni setelah ada perkembangan. Dan ada karya seni modern. “Karena saya ingin memperlhatkan kepada penonton tentang perbandingan dan perbedaan dari perkembangan seni tari dan tabuh di Bali dari dulu hingga saat ini,” ujar Anom Putra.

Sehingga, menurut Anom Putra, penonton dapat merasakan perbedaan dari karya-karya seni tari dan seni tabuh di Bali. Pementasan ini sekaligus memberi kesempatan kepada penonton bagaimana rasanya menonton seni tari dan seni tabuh dari tiga jaman sekaligus di satu panggung secara bergiliran.

Konsep dasarnya adalah bagaimana kita memiliki kesenangan melestarikan kebudayaan. Kalau kita lihat di zaman post modern ini banyak sekali pengaruh-pengaruh dari luar. “Apakah dengan kondisi ini akan menghilangkan gerak-gerak dasar tari kita,” katanya.  (T/R)

Tags: Bali Mandara Mahalangoseni pertunjukanseni tariUbud
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Esai

Efek Mepingit: Nugas Online, KKN Online, dan Online-Online Lainnya

Sejak 16 Maret saya dan rekan-rekan mahasiswa diinstruksikan untuk menjalani masa pingitan (Tradisi untuk tidak bertemu dengan pasangan beberapa hari ...

May 4, 2020
Gambar Hardiman diolah dari lukisan karya Alit Suaja
Esai

Orasi Hardiman: Seni, Ambiguitas, dan Manusia

Rekan-rekan seniman, penikmat seni, kaum terpelajar, budayawan, dan hadirin sekalian. Perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada panitia “Festival Monolog 100 ...

February 2, 2018
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Salah Sambung

  Cerpen: Dee Hwang Perempuan di seberang telepon masih belum berhenti menangis. Bahuk mengira itu telepon dari kekasihnya. Jam-jam segini, ...

February 2, 2018
Ulasan

Sitayana: Gerak Dinamis Perempuan dalam Kesunyiaan

Pengantar Tak pernah saya bayangkan cerita epos Ramayana yang begitu/diagungkan dengan pemahamn hitam putih yang sangat gamblang dan nyata bentuknya, ...

October 4, 2019
Pementasan Dongeng Tantri dari Bumi Bajra Sandhi di Festival ke Uma, Sabtu 24 Juni 2017./ Foto-foto: Kardian Narayana
Ulasan

Dongeng Tantri Bumi Bajra Sandhi di Festival ke Uma: Seakan Bukan Manusia

PENTAS drama Dongeng Tantri dalam Festival ke Uma, di Subak Uma Ole, Banjar Ole, Marga, Tabanan, Sabtu 24 Juni 2017 ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In