3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Pelacak Bon” dari Mahasiswa Undiksha: Menghidupkan Seni Kecak Desa Bona

Julio SaputrabyJulio Saputra
February 2, 2018
inFeature
23
SHARES

Malam itu, 5 Juli 2017, Wantilan Pura Puseh di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, ramai. Selain dipenuhi anak muda, juga banyak para orang tua. Mereka seakan ingin bernostalgia menonton Tari Kecak dari desa setempat yang dulu sempat redup, dan kini sedang dihidupkan kembali dengan gairah yang menyala.

Tari Kecak dibawakan oleh para remaja putra-putri yang tergabung dalam Sekaa Teruna Yowana Kerti Yasa. Tari Kecak di Bona memang berbeda dengan tari kecak umumnya. Kecak Bona sempat berjaya dan dikenal luas, terutama ketika gemuruh pariwisiata masuk ke Gianyar, termasuk ke Desa Bona. Namun Kecak Bona kemudian redup, tak banyak yang berminat untuk menari lagi dengan berbagai alasan.

Untuk itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Pada Masyarakat mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menghidupkan kembali Tari Kecak itu sehingga berhasil dipentaskan di Wantilan Pura Puseh, 5 Juli lalu.

PKM dari mahasiswa Undiksha itu bertajuk PELACAK BON: Pelatihan Kecak untuk Melestarikan Tari Warisan Leluhur di Desa Bona. Program itu tentu membawa dampak yang positif bagi kesenian Bali, bagi Desa Bona, dan bagi masyarakat Desa Bona itu sendiri. Mereka dapat menjadikan tari kecak sebagai tari khas Desa Bona, karena lahir di Desa Bona. Di samping itu, wisatawan dari manapun memiliki animo yang cukup besar terhadap tari kecak, terbukti dengan terbentuknya sekaa-sekaa kecak di berbagai wilayah di Bali yang sebanding dengan permintaan akan konsumsi hiburan budaya Tari Kecak.

Mereka juga memilih sasaran yang tepat untuk diproyeksikan dengan program ini, yaitu Sekaa Teruna di Desa Bona. Karena notabene mereka belum berpenghasilan dan memiliki tanggungan, sehingga menjadi pelakon pelestarian budaya bisa dilakulan mereka tanpa ada halangan atau hambatan. Anggota Sekaa Teruna yang dipilih berusia antara 17 sampai dengan 20 tahun. Usia yang bisa dikatakan sebagai usia remaja, yang tentu saja sebagian besar belum berpenanggungan.

Dengan begitu, mereka bisa fokus ke pelestarian Tari Kecak tanpa harus memikirkan atau mengorbankan tanggungan keluarga. Barangkali, tujuan utama dari program ini memang untuk melestarikan tari kecak, namun program ini juga membawa dampak lain di luar tujuan utama tersebut. Hari-hari mereka, para anggota sekaa teruna, juga akan diisi dengan kegiatan yang positif, dan bisa jadi mereka akan menambah penghasilan sendiri nantinya dengan membawakan hiburan budaya, seperti Tari Kecak itu sendiri. Nah, yang paling penting lagi, mereka juga akan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan sosial.

Riwayat dan Perkembangan Program

Mahasiswa yang tergabung dalam program itu adalah Kadek Wirawan, Ni Komang Sophize Yustitie , I Wayan Rudiartadi, I Wayan Adi Suryawan, dan Ni Komang Putri Lusiana Dewi.

Dari hasil observasi awal diketahui Kecak Bona memang sempat jaya dan terkenal. Karena alasan ekonomi, anggota sekaa (group) Kecak Bona satu per satu mulai meninggalkan budaya warisan leluhur ini. Minimnya promosi dan rutinitas pertunjukkan serta kurang baiknya manajemen sekehaa Tari Kecak ini berimplikasi pada terjadinya degradasi pelestarian budaya Tari Kecak di tanah kelahiran tari Kecak tersebut.

Selain melestarikan Kecak Bona, program itu juga berisi pengembangan seni kecak itu sendiri agar lebih menarik.

Aspek Gendingan, sebelumnya kecak hanya menggunakan suara mulut saja dan sangat konvensional, setelah treatment, gendingan kecak disajikan dengan kolaborasi variasi gerakan tangan (tepuk tangan) yang menjadi harmoni tersendiri dalam pementasan.

Aspek pementasan, sebelumnya pementasan tari Kecak di Desa Bona hanya dilakukan secara Insidental dan sangat jarang, setelah tim melakukan penyadaran dan pengkapasitasan dirujuklah kesepakatan pementasan rutin kesenian Kecak setiap acara STT dan Karang Taruna (Menyesuaikan dengan kalender kerja desa tiap tahunnya). Hal ini dapat menjadi motivasi dan pioneer dalam memperkenalkan kembali Kecak Bona yang pernah redup.

Aspek manajemen, sebelumnya manajemen sekaha tidak jelas dan hanya mengandalkan pertemuan insidental saja, setelah tim melakukan pendekatan dan pengkapasitasan, serta pelembagaan maka terbentuklah sekaha yang secara de facto dan terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara, serta seorang humas.

Aspek trickle down effect, sebelumnya tidak ada efek imbas yang timbul dari pementasan Kecak. Treatment yang dilaksanakan berupa peningkatan kualitas personil sehingga nilai jual estetika menjadi tinggi dan unik yang akan memberikan trickle down effect pada masyarakat lainnya.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah metode PALS (participation action learning system) yang terintegrasi melalui 4P, yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendampingan, dan pelembagaan. (T)

Tags: Gianyarmahasiswaseni pertunjukanUndiksha
Previous Post

Catatan Harian Sugi Lanus: Mada & Prapanca

Next Post

Kumpulan Esai Serba-serbi KKN: Cinlok, Uji Kesetiaan dan Pembuktian Kaum Jomlo

Julio Saputra

Julio Saputra

Alumni Mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Undiksha, Singaraja. Punya kesukaan menulis status galau di media sosial. Pemain teater yang aktif bergaul di Komunitas Mahima

Next Post

Kumpulan Esai Serba-serbi KKN: Cinlok, Uji Kesetiaan dan Pembuktian Kaum Jomlo

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co