“Berikan aku sepuluh pemuda agar ku goncangkan dunia” – Bung Karno.
“Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang percaya akan kesanggupannya berjuang dan menderita” – Bung hatta.
KALIMAT awal yang mengaduk hati dan perasaan masyarakat Indonesia terkhusus bagi kalangan pemuda penerus bangsa. Betapa yakinnya kedua tokoh reformasi ini terhadap peran pemuda bagi perubahan bangsa Indonesia.
Mereka hidup di era tahun 45, saat di mana pemuda adalah sektor penting dalam momentum kebangkitan bangsa mengusir para penjajah. Namun hari ini dan esok adalah suatu hal yang sangat berbalik arah bahkan sulit untuk ditebak ke mana akan berlabuh.
Bagaimana perasaan kedua tokoh kemerdekaan itu ketika melihat pemuda abad 21 tidak mampu mengusir penjajah yang tengah menyelubungi bangsa Indonesia sekarang ini. Penjajah itu bukan Belanda, dan juga buka Jepang dengan serdadunya, namun penjajah itu adalah perasaan yang mengikis moral, akhlak dan semangat berjuang untuk menang, bersaing dan berkompetisi.
Peran pemuda sangat penting dalam banyak bidang, termasuk bidang kesehatan. Sehat yang dimaksud adalah sehat jasmani dan sehat rohani. Boleh jadi pada saat tahun 2030 nanti Indonesia akan memiliki penduduk dengan kebugaran jasmani yang baik, namun juga masih sangat mungkin jika di tahun itu Indonesia akan terbalut dalam sebuah penjajahan yang menghancurkan identitas pemuda kita sendiri.
Banyak pemuda Indonesia yang tidak menjalankan peran penting mereka sebagai indeks penilaian bangsa, bahkan sedihnya mereka pula penyumbang masalah terbesar dalam dunia kesehatan. Sebagai masyarakat yang bijaksana, kita tidak mempermasalahkan suatu masalah yang berlalu atau saat ini terjadi. Tapi kita pelajari, analisis serta terapkan konsep nilai moral positif untuk merubah pemikiran pemuda Indonesia di tahun ke depannya.
Masalah dalam dunia kesehatan yang ditimbulkan pemuda sekarang ini tergambarkan dari kemajuan pesat pabrik rokok di Indonesia, serta banyaknya pemuda yang mengkonsumsi minuman beralkohol, padahal pemerintah sudah sangat melarangnya. Zat yang terdapat pada rokok merupakan zat berbahaya yang dapat merusak alat pernafasan dan mengganggu sistem sirkulasi udara yang masuk ke dalam tubuh.
Tercatat hampir 49% penduduk Indonesia pernah dan masih aktif menjadi perokok. Hal buruknya lagi kebanyakan pemakainya adalah masyarakat yang berasal dari kalangan muda dan tidak sedikit pula usia di bawah umur sudah pernah merasakan rokok.
Merokok termasuk langkah awal untuk memasuki dunia narkoba. Di dalam rokok terdapat zat nikotin yang dapat merusak saraf dengan cara mengalihkan sel saraf manusia agar terus mengkonsumsi zat yang dicampurkan dengan nikotin. Begitu juga pada narkoba, baik dalam bentuk pil, tablet maupun jarum suntik juga mengandung zat yang dapat merusak sel saraf manusia.
Pencegahan ini hanya dapat dilakukan jika pemakai sudah memiliki kesadaran diri untuk berhenti menggunakan narkoba. Bagaimana masyarakat Indonesia bisa sehat jika kemauan untuk berubah saja sulit?
Simpan pertanyaan itu dalam hati dan jawab dengan perbuatan. Belum beranjak dari masalah tersebut, masalah di dunia kesehatan yang tak kalah populernya adalah pergaulan pemuda yang mengundang penyakit berbahaya HIV/AIDS. Kini penyakit HIV/AIDS menduduki posisi pertama dalam tingkat penularannya dalam kesehatan.
Penularan HIV AIDS disebabkan oleh virus yang mnyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia. Virus ini dapat tertular melalui pemakaian jarum suntik dan hubungan seksual bebas. Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total, hanya saja masih dapat dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh.
Tantangan besar lainnya yang tak kalah menarik dan harus diantisipasi oleh pemerintah adalah tantangan teknologi yang bersifat modern. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang sulit menghilangkan perasaan malu jika tidak mengenal modernisasi akan menimbulkan ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi modern.
Kegiatan yang praktis dengan teknologi canggih seperti mesin cuci, sepeda motor, mobil, handphone dan makanan ringan lainnya, tentunya akan membuat seseorang malas untuk melakukan hal yang mengeluarkan energi banyak. Aktivitas pergerakan tubuh yang semakin rendah akan menyebabkan peredaran darah tidak berjalan baik serta metabolisme tidak berlangsung secara sempura. Akibatnya banyak penyakit sepertu stroke, gagal ginjal serta serangan jantung dapat mudah menyerang manusia tanpa melihat batas usia.
Dari segenap masalah kesehatan yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia, pemerintah sendiri bukan hanya diam atau berpangku tangan saja. Sudah sangat jelas dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia pasal 1 ayat 11 mengatakan bahwa upaya kesehatan merupakan kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Sangat jelas bahwa peningkatan kesehatan sangat perlu ditingkatkan agar dapat menekan nilai korban jiwa yang semakin bertambah. Pemasangan spanduk, baliho serta poster yang sering kita lihat di pinggiran jalan menandakan bahwa pemerintah tidak statis dalam pencegahan masalah kesehatan.
Di dunia pendidikan sendiri juga turut menyumbang kontribusi besar dengan upaya pembelajaran ilmu kesehatan di kalangan siswa dan mahasiswa. Mulai dari siswa SD sudah diperkenalkan tentang bahaya merokok, penggunaan narkoba serta cara pencegahannya.
Beranjak ke Sekolah Menengah, para guru mulai memperkenalkan kegiatan ekstrakulikuler seperti Pramuka yang bertujuan untuk melatih jiwa kepemimpinan yang sehat serta kegiatan olahraga untuk mempertahankan kebugaran jasmani dan rohani.
Pada tingkat akhir di kalangan mahasiswa, pemikiran teoritis dan praktisi sudah mulai dikembangan dengan basis perlombaan ataupun pengkaryaan. Kegiatan seperti ini tentunya akan menciptakan generasi mudah yang peduli akan kesehatan. Tubuh yang sehat tentunya akan mencipatakan emosional diri yang baik dan pemikiran yang cerdas.
Tidak terlepas peran dari orangtua untuk selalu mengawasi kegiatan anak-anaknya dengan hal yang positif, karena orangtua adalah orang terdekat yang dapat mengatur, bahkan mengubah pola kepribadian seseorang.
Pemerintah sendiri kini tengah menyemarakkan peningkatan mutu kesehatan masyarakat, salah satunya adalah program “Indonesia Siap Sehat 2030”. Untuk mendukung program tersebut, pemerintah menggalakkan aksi jalan santai tiap minggu di beberapa wilayah ibu kota provinsi di Indonesia, penyuluhan kesehatan di tiap daerah serta program pendukung lainnya seperti seminar dan perlombaan sebagai ajang untuk perbekalan ilmu dalam dunia kesehatan, khususnya bagi mahasiswa yang betugas sebagai agent of change menuju Indonesia sehat.
Tentunya program ini harus diiringi dengan kemauan masyarakat untuk membantu dan menyukseskan setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah. Maka wahai kalian para pemuda…!!! Bersiaplah untuk menjalani sebuah proses perubahan demi tercapai indeks kualitas bangsa, karena Soekarno menanti kabar kalian.., karena Soeharto merindukan kalian. (T)