24 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Catatan Harian Sugi Lanus: “Simakrama”, Ruang Mengasah Kemanusiaan

Sugi Lanus by Sugi Lanus
February 2, 2018
in Esai
7
SHARES

KELAHIRAN istilah ‘simakrama’ menarik untuk ditelusuri. Awalnya istilah ini yang lebih mengarah pada padanan kata ‘silahturahmi’, yang mencerminkan keinginan untuk berbicara dan saling memahami secara lebih dalam dan mendalam.

Dalam kata ‘simakrama’ terdapat kata ‘sima’ = tatakrama atau pranata, dan ‘krama’ dalam hal ini bermakna ‘cara’, ‘aturan’, ‘runutan’ atau ‘protokoler’. Krama bisa bermakna ‘warga’ juga bermakna ‘prosesi’ dan ‘protokoler’.

‘Simakrama’ lambat laun, seiring berkembangnya pemakaian istilah ini untuk acara ‘sowan politik’, istilah ini pekat dengan nuasa dan muatan keinginan politis, dan dalam prakteknya mulai mengingkari niatan adat dan religius yang awalnya menjadi akar kemunculannya. Ia lebih merupakan pertemuan sempalan atau partisan keorganisasian tertentu yang penuh motif kekuasaan dibanding murni tanpa muatan kekuasaan.

Penemuan istilah ini, kalau kita berpikir positif, awalnya adalah usaha untuk membongkar kebuntuan komuniskasi di tataran warga, krama adat, dan membangun ruang dialog keagamaan, serta upaya memecah kebuntuan sosial lainnya. Simakrama diniatkan menjadi ruang untuk mengasah kemanusiaan.

Istilah ‘simakrama’ kemunculan awalnya, mulai mengemuka sekitar tahun 2000-an awal, terkandung sebuah niatan untuk memberikan sebuah payung untuk menuju “reunifikasi sosial” di tengah masyarakat Bali yang sedang bertumbuh. Dalam istilah ini juga terbuka kemungkinan dan harapan. Hanya saja, di tengah makin gemarnya politisi memakai istilah ‘simakrama’, istilah ini lambat laun menjadi lebih bermakna ‘politis’ dibanding makna ‘ikhtiar memanusiaan’ yang bebas kepentingan.

Maka, begitu kini kita mendengar kata ‘simakrama’, pikiran kita tanpa sadar bertanya: “Apa arah dan konteks politiknya?” Atau miniman kita mulai curiga: “Apa pesan sponsornya?”

Di luar konteks kepentingan politik dan kampanye, sesungguhnya kata ‘simakrama’ masih bisa ada peluang sebagai ajang membuka diri untuk memasuki peluang dan harapan bagaimana simakrama menjadi jalan untuk saling bertukar pikiran, mengumpulkan niat baik dan membaginya, membangun optimisme krama, serta membabar logika-Bali dan memuliakan harkat manusia Bali.

Makna sebuah kata, seperti nasib tumbuhan, maknanya bisa bertumbuh sehat, bisa layu, bahkan bisa berbunga dan berbuah pekat, gelap, masam dan pahit, bahkan beracun. Sejarah dan situasi sosilogis yang membesarkan atau yang menjadi lahan bertumbuhnya sebuah kata atau istilah menjadi variabel penentu ke arah mana makna kata bersangkutan bertumbuh. (T)

19 Agustus 2016

Tags: Bahasa BalibaliPolitiksimakrama
Sugi Lanus

Sugi Lanus

pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Lahangan Sweet di di Banjar Dinas Gulinten, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem. (Foto Wayan Paing)
Khas

Dari “Lahangan Sweet”, Nikmati Sunrise di Pucuk Rinjani dan Sunset di Gunung Agung

Ini sebuah tempat di ujung timur Pulau Bali. Tepatnya di Banjar Dinas Gulinten, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, tak jauh ...

September 17, 2019
ILustari tatkala.co | Nana Partha
Esai

Kepalamu Di Mana?

Pemimpin dan kepala itu sama. Keduanya sama-sama ada di atas, kecuali terbalik atau nyungkling. Keduanya sama-sama punya otak di dalamnya. ...

September 1, 2020
Foto: http://wulandewisaraswati.blogspot.co.id
Esai

Membawa Musikalisasi Puisi ke Ruang yang Berbeda-beda

SEBENTAR lagi akan dilangsungkan lomba “Menyanyikan Puisi” oleh Komunitas Kertas Budaya di Rompyok Kopi, Jembrana, Bali. Lomba yang digelar dari ...

February 2, 2018
Mahasiswa KKN Undiksha di Desa Puhu 2019
Khas

Anak-anak yang Terpanggil dan Memanggil-manggil – [Catatan Terakhir KKN Undiksha di Desa Puhu 2019]

tamu akan pulang ke rumahnya mengutuk pertemuan dengan perpisahan karena yang datang akan pergi, dan yang hidup akan mati. Sebagaimana ...

August 8, 2019
Ingin Sekolah, Kubuat Sekolah; Rindu Guru, Kujadi Guru / Oleh Ni Putu Watiasih -- SMA PGRI 1 Amlapura
Esai

Ingin Sekolah, Kubuat Sekolah; Rindu Guru, Kujadi Guru

Oleh Ni Putu Watiasih -- SMA PGRI 1 Amlapura “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah” _(Ki Hajar Dewantara) ...

April 1, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ni Nyoman Sri Supadmi
Esai

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

by Suara Perubahan
January 23, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1355) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In