31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pesan Toleransi dari Dapur dan Toilet Umum

Komang ArmadabyKomang Armada
February 2, 2018
inOpini

Ilustrasi: IB Pandit Parastu

165
SHARES

Bayangkan sebuah hutan hujan tropis dengan vegetasi yang hanya terdiri dari satu jenis pohon, atau sebuah partitur musik yang notasinya hanya tersusun dari nada ‘do’. Menjemukan sekali, bukan?

Kenyataan bahwa manusia hidup di tengah keragaman berbagai-bagai adalah keniscayaan yang tidak tertawar. Mulai iman, pilihan sikap politik, bahasa, selera dan seterusnya. Upaya mematikan keragaman dengan cara melakukan tindak-tindak penyeragaman, semasif apa pun, terbukti sia-sia. Monokulturisme, bagaimanapun, cepat menimbulkan kejumudan.

Dalam konteks keragaman tadi, alam memberlakukan hukum terapan dengan tingkat presisi luar biasa melalui simbol serta pesan-pesan ‘rahasia’ nan mengena. Kredo Ignorantia natura iuris nocet yang kurang lebih berarti ‘pengingkaran terhadap hukum alam itu mencelakakan’ seakan menguatkan pesan tadi.

*

Kebhinekaan itu asyik

Saya awali dari senarai bertema kuliner yang saya dengar dari seorang kawan dekat yang lebih memilih menyebut dirinya patus (padanan kata chef, tetapi lebih berkultur lokal). Alumnus kru dapur ‘Betutu Ayam Men Tempeh’, Gilimanuk, dan sekarang membuka warung sendiri di kawasan Renon, Denpasar.

“Masak-memasak itu wilayah yang punya petanya sendiri,” kawan saya membuka percakapan.

Paparannya njlimet, terutama bagi saya yang buta ihwal dunia belanga dan pertungkuan. Namun kalau tidak keliru mencerna, keseluruhan uraiannya dapat saya ringkas menjadi satu kalimat pendek : ada yang linier antara aktivitas masak-memasak dengan proses mengelola sesuatu.

Seorang juru masak wajib tahu bukan hanya rumusan sebuah resep, tetapi juga karakteristik elemen-elemen penyusunnya. “Elemen tadi, meminjam pakem IT, terbagi ke dalam dua domain penting, software dan hardware. Software berkaitan dengan hati, intuisi, atau entitas tak kasat mata lainnya. Hardware berhubungan dengan perkakas, bahan serta hal-hal pisik lainnya,” lanjut kawan saya.

Asin garam misalnya, jangan melampaui asam limau. Pedas rawit tidak boleh melenyapkan sedap kaldu. Keratan daun pepaya, rajangan kemangi dan belimbing wuluh ampuh buat melunakkan kenyal daging. Pokok pisang berfungsi meredakan efek panas rempah-rempahan. Demikian seterusnya.

Selebihnya, hati. “Kenapa hati, bukankah bahan-bahan tadi dapat ditakar dalam satuan ukuran tertentu?” saya memotong. “Tidak semua soal mengikuti logika matematika.” Saya manggut-manggut tak menemukan alasan berbantahan.

Dari obrolan gayeng itu saya merasa dibukakan perspektif baru : pluralisme, jargon yang dijunjung sekaligus membikin keki sebagian orang. Bahwa sebuah menu bukan soal gizi semata atau seberapa maknyus ia menjelajahi lidah. Lebih dari itu, ia representasi solidaritas tepo seliro sesungguh-sungguhnya. Aplikasi gagasan bagaimana dalam sebuah belanga kekhasan identitas tiap unsur dipadukan, keanekaragaman dibuat guyub tanpa saling menghilangkan.

Seorang patus yang baik, dengan begitu, memiliki peran vital. Tidak kurang dari seorang dirigen atau juru gisi tabuh pada saat sebuah komposisi musik atau gamelan dimainkan.

*

CERITA kebhinekaan berikut saya peroleh dari sebuah ‘insiden tidak terduga’ sewaktu mengamati barisan pengantri di sebuah toilet umum di Sentral Parkir, Kuta. Lantas apa hubungan kebhinekaan dengan keberadaan sebuah toilet umum? Begini.

Barisan pengantri tadi, mereka yang (kita tahu) sedang berjuang menahan ‘sesuatu’ itu rata-rata memasang muka masam, mirip suasana ruang tunggu di dokter gigi. Dalam jarak duapuluh meteran, tepatnya dari emperan gerai apparel yang memajang perlengkapan olahraga outdoor, saya melamunkan mereka.

Di kepala saya muncul gambar mural menyerupai palung galian yang terletak beberapa inci di bawah kaki-kaki mereka. Cerukan yang berfungsi menampung rupa-rupa buangan ekskresi tubuh ke dalamnya : septic tank. Ya, benar, septic tank. Nah, dari sinilah babak pluralisme itu dimulai.

Dibanding dengan, misalnya, septic tank skala rumah tangga yang komposisi jeroannya cenderung homogen, septic tank kakus umum yang bertempat di salah satu pusat kesibukan di Kuta itu tentu berbeda.

Kumpulan sampah tubuh orang-orang dari bermacam-macam latar budaya, ideologi, sekte dan penganut keyakinan. Campuran (maaf) tahi dari beragam silsilah, asal-usul, suku, usia. Dalam kubangan sebesar tiga empat kubik itu, jenis-jenis buangan tadi berbaur saling menyambut, rukun, toleran tidak saling sikut.

Mungkin – ini amatan sambil lalu saja – mungkin karena dalam miniatur bumi bernama septic tank itu, tiap ‘warganya’ meresapi benar aguron-guron nrimo ing pangdum. Tidak ada embel-embel identitas yang didahsyat-dahsyatkan. Tidak ada klaim benar maupun definisi sesat. Tidak ada wewenang Tuhan yang dicampuri.

*

KEBETULAN atau tidak, belanga dan septic tank tadi boleh jadi diciptakan sebagai penganjur ‘pesan’ bagaimana keanekaragaman berlangsung tanpa harus melenyapkan atau mengecilkan yang lain. Keduanya rolemode alias patron yang baik tentang kesanggupan hidup bersama – saling menerima. (T)

Tags: pluralismetoleransi
Previous Post

“Melawan” Joged Porno di Media Sosial

Next Post

Negara dan Anak Kos: Susahnya Atur Belanjaan

Komang Armada

Komang Armada

Petani, penikmat kopi dan penyuka sepak bola indah. Bisa dihubungi melalui nyomanarmada@yahoo.com

Next Post

Negara dan Anak Kos: Susahnya Atur Belanjaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co