11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Alangkah Lucu Orang Bali

Gde Aryantha SoethamabyGde Aryantha Soethama
February 2, 2018
inOpini

Ilustrasi: Surya Pratama

19
SHARES

Lucu itu pembawaan, tak bisa dipaksakan. Tidak banyak orang yang fasih melucu. Kebanyakan orang gigih mencoba melucu, justru jadinya tidak lucu. Kalaupun kemudian ada yang tertawa, yang ditertawakan adalah ketidaklucuan itu. “Kasihan deh lu…!” celetuk orang-orang.

Tapi, orang Bali beda. Selain dikenal sebagai bangsa sederhana, terbuka, melontarkan pendapat apa adanya, orang Bali juga dikenal punya bakat besar untuk melucu.

Orang Bali yang sering kumpul-kumpul dengan rekan-rekan mereka dari suku lain di Tanah Air, pasti pernah mengalami, betapa mereka diharapkan menjadi pengocok perut dalam pertemuan itu. Agar suasana jadi santai dan yang hadir bisa tertawa terpingkal-pingkal. Orang Bali dianggap memiliki takdir untuk menjadikan suasana hangat dan bersahabat.

Logat orang Bali berbahasa Indonesia, misalnya, hampir selalu dianggap lucu. Logat mereka udik, lugu, mengundang gelak tawa dan kasihan, namun membuat pendengarnya menjadi senang dan segera akrab. Tak sedikit orang akhirnya menjalin persahabatan dengan orang Bali berkat bakat lucu itu. Mungkin, kelucuan itu bersumber dari watak orang Bali yang, konon, suka tersenyum, rendah hati, dan terbuka dengan siapa saja. Bukankah senyum merupakan bibit tawa?

Pelancong-pelancong dari Jakarta atau Bandung yang senang memanfaatkan jasa sopir orang Bali ketika mereka dolan ke objek wisata, senantiasa terkesan oleh kelucuan dan keluguan sopir-sopir itu. Sopir yang merangkap pemandu wisata itu sering memberi layanan dan penjelasan tentang objek yang dikunjungi disertai cerita-cerita lucu dan guyonan-guyonan segar. Kemudian pelancong itu menyarankan kepada rekannya yang hendak liburan ke Bali untuk menggunakan jasa sopir lucu itu. “Lu cari aja Pak Ketut, sopir yang suka melucu itu. Nih… nomor hape-nya!’

Belakangan, predikat lucu bagi orang Bali kian melebar dan beragam. Tidak lagi lucu dalam arti sesungguhnya, tetapi lucu sebagai sebuah sindiran. Misalnya, orang Bali dikenal sangat suntuk dan khusuk kalau ada upacara di pura atau kegiatan adat dan keagamaan. Tak lama kemudian, mereka juga asyik bermain ceki atau domino. Ini dianggap lucu oleh pelancong-pelancong itu, ketika mereka diajak menyaksikan odalan di sebuah pura desa. “Lucu ya!?” ujar pelancong itu. “Bersujud dan berbakti, tapi juga berbuat dosa sekaligus. Ha, ha, ha!’ Sopir orang Bali itu juga ikut tertawa. Benar-benar lucu. Lucunya dobel: peristiwanya lucu, kisahnya pun tak kalah lucu.

Orang Bali lucu tidak hanya bisa disaksikan dalam pertunjukan drama-gong. Ada orang Bali yang lama di Jakarta berkomentar, “Bali itu memang sudah habis-habisan lucu, lebih lucu dari pentas drama-gong.” Ia menyebut begitu gigih orang Bali mempertahankan agar Bali tetap Bali. Mereka mencermati perkembangan tempat-tempat tujuan wisata. Jika ada vila hendak dibangun, ditelisik dengan ketat. Pembangunan resor baru dikaji. Apalagi jika pembangunan wisata itu menyangkut kawasan suci. Tapi, mereka kemudian bersilang pendapat antara setuju dan menolak. Ini tergolong lucu, karena selalu terjadi seperti itu, berulang kali. Alangkah lucu, karena orang Bali tak mau belajar dari pengalaman.

Rencana pemanfaatan ratusan hektar hutan dan Danau Buyan untuk bisnis hiburan industri pariwisata, juga bisa dijadikan contoh, betapa Bali memang sungguh-sungguh lucu. Pejabat yang berwenang memberi izin, begitu mendengar hasrat investor hendak mencaplok kawasan danau itu, sepantasnya langsung menolak. Jika investor tetap melangkah, pejabat itu semestinya berang. Jika kemudian si pejabat yang orang Bali itu hendak coba-coba memberi izin, itulah yang disebut lucu.

Kelucuan-kelucuan di Bali memang sudah berhamburan. Ketika tanah-tanah di kawasan suci Pulau Serangan, tempat keberadaan Pura Sakenan, dicaplok investor, orang Bali marah besar. Tapi, tatkala investor memperluas pulau suci itu, membangun jembatan untuk menghubungkannya dengan daratan Denpasar Selatan, orang Bali senang. Mereka girang, karena bisa langsung naik motor dan mobil ke Pura Sakenan, tak usah naik jukung. Tidakkah ini super-lucu?

Sebuah keluarga menghabiskan puluhan juta rupiah untuk menyelenggarakan upacara ngenteg linggih di sanggah, tapi si ayah menolak membiayai sekolah anaknya ke universitas. “Untuk apa kuliah, toh tamat nanti susah cari kerjaan. Berlayar saja, kerja di kapal pesiar, duitnya banyak!” hardik si bapak. Si anak lanang menangis, karena ia cinta ilmu dan benci jadi jongos. Ini contoh kesedihan yang lucu.

Banyak tempat keramat, dekat kuburan misalnya, yang dulu lengang kini dipadati penghuni. Pelopor hunian itu adalah kaum pendatang. Orang Bali awalnya marah karena tempat keramat dilabrak. Tapi, lambat laun, orang Bali juga ikut berebut rezeki di wilayah itu membangun warung atau toko. Lucu.

Orang Bali itu pun bekerja giat, meniru kegigihan para pendatang. Ia jadi sibuk, tak sempat lagi bikin canang. Ia pun berlangganan canang untuk sesaji sehari-hari. Karena punya banyak duit, ia beli kulkas besar. Dan canang-canang dimasukkan ke kulkas itu agar tetap segar. Dulu, ini aneh dan lucu, sekarang tidak. Sudah lazim. Mereka menganggap dewa-dewi, bhatara-bhatari, layak juga menikmati “santapan” dingin.

Banyak hal bisa dijadikan contoh untuk membuktikan betapa orang Bali itu sungguh-sungguh lucu. Satu per satu, sehari-hari, bisa disaksikan betapa mereka berlomba-lomba untuk menjadi lucu. Kalau Bali terus menerus lucu, tentu tiada henti ia akan ditertawakan orang.

Ha-ha! (T)

 

Tags: bali
Previous Post

Dunia Maya Kotor, Tugas Penyair Membersihkannya

Next Post

Buku Cupak Tanah: Teater Kampung di Panggung Modern

Gde Aryantha Soethama

Gde Aryantha Soethama

Dikenal sebagai wartawan kawakan, penulis esai dan cerpen. Bukunya Bolak Balik Bali ditetapkan sebagai buku nonfiksi terbaik oleh Pusat Bahasa (2006). Kumpulan cerpennya Mandi Api meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award (2006). Tahun 2016 diberi penghargaan Kesetiaan Berkarya oleh Kompas.

Next Post

Buku Cupak Tanah: Teater Kampung di Panggung Modern

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co