Guru dan penulis kelahiran Tangerang. Sebagai salah satu dari 10 emerging writer dalam Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2024, Kurnia berkontribusi dalam proyek pameran daring Emerging Writers Festival (EWF) Australia 2024 dengan monolog berjudul A Dust’s Soliloquy (Nyanyian Sunyi Sebutir Debu). Karya solonya yang sudah terbit adalah novel Tanah Seberang (Buku Mojok, 2018) dan kumpulan cerpen Dongeng Pengantar Kiamat (Unsa Press, 2022). Selain itu, cerpen dan esainya telah dimuat di beberapa media seperti Mojok, Suara Merdeka, dan Kompas. Dapat diikuti di media sosial Instagram: @kurnigs.
PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...
Read morePEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....
Read moreMENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...
Read moreJUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...
INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...
SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...
SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...
SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...
BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...
Copyright © 2016-2024, tatkala.co