Guru dan penulis kelahiran Tangerang. Sebagai salah satu dari 10 emerging writer dalam Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2024, Kurnia berkontribusi dalam proyek pameran daring Emerging Writers Festival (EWF) Australia 2024 dengan monolog berjudul A Dust’s Soliloquy (Nyanyian Sunyi Sebutir Debu). Karya solonya yang sudah terbit adalah novel Tanah Seberang (Buku Mojok, 2018) dan kumpulan cerpen Dongeng Pengantar Kiamat (Unsa Press, 2022). Selain itu, cerpen dan esainya telah dimuat di beberapa media seperti Mojok, Suara Merdeka, dan Kompas. Dapat diikuti di media sosial Instagram: @kurnigs.
BELAKANGAN ini, penguasaan tanah di Bali oleh investor (baik dari luar Bali maupun luar negeri) menjadi persoalan yang banyak mengemuka....
Read moreDI bulan Desember tanggal 22 ada sosok yang tak pernah tergantikan dalam kehidupanku yang selalu aku ingat yaitu Ibu. Selama...
Read moreMAHASISWA Prodi Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu (PSBKH) STAHN Mpu Kuturan Singaraja mementaskan 15 karya seni di Gedung Sasana...
Read morePRIA ini adalah mahasiswa paling humoris yang pernah saya kenal di kampus UPMI Bali. Ia sering kali bercerita lucu dan...
KAMI membentuk sebuah lingkaran kecil di lantai dua, di ruang Mayor, Masa Masa Bali, di kawasan Ketewel–Gianyar, Bali. Ini adalah...
SEJAK bertahun-tahun silam, orang-orang---turis berkulit pucat sampai yang cokelat---seperti tak henti mengunjungi Bali. Pulau yang mengambang di sebelah selatan garis...
PADA awal tahun, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Buleleng menggelar Lomba Inovasi Kuliner Berbahan...
BARU-BARU ini, pemuda-pemudi Buleleng seperti panen prestasi dari berbagai bidang. Di bidang olahraga, misalnya, atlet-atlet Buleleng yang berlaga di Pekan...
BELUM lama ini, di bulan Oktober, di sebuah akun Facebook warga Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, beredar video...
Copyright © 2016-2024, tatkala.co