23 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Komentator adalah Nyawa | Cerita Tercecer dari Voli Tajun Cup V

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
October 22, 2024
inKhas
Komentator adalah Nyawa | Cerita Tercecer dari Voli Tajun Cup V

Koemntator Komang Sujana pada Tajun Cup V | Foto:

SETELAH tim voli MPC Baracuda (Kubu) menaklukkan Himapta (Tajun)  dalam perebutan juara 3 turnamen voli Tajun Cup V di tribun Giri Mukti, Desa Tajun, Kubutambahan—hinga lima set itu, semua penonton dari segala usia seakan kehabisan energi untuk teriak-teriak.

Mereka terdiam sejenak. Selain suara serak-serak habis, malam melarutkan mereka juga dengan rasa kantuk yang berat. Jam sudah memeleh ke tengah malam.

Pertandingan tim Barakuda vs Himapta untuk merebut juara ketiga Tajun Cup | Foto: tatkala.co/Son

Untungnya ada undian doorprize—dalam mengisi kekosongan waktu sambil menunggu pertandingan selanjutnya. Penarikan undian itu adalah bagian dari keceriaan yang lain di Tajun Cup V pada pertandingan final, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Keberuntungan menimpa Komang Sukarasa. Dan bisa dibayangkan, sepanjang jalan pulang, ia senyum tak putus-putus setelah semua pertandingan selesai di tengah malam. Di rumah ia tidur nyenyak.

Sementara di tribun—saat pertandingan kedua segera dimulai antara Planet (Sembiran) Vs The Winner (Temukus) dalam perebutan juara satu, seorang bapak merokok. Barangkali dengan kepala berat dihantam tuak tadi sore. Sesekali ia menyenderkan tubuhnya di tribun sambil menunggu pertandingan segera dimulai. Di kantongnya ada botol aqua.

Ini menarik, di sana sebagian penonton masih bertahan dengan rasa kantuk, dan anak-anak masih berkeliaran menunggu pertandingan sampai selesai dengan ceria.

Penarikan undian door prize | Foto: tatkala.co/Son

Tribun sebagian botak di tengah setelah doorprize itu selesai diundi. Ini wajar, dan yang bertahan, mereka membekali dirinya dengan botol plastik kosong, dibunyikan sambil bersorak keras-keras saat pertandingan terakhir itu sudah dimulai.

Dari sebuah tempat agak tinggi, sorot tajam mata komentator menyapu lapangan voli yang sudah dimasuki pemain.

Komentator itu dipanggil Bung Sadam. Nama aslinya Komang Sujana.

Bung Sadam memegang mikrofon. Suaranya kemudian seakan membangunkan penonton dengan suaranya agak serak—berat. Tajam. Menusuk ke jiwa siapa saja yang mengantuk—di tengah pertandingan.

Tribun kembali ramai dengan suara tepuk-tepuk botol kosong dan sorak sorai. Meriah—memecah malam antara supporter Planet dan The Winner.

“Seakan memberi ingat—bahwa pertandingan terakhir ini bukan soal angka, atau siapa yang akan menang, ini soal harga diri—dan perjuangan, sehingga layak disaksikan sebagai sejarah di Tajun Cup V.” Begitu teriak Bung Sadam, komentator Tajun Cup V itu—pada pertandingan terakhir dengan suara sangat bergairah.

Komentator Bung Sadam di atas tribun | Foto: tatkala.co/Son

Komentator benar-benar menjadi nyawa dalam pertandingan. Tidak hanya satu atau dua, beberapa orang memilih kembali masuk ke tribun. Para penonton seakan-akan tersihir dengan kalimat-kalimat pilihan dan diksi yang diteriakkan Bung Sadam.

Di tribun, tampak Kadek Sena, penonton asal Sembiran. Ia tentu supporter tim Planet. Tapi ia datang sejak jam 8 malam, dan menonton semua pertandingan sejak awal. Dan ia setia menunggu pertandingan antara Planet Sembiran Vs The Winner, di tengah orang lain sudah sebagian merasa lemas. Ia menolak hengkang dari tempat duduknya.

Justru kemudian Kadek Sena terperanjak dari duduknya—bersama teman-temannya, kata-kata merasuki mereka jingkrak-jingkrak penuh emosional di pertandingan terakhir.

“Apalagi di saat situasi penonton lagi sepi-sepinya, Bung Sadam—mampu membuat penonton menjadi ramai seakan membangkitkan ke dua tim yang sedang bertanding. Juga Bung Sadam bisa menutupi segala kesalahan yang dibuat oleh perangkat pertandingan, melalui keyakinan (pilihan) kata-katanya ketika diucapkan oleh Bung Sadam,” kata Kadek Sena tentang komentator yang membuatnya terus bertahan di tribun.

Pertandingan tim The Winner vs Planet dan menonton yang bersorak-sorak | Foto: tatkala.co/Son

Kadek Sena juga menjelaskan, ketika suasana sudah memanas, Bung Sadam sangat gesit meyakinkan seluruh penonton dan oficial bahwa  keputusan yang diambil baik itu dari wasit atau hakim garis itu (ketika ada pelanggaran), adalah benar semua karena ia menyaksikannya dengan tilik setiap pelanggaran yang terjadi.

“Menonton dan mendengar komentator, menjadikan pertandingan terakhir menjadi seru dan bergengsi—dengan adil,” lanjutnya.

Tapi, siapa itu Bung Sadam—yang dideluk-elukan oleh, tak hanya Kadek Sena, tetapi juga sepanjang jalan orang-orang jual-beli di UMKM sekali moment di Tajun Cup V?!

Sehari-hari Komang Sujana dikenal sebagai guru. Ia juga menulis puisi, juga menulis artikel di tatkala.co, dan tentu saja menulis banyak artikel tentang voli, selain juga menulis artikel tentang sastra dan pendidikan.  

Perpaduan yang unik. Barangkali karena ia bergelut di dunia sastra, maka saat menjadi komentator voli, ia leluasa dalam memilih kata-kata, sehingga kata-katanya tak sekadar keluar begitu saja, namun juga menusuk, menggedor telinga, dan membangunkan penonton yang terkantuk-kantuk.

Tarkam, dan Kebaikan-kebaik di Luar Tribun

Di tengah pertandingan, jiwa Komang Sujana, atau biasa dipanggil Bung Sadam itu, seakan terlepas dari tubuhnya. Ia melayangkan diri—bersama suara, larut ke dalam pertandingan. Tak satupun ia salah sebut nama pemain, dan mikrofon telah menjadi bagian tubuhnya yang lain.

Bahkan saat ia menceritakan jalannya pertandingan dengan gesit juga, seperti roti empuk ditaburi selai, sangat terasa lembut, dan enak. Orang-orang terasa larut menikmatinya.

Apalagi tak hanya sekadar menceritakan jalannya pertandingan, sekilas tentang latar belakang pemain, juga sejarah klub pemain, segala macam tetek bengeknya dalam pertandingan ia sebutkan dan ulas cukup detail dengan waktu yang ringkas dan padat.

Hal itulah yang membuat penonton memiliki asupan lain ketika menonton sehingga ikut tenggelam dan memilih bertahan di tribun hingga pertandingan selesai.

Komang Ariyasa dan Komang Sujana | Foto; tatkala.co/Son

“Saya mempelajari terlebih dahulu tentang semua pemain. Menghafal dan mengenali pemain, dan bagaimana sejarah suatu klub, saya korek-korek sebelum pertandingan akan di mulai. Sebab itulah barangkali, saya larut dalam pertandingan,” terang Bung Sadam alias Komang Sujana.

Di Tajun Cup yang ke-5 ini, Komang Sujana tak sendiri dalam mengawal—lancarnya pertandingan sedari hari pertama sampai hari terakhir, final. Ia ditemani oleh Komang Ariyasa Sutapa. Kedua komentator ini memiliki karakter yang berbeda saat menjadi komentator, namun—saling melengkapi dengan romantis.

Komang Ariyasa, misalnya—memiliki kelebihan karena ia bisa membuat cair suasana dengan humornya. Walaupun di beberapa hal, seperti menyebut nama—dan pilihan diksinya masih perlu pengeksploran yang lebih.

Tentu, hal itu—sangat lazim dilakukan oleh komentator muda. Sebagaimana Komang Ariyasa melakukan itu baru di satu musim, yaitu di Tajun Cup V ini. Di tahun sebelumnya ia menjadi hakim garis, belajar kepada Komang Sujana, dan ia menjadi partner yang klop sebagai komentator.

Komang Sujana, kelahiran 28 Desember 1990 di Desa Tajun itu memang telah memiliki jam terbang agak panjang sejak tahun 2015, pada kejuaraan yang diselenggarakan oleh LPD Tajun Cup I, dengan mentornya seorang mantan penyiar radio bernama Bung Murjasa, juga sebagai komentator bola voli yang memiliki jam terbang yang tinggi.

“Seperti pemain, komentator juga mesti regenerasi,” kata Bung Murjasa ketika dihubungi melalui WA, tentang Bung Sadam.

Rupanya regenerasi tak berhenti di Komang Sujana. Komang Sujana justru kembali menularkannya lagi, mementori Komang Ariyasa dengan baik sebagai bentuk regenerasi ke depannya di kejuaraan sekarang.

Artinya, dalam pertandingan tarkam (antarkampung) ini, banyak kerendahan hati—sebagai pembelajar yang dapat dipetik, pula ilmu dan praktiknya—karena saling belajar. Tarkam lebih manis, basah, dan lebih jujur dalam membentuk manusia. Tidak sekadar seremonial. Percayalah!

“Ooow…satu pemain telah bersetubuh dengan tanah!” teriak Bung Sadam, menyebut pemain yang terjatuh.

Saya kembali menonton… [T]

Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari Tajun Cup V
Puncak Tajun Cup V: Trofi Juara Dibawa ke Panggung-Sembiran, Motor Diboyong ke Pamesan
Final Tajun Cup V: Misi Revans The Winner atas Planet
4 Klub Top di Semifinal Tajun Cup V: Pemenang vs Pemenang, “Apah” vs “Akasa”
Yang Tenang dan Yang Menang: Catatan Pengamat Menuju Final Tajun Cup V
Tags: bola voliDesa Tajunolahragavoli
Previous Post

Cuaca Panas dan Kesehatan Kita

Next Post

Membaca Kembali Risalah “Indonesia Kita”

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Membaca Kembali Risalah “Indonesia Kita”

Membaca Kembali Risalah “Indonesia Kita”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

by Stebby Julionatan
May 23, 2025
0
Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

DALAM dunia pendidikan, kemampuan berbicara bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, melainkan juga menyangkut kepercayaan diri, daya pikir kritis, dan keterampilan...

Read more

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co