2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengintip Proses Teater Legenda Rasa Kopi Banyuatis | Catatan Penulis Naskah dan Sutradara

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
August 24, 2022
inEsai
Mengintip Proses Teater Legenda Rasa Kopi Banyuatis | Catatan Penulis Naskah dan Sutradara

Salah satu adegan pada sesi latihan Teater Legenda Rasa Kopi Banyuatis

Mementaskan sejarah legenda Kopi Banyuatis bagi saya memang menantang. Proses menemukan cerita saya mulai dari pembicaraan dengan generasi keempat Kopi Banyuatis, Gede Pusaka Harsadena. Pusaka kini mewarisi bisnis Kopi Banyuatis yang telah berkembang pesat tidak hanya di Bali namun juga di Lombok. Usaha yang dirintis turun temurun sejak generasi kakek buyutnya, kini telah mencapai titik terang. Bisnisnya makin kuat dan makin sehat. Sejarah perjalanan panjang kopi ini kemudian diceritakan Pusaka kepada saya, di rumah Mahima. Saya pun mulai menulis naskahnya. Tak perlu lama, naskah ini telah menjadi. Cerita sederhana yang dirangkai dengan kuat dari satu masa ke masa.

Awalnya begini. Jro Dalang, yang menjadi generasi pertama legenda Kopi Banyuatis, adalah seorang seniman dalang yang menemukan bahwa dengan bercerita hidupnya menjadi bermakna. Dengan bercerita, Jro dalang menemukan rasa. Dengan menjadi dalang pula, ia mendapatkan bidang tanah yang kelak ditanaminya kopi. Mengapa kopi? Karena kopilah yang menemaninya berbagi cerita. Kopilah yang menemani orang-orang bercerita, soal apa saja. Lalu Jro Dalang mulai menanam kopi. Karena ia percaya, kopi ini bisa diwariskan hingga generasi berikutnya.

Mencicipi Legenda Rasa Kopi Banyuatis Melalui Teater

Demikianlah lalu anaknya, Putu Dalang, juga diberi pesan untuk meneruskan menanam kopi untuk meneruskan filosofi bapaknya, bahwa kopi adalah proses menanam cerita, menanam rasa yang kelak juga dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Putu Dalang, anak Jro Dalang, adalah petani yang tekun dan disiplin menanam kopi dengan hati. Ditambah istrinya, dalam naskah disebut Dadong/Nini, adalah istri yang bisa menjual kopi. Ia memiliki strategi khusus membuat kopi sehingga racikannya sangat digemari dan menjadi idola bagi penikmat kopi.

Generasi ketiga adalah Ketut Englan, yang mulai mengembangkan kopi Banyuatis dari desa-desa, hingga ke kota, dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya. Ia meletakkan bisnis kopi sejati, yang orisinal rasanya, dan tidak dicampur dengan bahan lain. Rahasia menjaga rasa kopi adalah dengan mendiamkannya di karung selama satu tahun agar kadar airnya rendah secara alami. Ia berpesan kepada generasi berikutnya Gede Pusaka Harsadena agar tetap mempertahankan rasa kopinya dengan menjaga proses alami dan jangan sampai mencampur bahan lain. Terbukti, kopi ini berhasil menjadi idola masyarakat Bali hingga kini.

Para pemeran karakter teater ini seperti telah berjodoh dengan naskah yang saya tulis ini. Gusti Made Aryana, yang terpilih berperan sebagai Jro Dalang, adalah seniman dalang dalam kehidupan sebenarnya. Ia kerap dipanggil Dalang Sembroli, karena nama salah satu karakter wayangnya adalah Sembroli. Gusti alias Dalang Sembroli merasa jalannya telah dituntun untuk mendapatkan peran ini.

Perkenalan Jro Dalang Sembroli dengan cerita kopi Banyuatis sesungguhnya tak tiba-tiba dimulai. Ia telah mengenal kopi Banyuatis dengan legenda rasanya. Ia juga kenal Gede Pusaka, dan darinya ia juga mendengar kisah ini. Ia bahkan sempat ditunjukkan rumah Jro Dalang Kopi Banyuatis dan merasa tersentuh melihat langsung wayang-wayang koleksi beliau. Dalang Sembroli juga sempat pentas wayang di rumah sang legenda.

Bagus Wira, pemeran Ketut Englan

Lalu ketika casting aktor diumumkan, Dalang Sembroli memang niat mengikuti, namun terkendala waktu. Detik-detik terakhir pengumpulan barulah dia mengirim video casting, dan ternyata ketika diumumkan kemudian ia menjadi aktor terpilih. Ketika proses berlatih dimulai, ia mulai merasakan lebih dalam kata-kata di naskah. Ia tersentuh pada kata-kata, terutama pada bagian ketika Jro Dalang berkata bahwa ia mengabdi kepada seni melalui wayang. Ketika ikhlas mengabdi, ia merasa bahagia.

Berikut petikan monolognya

Namanya mengabdi, jarang juga ada yang bayar kala itu.
Dimana ada yang iklas membayar, saya terima, jika tidak juga tidak apa-apa
.

Dalang Sembroli juga merasakan bahwa energi Jro Dalang seperti mengalir melalui kata-kata dalam naskah, dimana ia merasa bahwa sebagian dari karakter Jro Dalang seperti menginspirasinya terutama dalam hal keikhlasan. Dalang Sembroli percaya, seni adalah jembatan rasa yang hanya dapat dirasakan oleh yang mendapat vibrasi rasa yang sama. Di naskah ini, dia merasakan vibrasi itu. Bahkan ia merasa takdir memainkan karakter Jro Dalang ini adalah sebuah keinginan semesta, seperti istilahnya “cara rurunganga” (seperti dibukakan jalan).

Pemain Putu Dalang, Ida Bagus Partawijaya merasakan hal yang unik pula. Sebagai seorang mantan pilot, dunia akting adalah hal baru baginya. Uniknya dia merasa percaya diri ikut casting karena merasa ingin menunjukkan keinginannya berproses di kesenian, dan mencoba hal baru adalah karakternya. Dengan rasa percaya diri, ia melamar sebagai aktor Jro Dalang, karena merasa dari segi usia, lebih pantas masuk karakter Jro Dalang.

Namun di perjalanan, ia malah terpilih sebagai Putu Dalang, sebab karakter Putu Dalang yang kalem dan serius sangat terwakili olehnya. Sebagai aktor pemula, Ida Bagus Partawijaya merasa sangat gugup ketika diumumkan sebagai aktor yang terpilih memerankan Putu Dalang. Ia merasa ini adalah tanggung jawab besar. Apalagi menyangkut sejarah legenda. Ia tak berani tak serius. Akhirnya ia mulai menghafal naskah dan mendalami perannya.

Satu hal yang menurutnya sulit adalah tertawa. Ida Bagus Partawijaya tak mampu tertawa di atas panggung. Apalagi tertawa satir seperti tuntutan naskah. Persoalan berikutnya adalah memposisikan tangan di atas panggung. Juga melangkahkan kaki, melirikkan mata, dan aspek ekspresi lainnya. Namun pelan-pelan akhirnya ia melatih tubuhnya rileks dan punya tujuan tetap.

Ida Bagus Partawijaya (kiri) pemeran Putu Dalang, dan Tni Wahyuni, pemeran Nini/Dadong

Karakter yang lain adalah Dadong/Nini yang diperankan oleh Tini Wahyuni. Tini Wahyuni adalah mantan dokter yang kini adalah seniman lukis dan penggiat seni musik, dan mulai masuk dunia peran. Karir pertamanya di dunia peran adalah sebagai aktor monolog yang terpilih dalam program Cipta Media Ekspresi, 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah, tahun 2018 silam.

Melalui pengalaman itu, Tini mendalami karakter Dadong/Nini dengan mudah. Apalagi kemiripan karakter dengannya yaitu disiplin dan tangguh, membuat Tini makin merasa klik dengan karakter. Hal lain adalah kesamannya dengan hobinya minum kopi, dan peran Dadong/Nini adalah peracik kopi hebat, yang kelak membangun bisnis kopi Banyuatis dengan mantap. Satu tantangan bagi Tini Wahyuni adalah ketika dia membayangkan bagaimana pada masa itu kopi diracik dengan khusus. Bagaimana dan dengan cara apa. Akhirnya sedikit terkuak di naskah bahwa setelah air panas dan kopi diaduk di cangkir, ditutup sebentar dengan tutup cangkir, lalu dibuka hingga aromanya tercium sempurna.

Tini Wahyuni adalah aktor yang disiplin. Dari empat aktor, dialah yang paling awal menyelesaikan hafalan naskah. Strateginya, bagian naskahnya ia bagi menjadi satuan-satuan ide, lalu disalin ulang dengan tulisan tangan menjadi empat bagian ide. Dipahami dan dihafal dalam dua hari. Luar biasa.

Lain lagi dengan Bagus Widhia Kusuma Putra pemeran Ketut Englan. Dia adalah aktor termuda di kelompok ini, 24 tahun, dan rupanya pengalaman ini adalah pengalaman pertama. Menyutradarai Bagus, saya merasakan bahwa ia membawa tubuh yang sangat santun, merunduk dan rendah hati. Merasa paling muda, Bagus selalu merunduk runduk dan tak berani menatap lawan bicara. Saya mencoba mengarahkannya agar rileks dan tak terbebani. Meski minggu pertama cukup sulit, ternyata beberapa hari berikutnya ia telah mulai rileks dan mampu memperbaiki kelemahan itu.

Proses teater ini berjalan dengan organik dimana para pemainnya bertumbuh menemukan celah terbaik dirinya dalam konteks panggung. Dalang Sembroli yang paling berpengalaman dalam konteks pertunjukan menjadi lead actor yang saya beri tugas memberi benang merah pada adegan, bahkan di beberapa bagian merajut cerita dengan pendekatan seni pertunjukan wayang.

Proses ini juga berkembang pada musik, dimana tim musik mengembangkan suasana melalui kehadiran gender dan suling gambuh, juga suara sesendon dalang. Visual juga ditata dengan lighting yang menghadirkan suasana hangat dan bahagia. Kehadiran kayon memperkuat narasi kebun kopi, pohon kopi, dan filsafat kopi. Semua dihadirkan dengan sederhana dan kuat.

Gusti Made Aryana, pemeran Jro Dalang

Bagi saya, tantangan terbesar pentas ini adalah bagaimana kisah nyata ini dapat dipanggungkan dalam waktu kurang dari sebulan. Terlebih para pemeran terbilang baru di dunia teater. Juga jadwal masing-masing pemain yang padat membuat latihan terjeda beberapa kali. Tantangan berikutnya adalah audiens, yang merupakan kalangan terbatas, dari intern Kopi Banyuatis.

Saya berharap ini berterima bagi keluarga besar Kopi Banyuatis. Setidaknya legenda ini telah dapat didokumentasikan melalui panggung teater. [T]

  • Catatan: Teater Legenda Rasa Kopi Banyuatis ini diakan dipentaskan, Sabtu 27 Agustus 2022, di Hotel Bali Taman, Lovina, Buleleng
Tags: bulelengkopi banyuatisTeaterTeater Kopi Banyuatis
Previous Post

Pada Kekinian Situs-Situs Lampau, Mengoreografi Wacana dan Tubuh-Hibrida-Kini

Next Post

Di Kota Singaraja, Ada Ruang Terbuka Hijau, Ada Ruang Terbuka Sayur-Mayur

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Di Kota Singaraja, Ada Ruang Terbuka Hijau, Ada Ruang Terbuka Sayur-Mayur

Di Kota Singaraja, Ada Ruang Terbuka Hijau, Ada Ruang Terbuka Sayur-Mayur

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co