Anda tahu Bitcoin (BTC), Etherium (ETH), Binance Coin (BNB), Doge Coin, dll? Itu adalah aset digital atau lebih dikenal dengan Cryptocurrency atau aset kripto yang kini tengah digandrungi oleh banyak kaum adam, hawa, dan kaum-kaum lainnya di dunia ini.
Bayangkan saja, BTC yang tahun 2010 seharga kurang dari $1, kini di tahun 2021 mencapai harga tertingginya $60.000-an lebih atau setara dengan Rp 900 jutaan lebih. Tak hanya BTC, koin lainnya pun mengalami fenomena yang hampir serupa. Bahkan Doge yang awalnya hanya dibuat untuk main-main atau meme, kini dipandang sebagai penghasil cuan yang memberikan keuntungan hingga ribuan persen dalam waktu kurang dari setahun. Tentu ini merupakan sebuah fenomena yang mengejutkan dan membuat semakin banyak orang melirik BTC dan aset kripto lainnya sebagai sebuah aset masa depan.
Dengan kondisi tersebut, meskipun tak bisa memberi cuan hingga ribuan persen, sebenarnya karya sastra Bali modern (SBM) yang saat ini keberadaannya masih terdengar sayup-sayup, juga akan bisa memberikan prospek masa depan yang hampir sama dengan aset kripto. Meskipun bukan dalam hal ekonomi, namun bisa dalam hal lain.
Mari kita buat hitung-hitungan sederhana. Jika tahun 2010 lalu, Anda membelikan $5 uang Anda untuk membeli BTC, maka Anda akan mendapat kurang lebih 5 – 6 keping BTC. Dan jika BTC itu Anda hold sampai sekarang, maka Anda dipastikan menjadi miliarder. Hitung saja, saat ini (10 Mei 2021, pukul 12.07 Wita) harga satu keping BTC di exchange Binance $59.494,99 atau Rp 845.069.367,02. Dengan 5 BTC yang Anda hold sejak tahun 2010, saat ini anda mendapat uang Rp 4.225.346.835 koma sekian. Hanya dalam waktu 11 tahun kurang, dengan modal $5, Anda jadi miliarder. Seandainya Anda hold lebih lama lagi, hingga tahun 2030, 2040, 2050 dan seterusnya dan harga BTC terus naik, maka bisa saja Anda jadi triliuner.
Lalu bagaimana dengan Sastra Bali Modern alias SBM?
Ya, SBM memang tidak menjanjikan cuan, tapi menjanjikan masa depan yang gemilang, misalkan saja nama Anda akan dicatat dalam buku-buku pelajaran, dipelajari di sekolah-sekolah, ataupun diteliti oleh pencari cuan, atau pencari gelar sarjana, magister maupun doktor. Dan itu bukan omong kosong.
Para pendahulu kita, sebut saja Mas Nitisastro, Made Pasek, Wayan Gobiah, Gede Srawana hingga Made Sanggra, Nyoman Manda dan Djelantik Santha sudah mengalami fenomena itu. Dulu saat awal-awal menulis dipastikan mereka berdarah-darah membuat karya hingga akhirnya kini karya mereka dibaca, dipelajari, diteliti dan nama mereka juga dikenang. Saat menulis mereka mungkin tak menyadari bahwa karya yang dibuat merupakan investasi masa depan yang membuat mereka dikenang dengan gemilang. Tapi waktu memberikan apresiasi atas apa yang mereka lakukan.
Dan kondisi ini bisa kita analogikan dengan keberadaan BTC hari ini meskipun banyak yang mengatakan tak bisa disandingkan, ya tapi mari cocok-cocokkan saja. Apa sih di dunia ini yang cocok tanpa dicocok-cocokkan terlebih dahulu.
Bahkan jika dibandingkan dengan BTC, sastra Bali modern memiliki keunggulan, yakni Anda hanya perlu rajin menulis, menyebarkan tulisan itu untuk dibaca orang lain atau mengumpulkannya dalam sebuah buku dan disebarkan. Tak perlu Anda yang meng-hold, karena semua sudah di-hold oleh waktu dan ia akan hidup selamanya sepanjang ada yang tahu tulisan Anda dan Anda ‘menang dalam persaingan’ seperti halnya BTC dulu yang berhasil menundukkan pesaingnya.
Oh ya, perlu diketahui, untuk membeli aset kripto, selain menambang sendiri yang tentunya memerlukan peralatan dan listrik dengan biaya tinggi, bisa juga dengan cara membeli di Crypto Exchange seperti Binance, Coinbase, Kraken, KuCoin, atau di Indonesia ada Indodax, Tokocrypto, Pintu, Luno dan lainnya. Sama halnya dengan aset kripto, SBM juga memerlukan SBM Exchange selain menerbitkan sendiri menjadi sebuah buku.
Salah satu SBM Exchange yang paling hits saat ini di Bali adalah Suara Saking Bali (SSB). Lewat SSB Anda bisa berinvestasi atau menabung karya sedikit demi sedikit untuk kemudian menjadi ‘miliarder’ bahkan ‘triliuner’ dalam SBM, dijamin jika konsiten berkarya dan dibarengi dengan kualitas, lewat exchange ini Anda akan diperhitungkan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan trading karya SBM di SSB, dimana jika ‘harganya’ naik, Anda bisa menariknya dan mengumpulkannya menjadi sebuah buku.
Tak ada kata terlambat untuk investasi karya SBM di Exchange SSB. Mari bergabung di Exchange SSB. Selamat berkarya, selamat berinvestasi untuk masa depan yang gemilang di dunia SBM. [T]