25 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi Bagi Penjaga Setia Kultur Ilmiah || Selamat Purnatugas Prof. Bawa Atmadja

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 17, 2021
inEsai
Puisi Bagi Penjaga Setia Kultur Ilmiah || Selamat Purnatugas Prof. Bawa Atmadja

Prof. Bawa Atmadja

Seorang guru besar bidang Antropologi yang sangat konsisten menjaga kultur ilmiah, baik di kampus maupun di luar kampus, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA., memasuki masa purnatugas sebagai pengajar di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, per 17 Februari 2021.

Seorang muridnya yang kemudian menjadi sahabat kental di dunia pendidikan dan penelitian, Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum., mempersembahkan sekumpulan puisi kepada Sang Profesor, guru yang amat dikaguminya itu. Puisi? Ya, puisi.

Sungguh menarik. Puisi, karya sastra yang kerap dicibir sebagai tumpukan kata-kata khayalan, dipersembahkan kepada seorang guru besar yang selama ini dikenal sangat ketat memegang teguh sikap-sikap ilmiah. Kesannya berlawanan, tapi dua hal itu — puisi dan karya ilmiah – sesungguhnya punya hubungan erat. Khayalan biasanya tumbuh juga dari pertanyaan-pertanyaan ilmiah. Karya ilmiah banyak muncul dari tumpukan khayal di kepala.

DI AWAL KU MENGENALMU
Pantai Indah, Medio Nopember 2020

Awal aku tak mengenalmu sebagai guru
Yang kukenal hanyalah sosok yang BIASA SAJA
Persisnya aku tak mengenalmu
Aku asyik dengan duniaku sebagai mahasiswa baru
Penuh gaya
Pesolek
Cuek bebek
Gagap, maklum saja migran baru
Tentangmu di awal tatapanku
Yang kutau KAU hanyalah
Engkau Sosok yang
Kurus
Maaf … Lusuh
Kuyu…
Maaf LAGI: tidak kaya, tinggal di rumah kontrakkan
Tidak bermobil
Biasa dengan vespa bututmu…
Engkau saat itu bukan guru yang populer
Cirinya…
Akrab sama murid
Doyan becanda
Jadi tempat curhat…
Kayaknya hanya itu yang kutahu, ciri guru popoler saat
aku jadi muridmu di ERA LALU
Jalan setapak mengarahkanku tentangmu lebih dari
sekedar yang kutatap di awal
Di lembah gunung
Di amparan sawah yang amat luas
Kaki kecilmu berlari-lari
Konon, hati dan kakimu selalu kau bawa berlari
Hanya untuk mengejar mimpi
Keluar dari stigma anak desa yang…
Kucel
Miskin
Lugu
Yang teramat menyakitkan stigma kebodohan
Semangat yang kuat
Hasrat membara
Dan ternyata tidak cukup itu,
Engkau termasuk anak yang berasal dari Tuan Tanah
Pantas saja, jenjang sekolahmu lancar
Entah latah atau memang mimpi yang dirajut dari awal,
Takdirmu membawa pilihanmu masuk di sekolah
keguruan
Akhirnya, Lahirlah anak di sudut desa yang paling sudut
Di lembah gunung dan hamparan sawah
Dengan Ke Riang an
Pulang
Membawa SELEMBAR ijazah
Yang menjadi gengsi keintelektualanmu
Sebagai anak desa di desa yang paling sudut
Menjadi ilmuwan terhormat

Itu adalah puisi Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum., yang ditulis bersama suaminya, Dr. I Ketut Margi, M.Si., yang juga pengajar di Undiksha Singaraja.

Puisi itu terkumpul dalam buku puisi berjudul “Beri Aku Secarik Kertas, Antologi Puisi Persembahan untuk Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A.” yang diterbitkan Mahima Institute Indonesia. Seperti juga puisi “Di Awal Ku Mengenalmu”, puisi lain dalam buku itu semuanya bercerita tentang hubungan Sendratari dan suaminya dengan Prof. Bawa, baik saat kuliah maupun saat sama-sama menjadi pengajar di Undiksha.

Buku puisi persembahan untuk Prof Bawa Atmaja

“Ucap syukur tak terperi atas limpahan kondisi sehat yang telah diberi Sang Pencipta, hingga puisi ini dapat terselesaikan sesuai rencana. Perasaan senang dan gejolak emosi menyertai selama proses penyelesaiannya. Tanpa pelibatan emosi kiranya puisi ini tidak akan pernah
selesai,” kata Luh Putu Sendratari.

Luh Putu Sendratari menuturkan, latar lahirnya puisi ini semata-mata didorong oleh memori panjang yang mengikuti perjalanan kami bersama Prof Bawa Atmadja. “Perjalanannya yang penuh dinamika tampaknya sayang jika hanya disimpan dalam benak saja,” ujarnya.

Dengan menulis puisi, Luh Putu Sendratari tentu saja tak hendak menjadi penyair, atau bercita-cita menjadi penyair. Dalam kata pengantarnya, ia menyebutkan bahwa ia sangat menyadari kemampuan menulis puisi jauh dari standar sastrawan pada umumnya. Namun, berbekal keberanian mencoba dan semangat menuangkan unek-unek ternyata tidak sanggup mengerem kehendak melahirkan puisi untuk dipersembahkan kepada guru/ bapak/teman yang legend, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA.

Jika kata-kata ilmiah tak sanggup menyampaikan perasaan, maka puisi bisa membantu untuk mengangungkapkannya.

Guru Besar yang Sederhana

Luh Putu Sendratari mulai mengenal Prof Bawa pada tahun 1980, saat ia mulai menjadi mahasiswa di Jurusan Sejarah, FKG (Fakultas Keguruan) Universitas Udayana yang kini menjadi Undiksha.

“Kesan mendalam yang tetap melekat terhadap beliau adalah penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah bisa mengerti apa yang dijelaskan. Prinsip yang beliau pegang jika bisa dengan cara mudah mengapa dibuat sulit. Kesan lainnya adalah jenaka,” kata Luh Putu Sendratari.

Meski bahasanya sederhana dan jenaka, Prof Bawa tak boleh diragukan konsistensinya terhadap kultur ilmiah yang senantiasa berupaya memegang teguh sikap-sikap ilmiah sebagai seorang ilmuwan. Dengan konsistensinya itulah Prof Bawa menjadi figur yang selalu dijadikan orientasi dalam spirit mengajegkan budaya akademik.

Kenapa puisi?

“Agak aneh memang seorang Prof Bawa yang penulis kenal sebagai sosok ilmuwan yang tidak familiar dengan puisi atau karya seni lainnya, tiba-tiba disodorkan bacaan puisi oleh anak didiknya. Namun, puisi ini memang sengaja disiapkan untuk melengkapi perhatian Prof Bawa terhadap hal yang tidak biasa,” kata Luh Putu Sendratari.

Luh Putu Sendratari meyakini puisi pastilah bahasa bermantra yang memuat rasa dari penulisnya, yakni perasaan tertentu terhadap sesuatu yang dianggap penuh makna. Melahirkan puisi kiranya tidak perlu menunggu peristiwa luar biasa yang akan menginspirasi, terhadap hal yang tampak biasa-biasa saja bisa menjadi puisi yang bermakna.

“Misalnya, kami pernah jalan-jalan mendalami fenomena badak yang dihormati, mengamati salib di tengah sawah. Semua itu pengalaman unik bersama Prof Bawa yang sekaligus suatu situasi yang menggugah naluri ilmiah kami sebagai anak didiknya. Hanya melalui jalanjalan, mengendap dalam memori, menjadi puisi. Semoga, Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa menjaga simakrama kami selaku anak didiknya dengan senantiasa mengingat spirit akademik yang telah ditanamkan. Astungkara!” cerita Sendratari.

Prof . Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA., lahir di Tabanan, tepatnya di Desa Riang gede, Penebel, 17 Februari 1951. Ia menyelesaikan S1 di IKIPN Malang, lalu mendapatkan gelar magister dan doktor di Universitas Indonesia. Selain mengajar di Undiksha, ia juga mengajar di pascasarjana Unud Denpasar. Selain itu juga mengajar di pascasarjana UNHI Denpasar dan IHD (kini Universitas Hindu Darma IGB Sugriwa). Jabatan terakhirnya di Undiksha adalah Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial.

Sebagai seorang profesor dalam bidang ilmu-ilmu sosial, ia punya perhatian sangat besar terhadap persoalan-persoalan adat, budaya dan tradisi di Bali. Bukunya yang ditulisnya banyak sekali. Dari yang banyak itu terdapat hasil-hasil penelitian yang kerap menjadi perbincangan hangat di Bali, seperti tajen dan jogged porno.

Soal tajen ia menulis buku berjudul “Tajen di Bali : Perspektif Homo Complexus”. Buku itu ditulis Anantawikrama Tungga Atmadja, Luh Putu Sri Ariyani dan diterbitkan Pustaka Larasan dan IBBik Undiksha, Tahun : 2015. Soal joged porno, ia menulis buku “Komodifikasi tubuh perempuan: joged” ngebor” Bali”.

Ingin tahu lebih banyak tentang Prof Bawa, baca buku-bukunya. Baca seperempat saja dari semua buku dan artikelnya di berbagai jurnal dipastikan kadar intelektual kita akan menggelembung. Apalagi baca semua bukunya. Apalagi ngobrol sama Pak Prof.

Selamat menjalankan purnatugas, Pak Prof. Mengabdilah terus untuk ilmu pengetahuan…. [T]

Tags: ilmuProf. Nengah Bawa AtmadjaPuisiUndiksha
Previous Post

Mendaras Puisi Emha: Ajari Aku Tidur

Next Post

Siapa yang Keliru? | Distorsi Makna SE Endek dan Gaya Komunikasi Publik Gubernur Koster

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Siapa yang Keliru? | Distorsi Makna SE Endek dan Gaya Komunikasi Publik Gubernur Koster

Siapa yang Keliru? | Distorsi Makna SE Endek dan Gaya Komunikasi Publik Gubernur Koster

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

by Hartanto
May 25, 2025
0
Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

"Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari seluruh tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang...

Read more

AI dan Seni, Karya Dialogis yang Sarat Ancaman?

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 25, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

“Seni bukanlah cermin bagi kenyataan, tapi palu untuk membentuknya.” -- Bertolt Brecht PARA pembaca yang budiman, kemarin anak saya, yang...

Read more

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co