Makhluk hidup yang paling sempurna, kita sebagai manusia tentunya harus bersyukur karena telah dikaruniai akal pikiran. Dalam menjalani kegiatan sehari-hari kita tidak akan terlepas dari pikiran, baik pikiran negatif maupun pikiran positif. Hal ini tentunya akan berdampak bagi kehidupan kita, karena dengan pikiran positif kita dapat memperbaiki keadaan yang sedang kita hadapi namun sebaliknya pikiran negatif dapat memperburuk keadaan yang sedang kita alami.
Berpikir akan suatu hal dalam kehidupan kita memang wajar kita lakukan. Dengan menggunakan akal dan pikiran yang ada didalam diri, kita dapat menembus kemustahilan – kemustahilan yang kita takuti dalam menghadapi masa depan. Perlu disadari bahwa ketika sedang berpikir maka pada saat itu pula kita sedang berada didalam proses penciptaan. Saat kita fokus memikirkan hal yang kita impikan maka secara tidak langsung kita memanggil agar hal yang kita pikirkan tersebut menuju pada kehidupan kita. Hal ini merupakan bentuk berpikir positif terhadap masa depan yang ingin kita capai suatu saat nanti.
Namun, jika pikiran tersebut terlalu berlebihan maka akan mempersulit jalannya kegiatan di kehidupan kita. Istilah yang sering kita dengar dikalangan masyarakat terkait dengan hal tersebut adalah overthinking. Overthinking merupakan proses berpikir secara berlebihan akan segala sesuatu yang ada di kehidupan kita. Sebagian besar menganggap bahwa overthinker adalah orang yang berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan. Namun, jika hal ini terjadi terus-menerus dan berlangsung lama tidak menutup kemungkinan bahwa overthinking justru akan menambahkan beban bagi diri kita sendiri.
Terkadang pikiran terasa lebih mengerikan dibandingkan dengan kenyataan yang terjadi. Seringkali kita bisa menilai sesuatu dari data yang minim kita dapatkan. Misalnya saja, di kampus atau di kantor bahkan dalam hubungan pacaran. Saat kita berbicara dengan teman, pacar ataupun kepada atasan kita namun respon yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dimana mereka memberikan respon yang bisa dibilang singkat maupun terkesan cuek. Dari kejadian tersebut, overthinker akan memikirkannya secara berlebihan. “Apa aku ada berbuat salah ya?” “Apa pekerjaanku ada yang kurang tepat ya?” “Apa mereka membenci aku ya?” “Mereka mungkin marah dengan diriku yang seperti ini?” “Apa dia bosan menjalin hubungan denganku ya?”
Seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terngiang pada pikiran overthinker. Yang justru akan menimbulkan masalah yang muncul dari pikiran-pikiran tersebut. Padahal dari data yang minim tersebut kita tidak bisa menilai apakah mereka benar bersikap seperti itu karena perbuatan kita atau ada kemungkinan bahwa mereka memiliki masalah keuangan atau masalah pada keluarga mereka bahkan mungkin terjadi sesuatu hal buruk yang menimpa mereka sebelum kita bertemu dengan mereka yang akhirnya saat kita bertanya, respon yang mereka berikan tidak sesuai dengan harapan kita.
Pemikiran-pemikiran yang berlebihan tersebut akan timbul insecurity pada diri kita sendiri. Insecurity adalah situasi ketika seseorang merasakan keraguan atas dirinya sendiri dan merasakan tidak percaya diri. Seorang yang mengalami situasi ini tentunya akan merasa tidak aman dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Jika hal ini terjadi akan menimbulkan stress pada diri kita sendiri. Untuk menghadapi semua situasi tersebut maka hal yang perlu dilakukan adalah memberikan jarak pada pikiran kita sendiri.
Perlu disadari bahwa tidak semua pikiran yang masuk kedalam diri kita adalah benar. Pikiran terkadang hanyalah sebuah pikiran dan belum tentu terjadi di kenyataan. Jika kalian sedang mengalami overthink dengan masa depan kalian baik kepada karir, keluarga maupun percintaan kalian, maka jangan melawan pikiran kalian sendiri. Namun, berilah jarak kepada pikiran kalian sendiri menyadari bahwa tidak semua pikiran kalian itu adalah benar. Jika pikiran buruk kalian muncul kepada diri kalian sendiri maka tindakan yang dapat kalian lakukan adalah mengantisipasi hal-hal atau kemungkinan buruk dari hasil buah pikiran kalian sendiri.
Berfokus kepada hal-hal yang dapat kalian kendalikan adalah cara untuk mengatasi overthinking kalian terhadap suatu hal. Namun, jika hal buruk tersebut tetap saja datang pada kehidupan kalian maka hal tersebut merupakan hal diluar kendali kalian dimana dari kejadian tersebutlah kita mengambil pelajaran-pelajaran hidup untuk proses pendewasaan.
“Pikiran. Jangan Dilawan, Namun Rasakan Lalu Beri Jarak. Lihat Kenyataan. Lakukan Hal Yang Bisa Kamu Kendalikan.”