3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bayang-Bayang Misogini Dalam Negeri

Melliani YuliantybyMelliani Yulianty
January 8, 2020
inEsai
Bayang-Bayang Misogini Dalam Negeri

Ilustrasi diolah dari sumber Google

15
SHARES

“Ya, saya sih sayang ya sama istri saya, dan suka sama setiap masakannya. Tapi, jujur! Saya paling gak bisa tuh kalo pulang kerja liat meja makan gak ada makanan. Saya udah capek-capek kerja, pulang-pulang malah kayak gitu. Haduh, saya bisaauto emosi sama istri saya.”

“Waduh, tapi, bukannya istri bapak juga pekerja kantoran? Bisa aja beliau capek juga, Pak. Jadi, gak bisa tuh setiap waktu masak buat bapak.”

“Loh, ya gak bisa lah! saya yang lebih capek, dia kan pekerja kantoran wanita, paling tugasnya apa sih? Kodrat dia, loh! Kamu gak pernah dengar ya? Tugas istri tuh cuma tiga: Dapur, Sumur, dan Kasur.”

“Bapak gak mau coba delivery makanan aja, Pak? Kayanya itu solusi yang terbaik, hehe.”

“Ada-ada aja kamu. Kan saya beristri, kalo gitu apa gunanya dong seorang istri? Ah, sudah-sudah. Nih mending daripada pusing bahas istri saya, kamu lihat, nih. Tadi, saya nemu artikel ‘Foto Syur Selebgram XXX Tersebar di Internet!’. Kaget juga saya pas tau, eh tapi pas saya buka foto-fotonya, mantep juga, hahaha.”

“Mana coba, Pak, saya pengen lihat juga, penasaran..!”

Kira-kira dari dialog di atas kalian menemukan adanya keganjalan, gak?

Mungkin, sebagian dari kalian ada yang melihat dialog di atas sebagai suatu hal yang lumrah, apalagi percakapan seperti itu mungkin sering kita dengar. Tetapi, saya yakin sebagian pun ada yang menemukan keganjalan dalam dialog di atas. Lantas, apa sih yang menjadi keganjalan dalam dialog di atas?

Yuk, kita bahas!

Pertama, Partnerbicara si Bapak sempat berargumen kalau ternyata sang istri itu juga pekerja kantoran sama seperti si Bapak, tetapi si Bapak ini ‘mengecilkan’ atau ‘menyepelekan’ seorang wanita yang menjadi pekerja kantoran. Si Bapak padahal tau, kalau menjadi seorang pekerja kantoran itu melelahkan karena, toh,ia pun mengeluh. Tetapi baginya, jika seorang wanita yang menjadi pekerja kantoran, apa yang mereka tanggung atau rasakan tidak sebanding dengan apa yang si Bapak tanggung atau rasakan.

Kedua, si Bapak di awal ngaku-ngaku nya sayang sama sang istri, tapi anehnya, kalau si Bapak ini pulang kerja dan tidak mendapati makanan yang sudah disajikan di meja, semuanya tiba-tiba berubah 180 derajat! Si Bapak katanya bisa emosi dan marah sama sang istri. Haduh, padahal di zaman now, pemesanan atau deliverymakanan itu sudah mudah, tetapi si Bapak tetap menuntut sang istri untuk tetap memasak dan menyajikan makanan di meja. Karena menurutnya, itu sudah kodrat sang istri, dan tugas seorang istri itu hanya sebatas: Dapur, Sumur, dan Kasur.

Oke, sepertinya kita dapat merasakan ketimpangan antara tugas/peran sang Bapak dan sang istri. Kalau berbicara mengenai kodrat tiap gender itu sangat kompleks. Tiap agama dan budaya pun punya pandangannya masing-masing. Tapi, jika kita lihat dari sisi ‘kemanusiaan’, mengenai si Bapak menggunakan ‘kodrat’ sebagai suatu tameng, tentu hal seperti demikian cukup mengganggu.

Nah.. dari sini dapat kita lihat bayang-bayang misogini dalam diri si Bapak ini.

Loh, apa sih itu misogini?

Menurut sosiolog Allan G. Johnson, “Misogini adalah sikap budaya kebencian terhadap perempuan karena mereka adalah perempuan.”

Waduh, tapi kayaknya si Bapak ini gak sampai segitunya deh.Toh, katanya kan si Bapak sayang sama istrinya. Masa termasuk misoginis, sih?

Hmm, tunggu dulu.

Maksud dari dialog di atas adalah untuk menampilkan atau memvisualisasikan bagaimana praktek misogini yang sebenarnya terjadi di masyarakat atau sekitar kita tanpa kita sadari, lho. Dari sinilah kita dilatih untuk lebih peka lagi terhadap masalah sosial seperti ini.

Nah, ‘kebencian terhadap perempuan karena mereka adalah perempuan’ itu tidak ditunjukkan oleh si Bapak secara eksplisit. Tetapi, dari cara ia memandang perempuan dan peran atau seperti yang Bapak katakan, ‘Guna’ dari perempuan itu yang menjadi bibit-bibit subur tumbuhnya sosok misoginis (orang yang menerapkan/mempraktikkan misogini).

Misoginis memandang perempuan sebagai the second-gender, mereka melihat diri mereka lebih superior jika dibandingkan dengan perempuan. Hal ini bisa dilihat ketika si Bapak berpikir tanggungannya sebagai pekerja kantoran bergender laki-laki lebih besar dibanding pekerja kantoran wanita, sehingga dirinya tetap menuntut untuk dilayani oleh sang istri, meskipun ada alternatif lain yang memudahkan, contohnya: memesan makanan.

Misoginis pun erat kaitannya dengan objektifikasi perempuan. Lho, kayak gimana sih? Gampangnya, kalian bisa melihat langsung  objektifikasi perempuan ini dari media-media ‘zaman now’ yang ‘menjajakan’ konten-konten berbau perempuan atau hal vulgar untuk menarik pembaca. Headline-headline artikel seperti, ‘Inilah 3 Bagian Tubuh Yang Pertama Kali Pria Lihat Dari Perempuan!’ atau ‘Viral! Foto Syur Selebriti Wanita X Tersebar di Internet’.

Seolah-olah perempuan dijadikan ‘objek’ untuk menarik perhatian masyarakat.

Gambar buram misogini dalam media memang sudah bukan menjadi hal yang asing lagi di mata dan telinga kita. Hal semacam itu sudah biasa tayang di berbagai media, termasuk media pertelevisian Indonesia. Dunia pertelevisian Indonesia tak luput dari pengaruh misogini. Dapat kita sadari di berbagai acara lucu-lucuan yang memang tujuannya adalah untuk menghibur, sebagai sarana entertain, ternyata seringkali terselip lelucon seksis, dan lagi-lagi perempuan dijadikan objeknya. Seperti, ketika bintang tamunya adalah perempuan, para komedian laki-laki biasanya akan mengomentari fisik si bintang tamu ini, menyelipkan lelucon vulgar untuk menarik atensi penonton.

Kejadian-kejadian seksis sejenis itu sering terjadi di sekitar kita, sehingga masyarakat acapkali menormalisasikannya, seolah-olah memang sudah seperti itu sosok dan kebiasaan ‘laki-laki’, seperti pada kalimat “boys will be boys.”

So, what can we take away from this?

Masalah sosial seperti misogini sudah menjadi pro dan kontra dalam masyarakat, masih banyak yang melihat misogini sebagai hal yang sepele, padahal berdampak besar untuk generasi bangsa selanjutnya. Tetapi, kita disini sekarang sudah memahami salah satu praktik masalah sosial yang sering buram di mata masyarakat. Marilah kita mulai menajamkan kepekaan kita pada hal-hal yang masih dianggap minorbagi masyarakat, dan peduli akan sekitar kita.

Mari kita terangi bangsa ini dari bayang-bayang misogini!

Sumber:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Misogini
  • https://www.youtube.com/watch?v=1r3FkR5rziY : ‘Donald Trump: Lovably Sticom Misogynist’
  • https://www.quora.com/What-are-the-differences-among-misogyny-sexism-and-male-chauvinism-and-what-are-some-examples
Previous Post

Distrik Manang, Potongan Kecil Himalaya

Next Post

Bolak-Balik Denpasar-Buleleng, Sesekali Lewatlah Jalur Petang, Nikmati Wisata Gratis di Sela Perjalanan

Melliani Yulianty

Melliani Yulianty

Lahir di Tangerang, 13 Januari 2000. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, jurusan Ilmu Komunikasi,

Next Post
Bolak-Balik Denpasar-Buleleng, Sesekali Lewatlah Jalur Petang, Nikmati Wisata Gratis di Sela Perjalanan

Bolak-Balik Denpasar-Buleleng, Sesekali Lewatlah Jalur Petang, Nikmati Wisata Gratis di Sela Perjalanan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co