CINTA, TUNTUNLAH RINDU MENUJU JALAN PULANG
Cinta, tuntunlah rindu menuju jalan pulang
Sebab cahaya telah ditelan petang
Batas-batas sudah disekat-sekat
Aku takut rindu tersesat
Hingga tak bisa menghadiri pertemuan abadi
2021
CINTA, NYANYIKAN SYAIR PALING INDAH DI SENAYAN ITU
Cinta, nyanyikan syair yang paling indah Di ruang-ruang megah di Senayan itu Lembutkan hati para penghuninya
Sebab, kekerasan hati mereka membahayakan negeri
2018-2021
SINGARAJA
Burung usiran kota raya
Hinggap di akar Singaraja
Menebar rindu menanam cinta Bangkitkan jiwa yang lama lena
Buang saja cerita kota raya
Yang telah bikin hati luka
Singaraja adalah pesona
Jiwa bunda ada di sana
Ke mana lagi ingin kau kelana
Di Singaraja semua ada
Di mana lagi akan kau cari
Nurani itu ada di sini
Singaraja 2018
ANAK-ANAKKU
- untuk Taufik Akbar, Atika Putri, Afifa Putri
Akbar lahir di musim rangers
Mengejek ayah yang mengagungkan kegagahan gatot koco
Atika lahir di musim sinchan
Mencibir ibu yang mengagumi kecerdikan kancil
Afifa lahir di musim drakor
Menertawakan ayah-ibu yang tersedu-sedu pada kisah Siti Nurbaya
Usir saja bintang yang tak bisa menghunus pedang
Usir saja bulan yang hanya kenal kisah pahlawan
Usir saja kisah yang mengagungkan cerita-cerita mitos
Tapi masih terdengar ledakan tangismu, anakku
Ketika malam mencuri belaian ibu
Alirkan amarah pada butir-butir merah uratku, Akbar
agar hujan tersenyum menghayutkan debu-debu
Tanamlah gelisah pada detik-detik detak dadaku, Atika
agar kemarau puas menggugurkan daun-daun
Hembuskan galau ke denyut-denyut nadiku, Afifa
agar musim kagum pada kesetiaan cahaya menciumi bunga-bunga
Tapi, jangan kau bakar nafasku, anakku
agar bisa selalu kutiup keningmu
agar bisa kuantar sukma ke dalam mimpimu
2023
GITGIT
Debur air
Lebur rindu
Sukma bisu
Kagum batu
Kagum batu
Sukma bisu
Lebur rindu
Debur air
Debur air
Lebur rindu
Sukma bisu
Kagum batu
Kagum batu
Sukma bisu
Lebur rindu
Debur air
Debur air
Lebur rindu
Sukma bisu
Kagum batu
Kagum batu
Sukma bisu
Lebur rindu
Debur air
Singaraja 2018
Penulis: Yahya Umar
Editor: Adnyana Ole
[][] Klik untuk BACA puisi-puisi lain