9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jagra Siwaratri di Candi Prambanan dan Aku Bayangkan Candi itu Bagai Istana Para Dewa

Made ManipuspakabyMade Manipuspaka
February 2, 2025
inTualang
Jagra Siwaratri di Candi Prambanan dan Aku Bayangkan Candi itu Bagai Istana Para Dewa

Candi Prambanan saat Hari Siwaratri

KETIKA ada teman yang mengajak untuk melakukan renungan suci Siwaratri di Candi Prambanan, pada perayaan hari suci ITU pada Senin 27 Januari 2025, aku langsung menganggukKan kepala dan bilang ya.

Aku sesungguhnya tidak mengetahui bagaimana kebiasaan umat Hindu di Tanah Jawa, tepatnya di YoGyakarta dalam merayakan hari turunnya Siwa itu.

Sebagai orang baru—yang kebetulan menjadi mahasiswa semester 2 Jurusan Musik, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta—aku berusaha mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang ada di Kota Pelajar dan Kota Budaya itu. Tentunya yang baik-baik dan tetap ada kaitannya dengan pembelajaran. Sebab, aku ingin fokus pada cita-cita dan tidak mau mengecewakan orang tua.

Aku berangkat dari kost, sengaja mengendarai motor sendiri, sehingga dapat mengenal Kota Gudeg ini dengan lebih leluasa. Aku berangkat bersama teman yang menempuh perjalanan sekitar 1 jam. Dalam perjalanan itu, sesekali aku bertanya, nama jalan dan kawasan yang dilewati. Tanpa terasa, kami sudah sampai di kawasan Candi Prambanan yang sungguh megah itu.

Maklum, ini kali pertama kunjungan aku ke Candi Prambanan, candi bercorak agama Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi itu. Ini pengalaman Siwaratri di Candi Prambanan sebagai angkatan kedua. Mungkin, karena aku pertama kali ke Prambanan saat malam hari semuanya beda, indah dan mempesona.

Candi Prambanan di Hari Siwaratri | Foto: Manipuspaka

Beberapa lampu sorot mengarah ke candi yang sangat terang dan dengan warna yang tajam, sehingga membuat candi semakin megah. Entah karena sering menonton film, aku merasakan suasana Candi Prambanan malam itu seperti di istana para Dewa. Entah itu ilusi atau khayalan yang selalu ada dalam pikiranku. Nemun, aku tak mau terlena, sehingga langsung melakukan persembahyang bersama tepat pukul 18.00 WIB.

Antusias umat melakukan persembahnyangan sangat tinggi. Panitia mengatakan, pada perayaan Siwaratri umat yang melakukan persembahyangan pertama itu diikuti lebih dari 3000 peserta. Jumlah itu, lebih banyak dari perayaan Siwaratri sebelumnya hanya diikuti 500 peserta. Umat yang melakukan persembahyangan begitu khusuk. Aku, bersama temanku pun bersembahyang dengan serius dan khusuk pula.

Usai sembahyang, panitia mengarahkan peserta persembahyangan menuju ke tenda yang ada di lapangan. Sayangnya, aku lupa menanyakan nama acara itu. Namun, yang pasti semua umat diberikan snack berupa kacang, pisang, jagung dan minuman teh. Acara itu mirip sebuah ajang sosialisasi, salaing mengenal satu sama lainnya. Sebab, umat yang menikmati camilan itu sambil berkenalan, lalu bercerita lebih akrab sambil menunggu acara Malam Sastra Siwaratri.

Malam Sastra Siwaratri itu menghadirkan banyak narasumber, namun aku tidak hapal semuanya. Aku diinformasikan teman akan ada Wakil Menteri Pariwisata Luh Puspa, dan Sugi Lanus yang diberitahu oleh ibuku lewat WA.

Acara kemudian dimulai dengan penampilan tari penyambutan khas Jawa. Meski biasa tampil di atas panggung, tetapi aku tidak mengetahui nama tari itu.

Panitia juga sudah menyebutkan, tetapi aku tidak mendengar secara jelas saking banyak orang. Tari penyambutan itu dibawakan oleh dua penari wanita yang melakukan gerak yang pelan, lembut dan halus dengan gerak yang penuh penjiwaan. Meski lama tak menari, jujur, aku terpesona dengan penampilan tari itu. 

Candi Prambanan di Hari Siwaratri | Foto: Manipuspaka

Selanjutnya sambutan dari Ibu Wakil Menteri Pariwisata Luh Puspa yang mendukung kegiatan keagamaan di Candi Prambanan ini. Lalu, berlanjut dengan sambutan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi yang mengangkat topik tidak jauh dari keberadaan Candi Prambanan dan Siwaratri.

Narasumber yang merupakan teman pamanku, juga teman orang tuaku, sehingga aku pun merasa dekat dengannya. Saat itu, Sugi Lanus mengatakan, Candi Prambanan itu memiliki empat arah, sehingga saat melakukan persembahyangan bisa menghadap kemana saja. Paparan itu, sekaligus menjawab pertanyaan peserta yang menanyakan sebaiknya melakukan sembhayang menghadap arah mana.

Salah satu peserta kemudian menanyakan, Candi Prambanan ini adalah kawasan suci, namun juga sebagai pusat pariwisata. Kalau ada yang berkunjung, tetapi mereka sedang mengalami menstruasi, namun ia akan tetap akan membayar tiket masuk, apakah itu boleh atau tidak?

Sugi Lanus menjawab boleh saja, tetapi setiap pagi dan setiap buka Candi harus melakukan pembersihan setiap pagi. Pintu masuk untuk orang yang bersembahyang dan wisatawan dibedakan.

Walau peserta sesi diskusi ini mulai berkurang, karena kursi-kursi mulai ada yang kosong, namun suasana diskusi tetap hangat dengan berbagai pertanyaan. Seseorang kemudian bertanya, seandainya ada umat Hindu yang ingin melalukan persembahyangan apakah dikenakan tiket atau gratis. GM Prambanan dan Ratu Boko, Ratno Timur, mengatakan, boleh tetapi mungkin tidak dikenakan tiket pada saat hari-hari raya saja, bukan setiap hari.

Suasana diskusi tetap menarik, namun beberapa orang, ada yang tidur di samping tenda. Mereka tidur beralaskan karpet. Di sampingnya, ada pula yang ngobrol, entah apa yang dibicarakannya. Aku pun merasa ‘nguyuk’ pula, namun beridsaha mengikuti acara sampai akhir.

Candi Prambanan di Hari Siwaratri | Foto: Manipuspaka

Diskusi berlangsung sampai pukul 00.00 WIB. Setelah itu, seluruh peserta melakukan sembahyang dilanjutkan dengan pembacaan 1008 nama Siwa bersama seluruh peserta. Pada saat itu, mulai banyak peserta yang tidak kuat melakukan jagra (bergadang), sehingga ada yang keluar dari area Candi Siwagrha.

Pembacaan nama Siwa berlangsung selama 1 jam 15 menit. Selanjutnya, diisi dengan acara bercerita tentang Lubdaka oleh Sugi Lanus. Pada saat itu, peserta yang kuat bertahan tak sampai 100 orang.

Acara bercerita itu berlangsung hingga pukul 05.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan kembali, yaitu persembahyangan Hari Raya Tilem sampai pukul 06.00 WIB. Aku berusaha mengikuti semua acara. Usai acara, aku pulang dengan kondisi ngantuk pula. [T]

Penulis: Made Manipuspaka
Editor: Budarsana

Yang Tercecer dari Borobudur dan Prambanan
Dari Legenda ke Fakta, Menyibak Sejarah dan Pesona Candi Prambanan
Jalani Tawur Agung di Candi Prambanan (Lagi)
Prambanan Tidak Hanya Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso
Tags: Candi PrambananHari SiwaratriHindu JawaSiwaratriYogyakarta
Previous Post

Bulan Bahasa Bali Menuju Bali Harmoni

Next Post

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Goa Gong

Made Manipuspaka

Made Manipuspaka

Mahasiswa jurusan musik, ISI Yogyakarta

Next Post
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Goa Gong 

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Goa Gong

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co