23 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Antara Teks dan Konteks: Re-interpretasi Agama dalam Perspektif Postmodernisme — Forbidden Questions: Dialog Eksploratif Edisi Kumaila Hakimah

Dr. Geofakta RazalibyDr. Geofakta Razali
January 2, 2025
inEsai
Di Antara Teks dan Konteks: Re-interpretasi Agama dalam Perspektif Postmodernisme — Forbidden Questions: Dialog Eksploratif Edisi Kumaila Hakimah

Kumaila Hakimah | Foto: Google

“Agama bukan hanya tentang teks yang terucap, tetapi juga tentang dialog yang kita ciptakan dengan diri sendiri, lingkungan, dan zaman. Dalam ruang dialog itu, kesadaran memainkan peran psikologis: memahami bukan sekadar mempercayai, dan mendengar bukan sekadar menerima.” –  Geofakta Razali

Malam itu, saya duduk di depan layar laptop dengan secangkir kopi hangat di tangan. Hujan rintik di luar menambah kesan melankolis saat saya menekan tombol play di video Forbidden Questions: Dialog Eksploratif Edisi Kumaila Hakimah di kanal Cokro TV. Awalnya, saya mengira ini hanya akan menjadi diskusi biasa tentang agama. Namun, seiring video berjalan, saya merasa seperti tengah menyaksikan percikan api yang membakar kebekuan dogma dan membuka ruang baru untuk dialog yang lebih dalam.

Sudahkah Anda menonton salah satu episode Forbidden Questions yang menampilkan Kumaila Hakimah di Cokro TV? Dialog eksploratif ini menghadirkan wawasan yang memantik diskusi tentang agama, budaya, dan identitas dalam konteks postmodernisme. Anda dapat menyaksikan percakapannya melalui tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=hC-xcPnqVrk

Kumaila Hakimah, sosok perempuan muda yang pernah menjadi penghafal Al-Quran, berbicara dengan tenang tetapi penuh keyakinan. Ia menelusuri pertanyaan-pertanyaan yang banyak orang takut untuk tanyakan, tentang jilbab, usia pernikahan Aisyah, hingga relevansi kitab suci di era modern. Sebagai seorang akademisi dan lulusan studi tafsir, ia menyampaikan gagasannya dengan keilmuan yang kokoh tetapi tidak kehilangan sentuhan personal.

Kumaila tumbuh besar di lingkungan pesantren. Pada usia 10 tahun, ia sudah menghafal seluruh isi Al-Quran, sebuah pencapaian luar biasa yang membuatnya sering diundang ke berbagai forum untuk membacakan ayat-ayat suci. Namun, justru dari pengalaman itu, pertanyaan-pertanyaan besar mulai muncul. “Mengapa ini dianggap sebagai prestasi besar?” pikirnya. “Apa yang sebenarnya saya pelajari dari setiap ayat ini?” Pertanyaan-pertanyaan ini terus ia bawa hingga masa kuliah, di mana ia mendalami tafsir Al-Quran dan hadis. Dalam video tersebut, ia menceritakan bagaimana pendidikan formalnya sering kali tidak menjawab kegelisahannya. Sebaliknya, ia harus menggali sendiri konteks sejarah dan sosial di balik teks-teks suci yang selama ini ia hafal.

“Agama,” kata Kumaila, “Tidak seharusnya menjadi alat untuk menghentikan pertanyaan. Justru sebaliknya, agama ada untuk memicu dialog, memahami kehidupan, dan menjembatani realitas yang kompleks.”

Kumaila Hakimah adalah seorang perempuan muda progresif, seorang Quran nerd (sebagaimana ia menyebut dirinya) yang mendalami tafsir Quran dan hadis secara akademis. Perjalanannya dimulai dari pesantren tradisional hingga pendidikan tinggi dalam studi tafsir. Namun, alih-alih menerima teks agama secara dogmatis, ia memilih untuk menjadikannya objek dialog dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan konteks sosial.

Melalui kanal YouTube-nya, Forbidden Questions, Kumaila mengangkat isu-isu kontroversial seperti jilbab, pengharaman babi, hingga pertanyaan filosofis seperti “Apakah agama sumber konflik atau kedamaian?” Ia mengajak audiens untuk mempertanyakan, berdialog, dan mengkaji ulang pemahaman mereka, sering kali di luar koridor tradisional. Dalam episode ini, Kumaila mengusulkan re-interpretasi agama melalui lensa postmodernisme, yang menolak narasi tunggal dan mengakui keberagaman perspektif. Misalnya, ia menyoroti konteks pengharaman babi dalam tradisi Islam, mengaitkannya dengan kebutuhan ekologis masyarakat padang pasir. Bukan untuk mendiskreditkan ajaran, tetapi untuk menunjukkan bahwa setiap teks agama memiliki konteks historis dan geografis yang perlu dipahami.

Dari perspektif psikologi, ini mencerminkan prinsip cognitive flexibility, dimana kemampuan untuk menerima sudut pandang baru tanpa kehilangan nilai inti dari keyakinan seseorang. Generasi muda seperti Kumaila menunjukkan bahwa memahami agama bukan berarti meninggalkan spiritualitas, tetapi memperdalamnya melalui dialog yang kritis. Psikologi manusia, terutama dalam konteks postmodernisme, menekankan pentingnya dialog intrapersonal dan interpersonal dalam membangun identitas. Kumaila adalah contoh nyata bagaimana manusia bisa menggunakan pertanyaan eksistensial untuk membentuk pemahaman yang lebih autentik. Ia menceritakan pengalaman masa kecilnya ketika ia mempertanyakan konsep surga dan neraka, sifat Tuhan, hingga relevansi teks agama. Ini adalah proses yang menurut teori self-actualization Abraham Maslow, menjadi jalan menuju pemenuhan potensi manusia.

Kritik terhadap narasi tunggal agama juga menunjukkan pentingnya cognitive dissonance dalam proses pembelajaran. Ketika seseorang dihadapkan pada dua keyakinan yang bertentangan, mereka terpaksa merenungkan kembali nilai-nilai mereka, yang sering kali menghasilkan wawasan baru.

Re-interpretasi Agama dalam Dunia Postmodern

Episode ini adalah panggilan untuk merefleksikan kembali peran agama dalam kehidupan modern. Postmodernisme mengajarkan kita bahwa teks agama tidak dapat dipisahkan dari konteksnya. Sebagai generasi muda yang hidup di era pluralisme budaya dan kemajuan teknologi, Kumaila mengusulkan agar agama dilihat sebagai dialog yang terus berkembang.

Dalam psikologi modern, agama bukan hanya alat moralitas, tetapi juga sarana untuk memahami diri sendiri dan dunia. Kumaila menggambarkan agama sebagai sesuatu yang cair, yang dapat berubah bentuk sesuai dengan konteks zaman tanpa kehilangan esensinya. Melalui Forbidden Questions, Kumaila mengingatkan kita bahwa agama bukan tentang menemukan jawaban yang pasti, tetapi tentang mempertanyakan, mendengarkan, dan berdialog. Dalam dialog ini, manusia tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga tentang diri mereka sendiri.

Menonton Kumaila membuat saya berpikir, seandainya lebih banyak generasi muda yang memiliki keberanian seperti ini, mungkin dunia akan menjadi tempat yang lebih penuh pengertian. Seandainya mereka berani mempertanyakan tanpa rasa takut, melihat agama sebagai dialog yang terus berkembang, dan merangkul keragaman perspektif tanpa kehilangan esensi spiritual mereka, kita mungkin akan melihat agama benar-benar menjadi apa yang ia sebutkan sarana untuk memahami diri, orang lain, dan dunia yang terus berubah.

Hujan di luar telah reda, tetapi pikiran saya terus bergemuruh. Kumaila Hakimah bukan hanya berbicara tentang agama; ia mengingatkan kita bahwa perjalanan mencari makna adalah hak setiap manusia. Mungkin, inilah yang dibutuhkan di masa depan: generasi yang tidak hanya menerima, tetapi juga mencari. Sebagaimana Anda menyaksikan episode ini, mungkin pertanyaan berikut muncul: Apakah Anda siap untuk menjadikan agama sebagai ruang dialog yang hidup? Atau apakah Anda akan tetap pada teks tanpa melihat konteks? [T]

Elphaba-Glinda (Wicked 2024): Cermin Kontras Psikologi Identitas dalam Komunikasi Antarbudaya
Menyingkap Kekuatan Debus: Ritual Ketangguhan yang Mengungkap Keberanian, Pengakuan Sosial, dan Spiritualitas
Tags: agamaIslamyoutube
Previous Post

Guru, Teknologi, dan Resolusi

Next Post

Obyek Wisata Alas Pala di Desa Sangeh: Menonton Kera, Menikmati Taman-Hutan dan Sejuk Pepohonan

Dr. Geofakta Razali

Dr. Geofakta Razali

Pakar komunikasi di bidang psikologi komunikasi yang punya pandangan tajam soal perilaku masyarakat urban, media, dan pemasaran. Dengan latar belakang double degree di komunikasi dan psikologi, ia memulai karier sebagai praktisi Public Relations hingga menjadi Direktur Marketing, sebelum akhirnya melangkah sebagai Associate Professor di bidang komunikasi. Berbekal sertifikasi di bidang produser TV, digital marketing, dan hipnoterapi, ia juga aktif sebagai pembicara dan terapis well-being, mengemas ilmu komunikasi dan psikologi dengan cara yang mudah dipahami dan relevan untuk kehidupan sehari-hari.

Next Post
Obyek Wisata Alas Pala di Desa Sangeh: Menonton Kera, Menikmati Taman-Hutan dan Sejuk Pepohonan

Obyek Wisata Alas Pala di Desa Sangeh: Menonton Kera, Menikmati Taman-Hutan dan Sejuk Pepohonan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co