14 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Drama “Putri Ayu”: Drama Inovatif dari UPMI Bali yang Mengejar Waktu di Denpasar Festival 2024

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
December 30, 2024
inPanggung
Drama “Putri Ayu”: Drama Inovatif dari UPMI Bali yang Mengejar Waktu di Denpasar Festival 2024

Drama "Putri Ayu": Drama Inovatif dari UPMI Bali di Denpasar Festival 2024

AWALNYA tak terlintas dalam benak saya kalau yang akan pentas di Panggung Budaya Denpasar Festival 2024 malam itu, adalah para mahasiswa dari kampus saya sendiri–UPMI Bali. Ketika para penabuh dan gerong keluar dari belakang panggung, kemudian duduk di posisinya masing-masing. Saya baru sadar, kalau mereka adalah mahasiswa UPMI Bali. Pantas saja wajah-wajahnya tidak asing.

Rabu malam, 25 Desember 2024 di Panggung Budaya—sisi selatan Lapangan Puputan Badung, Denpasar. UPMI (Universitas PGRI Mahadewa Indonesia) Bali punya kesempatan untuk turut memeriahkan perhelatan Denpasar Festival 2024. Mereka mendapatkan giliran tampil kedua setelah pementasan Barong Landung Mepajar. Skuad UPMI Bali tampil tepat pada pukul 19:00 – 19.30 Wita. Memang porsi waktu untuk semua penampil di Panggung Budaya hari itu hanya dibatasi 30 menit saja. Waktu yang relatif singkat untuk menampilkan sebuah pementasan drama.

Hari itu merupakan pelaksanaan hari keempat sekaligus hari terakhir perhelatan Denpasar Festival 2024. Volume pengunjung hari itu begitu membludak, berbeda dari tiga hari sebelumnya. Apalagi ketika hari kian malam, pengunjung semakin ramai berdatangan, memadati seluruh areal Denfest 2024. Tak terkecuali di Panggung Budaya.

Ini adalah pertama kalinya UPMI Bali unjuk gigi di Denpasar Festival 2024. Kala itu, beberapa mahasiswa dari program studi Pendidikan Seni, Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), UPMI Bali menyajikan drama yang berjudul “Putri Ayu”. Para mahasiswa itu melakukan tugasnya masing-masing. Ada yang menjadi penabuh, ada yang menjadi gerong (paduan suara pengiring gamelan), ada yang menjadi penari latar, dan tentunya ada yang menjadi pemain drama.

Para mahasiswa UPMI Bali saat beradu akting | Foto: tatkala.co/Dede

Para mahasiswa itu juga ditemani oleh dua dosen UPMI Bali sekaligus seniman Bali yang sudah malang melintang di dunia seni pertunjukan, yaitu I Wayan Sugama, S.Sn., M.Sn. alias Codet dan I Ketut Muada, S.Sn., M.Sn. alias Joblar. Mereka berdua juga turut bermain drama bersama para mahasiswa, sekaligus menjaga alur cerita agar tetap berada di relnya.

Drama “Putri Ayu” ini secara sederhana menceritakan tentang suatu daerah yang permai, memesona, dan penuh kebahagiaan. Banyak orang berbondong-bondong berdatangan dan ingin tinggal di sana. Selain untuk menikmati keindahan yang menyejukkan hati, juga sebagai tempat untuk mengadu nasib demi bertahan hidup. Daerah yang permai dan bahagia itu adalah Denpasar.

Dosen UPMI Bali, I Wayan Sugama, S.Sn., M.Sn. atau akrab dikenal dengan nama panggung Codet, yang pada kesempatan tersebut menjadi inisiator sekaligus koordinator drama “Putri Ayu” mengatakan, ide cerita drama “Putri Ayu” ini didapat dari internet, akan tetapi dirombak kembali dan disesuaikan dengan tema yang diusung Denpasar Festival 2024, yaitu “Ngarumrum Kerta Langu: Kilau Denpasar”.

“Makna di balik Putri Ayu itu, ibarat sebuah daerah yang cantik, harum, bahagia, dan pasti disukai oleh banyak orang. Ketika orang banyak menyukai, pasti akan banyak juga orang yang akan datang. Untuk mengenal daerah itu lebih dalam, makanya ada salah satu dialog dari Putri Ayu “jika ingin mengenal Putri Ayu lebih dalam, tinggalah di sini, maka Anda akan lebih banyak tahu”. Daerah yang harum itu diandaikan dengan Kota Denpasar,” jelas Wayan Sugama.

I Wayan Sugama alias Codet saat membuka pementasan | Foto: tatkala.co/Dede

Pentolan Arja Muani Printing Mas itu juga mengungkapkan, kendala yang pasti selalu ditemui saat berproses adalah kesulitan mengatur waktu di antara para pemain. “Karena kita berbanyak, pasti waktu latihan itu berbentur. Jadi ketika latihan, ada yang bisa datang, ada juga yang tidak. Nah ini permasalahan yang selalu kami hadapi dalam setiap prosesnya,” ungkapnya.

“Intinya, kita ingin berbuat jauh lebih banyak. Lewat drama ini, harapannya kita bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat terhadap masyarakat, terutamanya di kota Denpasar dalam bentuk hiburan dan edukasi yang estetis. Selain itu, kesempatan ini juga menjadi ajang untuk kita bisa mempromosikan UPMI Bali kepada masyarakat kota Denpasar dan masyarakat dari daerah lain yang datang pada saat itu,” kata Wayan Sugama penuh harap.

Drama “Putri Ayu” di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

Selain itu, yang membuat drama “Putri Ayu” pada malam itu menjadi semakin menarik adalah dari instrumen pengiring yang digunakan. Drama itu diiringi oleh musik kolaborasi ala program studi Pendidikan Sendratasik, UPMI Bali, yang menggunakan alat musik tradisional seperti gangsa, jublag, kendang, tingklik, kajar, ceng-ceng ricik, klentong, dan gong yang dipadupadankan dengan alat musik modern seperti chimes, gitar, bass, dan kajon. Perpaduan dua elemen musik yang berbeda itu mampu menciptakan suasana yang riang gembira, ekspresif, dan aktraktif. Sangat sesuai dengan jiwa drama tersebut.

Dalam penggunaan bahasa, mereka juga dominan menggunakan bahasa Indonesia, walaupun terkadang ada pula beberapa ungkapan dan celetukan bahasa Bali yang digunakan untuk mencairkan suasana. Bahasa Indonesia lebih banyak digunakan tentu bukan tanpa sebab, yang pasti agar bisa dimengerti oleh para pengunjung Denpasar Festival yang heterogen.

Para penonton tampak begitu antusias menyaksikan pementasan drama tersebut. Beberapa kali juga mereka tampak lepas tertawa akibat celetukan dan lelucon dari Codet, Joblar, dan mahasiswa pemain drama yang lainnya. Drama “Putri Ayu” dikemas dengan amat mengasyikan, malah lebih mengarah seperti pertunjukan lawak yang menggelitik.

Drama “Putri Ayu” di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

I Ketut Muada alias Joblar (kiri), Ni Kadek Dewi Setiari alias Cantika (tengah), dan I Wayan Sugama alias Codet (kanan) saat beradu akting | Foto: tatkala.co/Dede

Sayangnya, pementasan yang mengasyikan itu harus terhalang oleh waktu yang begitu singkat. Pertunjukkan yang berlangsung selama 30 menit itu, menjadi penampilan yang begitu singkat bagi mereka. Barangkali estimasi waktu tampil tidak sesuai dengan yang diprediksi sebelumnya.

Ni Kadek Dewi Setiari atau akrab disapa Cantika, mahasiswi semester V di program studi Pendidikan Sendratasik itu mendapatkan tugas untuk memerankan tokoh utama, yaitu Putri Ayu. Cantika mengatakan sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam pementasan drama “Putri Ayu” itu. Mengingat, tampilnya juga di salah satu festival besar, yaitu Denpasar Festival 2024. Tetapi, selain diselimuti kesenangan, Cantika juga dirundung rasa kecewa dan tidak puas.

“Jujur saya sangat senang sekali, tetapi senangnya bercampur kecewa dan ketidakpuasan. Karena kita tampil dikejar waktu yang singkat, hanya 30 menit. Jadi ada beberapa bagian yang harus terpotong, dan jadi terkesan kurang jelas,” ucap pemeran tokoh Putri Ayu itu.

Kendati demikian, mereka memang orang-orang yang dapat diandalkan. Menghadapi situasi semacam itu, langkah cepat diambil dengan memotong beberapa bagian cerita. Meski terkesan menjadi kurang nyambung, tetapi pesan atau inti cerita masih bisa tersampaikan dengan tuntas kepada penonton, dan yang terpenting dari sebuah pementasan adalah ‘menghibur’.

Semua penari dan pemain drama menari dan bernyanyi bersama mengakhiri pementasan | Foto: tatkala.co/Dede

Sesi foto bersama para penabuh, gerong, penari, dan pemain drama “Putri Ayu” di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

Terlepas dari segala hambatan yang mereka hadapi, pementasan drama “Putri Ayu” berhasil memukau penonton. Hal itu dapat dilihat dari riuh tepuk tangan dan derai tawa yang mengalir cair selama drama berlangsung. Para penonton juga beberapa kali mengabadikan pementasan drama tersebut dengan gawainya masing-masing.

Ketika sampai di ujung pementasan, setelah cerita drama telah tuntas tersampaikan, para penari serta pemain drama lainnya pun mengakhiri pementasan dengan menari dan bernyanyi bersama-sama. “Sayonara sampai jumpa, sayonara sampai jumpa, sampai jumpa lain hari, bila ada kesempatan, kita akan menari lagi”, begitulah lirik lagu yang mereka senandungkan berulang kali.

Sembari menari dan bernyanyi, mereka beranjak perlahan menuju ke belakang panggung. Pementasan pun ditutup dengan riang oleh I Wayan Sugama alias Codet, dengan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh penonton. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024: “Local Genius” dari Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur
Merawat Tradisi Bumbu Bali Lewat Parade Ngelawar di Denpasar Festival 2024
Garas Prahmantara dan Kawan-kawan Melukis Tempat Sampah di Denpasar Festival 2024, Jadi Live Mural yang Mengesankan
Denpasar Festival: Semangat Warga di Antara Hujan dan Fenomena Solstis
Tags: denfestdenpasardenpasar festivalDramaseni pertunjukanUniversitas PGRI Mahadewa IndonesiaUPMI Bali
Previous Post

Anak Desa Ogah Balik ke Desa?

Next Post

Kulineran di Singaraja: Bakso Lidah yang Bikin Goyang Lidah, di Sini Tempatnya

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Kontributor tatkala.co, tinggal di Guwang, Sukawati, Gianyar

Next Post
Kulineran di Singaraja: Bakso Lidah yang Bikin Goyang Lidah, di Sini Tempatnya

Kulineran di Singaraja: Bakso Lidah yang Bikin Goyang Lidah, di Sini Tempatnya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

LELUHUR JAGUNG

by Sugi Lanus
June 13, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

—Catatan Harian Sugi Lanus, 13 Juni 2025 *** Ini adalah sebuah jejak “peradaban jagung”. Tampak seorang ibu berasal dari pulau...

Read more

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co